12
Tabel 1. Antibiotika sebagai Imbuhan Pakan Ayam Pedaging
No Jenis antibiotika
Ton Pakan Tujuan
1 Avilamisina
2,5g - 15g Perangsang pertumbuhan
2 Avoparsina
7,5g - 15g Perangsang pertumbuhan
3 Bacitrasin zink
50g Perangsang pertumbuhan
4 Enramisina
5g - 10g Perangsang pertumbuhan
5 Flavomycin Bambermisin
2,5g Perangsang pertumbuhan
6 Kitasamisin
5g - 15g Perangsang pertumbuhan
7 Kolistin sulfate
2g - 20g Perangsang pertumbuhan
8 Lasalosid 2g
Koksidiostat 9 Maduramisina
5g Koksidiostat
10 Lincomisin HCl 2,2g - 4,4g
Perangsang pertumbuhan 11 Monensin natrium
70g - 90g Koksidiostat
12 Narasina 60g - 80g
Koksidiostat 13 Salinomisin Na
60g Koksidiostat
14 Spiramisin embonate 5g - 20g
Perangsang pertumbuhan 15 Virginiamisin
5g - 15g Perangsang pertumbuhan
Sumber : SK Mentan, 1994.
2.4.1. Avilamisin
Avilamisin termasuk antibiotika kelompok oligosakarida dan hanya digunakan untuk pemacu pertumbuhan. Avilamisin diproduksi oleh Streptomyces
viridochromogenes , antibitika ini merupakan campuran beberapa senyawa mayor
dan minor, aktif terutama terhadap bakteri gram positif Adam, 2002. Pemberian avilamisin secara oral 60 ppm diekskresikan hampir seluruhnya
pada feses, hanya sedikit residu ditemukan pada babi dan tikus. Jumlah organisme Clostridium perfringens pada intestin ayam menurun dengan penambahan 10 ppm
avilamisin pada pakan. Avilamisin juga mencegah enteritis nekrotik yang disebabkan Clostridium perfringens pada ayam broiler Elwinger et al., 1998.
13
2.4.2. Basitrasin
Merupakan antibiotika polipeptida yang diproduksi oleh Bacillus licheniformis
, lebih stabil sebagai garam zink dan digunakan sebagai pemacu pertumbuhan dan beberapa preparat topikal pada pengobatan manusia dan hewan.
Basitrasin terutama aktif terhadap gram positif. Spektrum antibiotika ini mirip dengan kelompok penisilin Cain et al., 1993 dan Adam, 2002.
Semua basitrasin menimbulkan nefrotoksik jika diberikan secara parenteral, antibiotika ini diabsorpsi sangat sedikit atau tidak sama sekali dari intestin seperti,
yang diperlihatkan pada tikus, babi dan ayam, sehingga tidak ditemukan residu pada daging jika antibiotuika ini diberikan secara oral Phillips et al., 2004.
Penelitian menunjukkan penurunan jumlah enterococci jika basitrasin ditambahkan pada pakan hewan, penurunan ini terutama disebabkan menurunnya
jumlah organisme Enterococci fecalis. Jumlah organisme Enterococci faecium meningkat dibandingkan kelompok kontrol selama pemberian antibiotika yang
diperpanjang. Enteritis nekrotik yang disebabkan Clostridium perfringens pada ayam dicegah dengan pemberian basitrasin dengan dosis 55-110 ppm dalam
pakan. Selain itu jumlah organisme Clostridium perfringens menurun dengan penggunaan basitrasin Chalker et al., 2000.
Pada uji lapang basitrasin terlihat menurunkan lesio intestinal adenomatosis yang disebabkan oleh Lawsionia intracellularis porsin pada babi. Basitrasin
meningkatkan kolonisasi Salmonella enterica serotipe enteritidis pada caecum ayam Chia et al., 1995.
2.4.3. Bambermisin