15 beberapa cocci gram negatif. Kebanyakan bakteri gram negatif secara alami
resisten karena dinding selnya tidak permeabel Chinali et al., 1988. Pemberian virginiamisin secara oral tidak diabsorpsi di usus hewan, tidak
ada residu virginiamisin ditemukan pada ginjal, hati, daging ayam yang diberi virginiamisin. Jumlah organisme Clostridium prefringens pada intestin ayam
menurun dengan penambahan 55 ppm virginiamisin pada pakan. Virginiamisin mengurangi angka kematian dan keparahan enteritis nekrotik yang disebabkan
Clostridium perfringens . Tidak ada efek shedding salmonella pada ayam
Revolledo et al., 2006.
2.4.5. Ionophore
Kebanyakan antibiotika ionophore diproduksi oleh Streptomyces spp., meskipun stroptopertisillium, nocardiopsis, nokardia dan actinomadura juga
dikenal untuk memproduksi antibiotika tersebut. Ionophore aktif terhadap parasit termasuk coccidia eimeria dan plasmodium, juga terhadap organisme gram
positif dan mikoplasma. Antibiotika ini tidak digunakan pada terapi manusia, pada hewan digunakan untuk pemacu pertumbuhan dan koksidiostat Prescott dan
Baggot, 1997. Monensin, lasalosid, salinomisin, narasin dan maduramisin digunakan di
Eropa, hanya monensin sapi dan salinomisin babi efektif terdaftar sebagai pemacu pertumbuhan. Ionophore lain yang terdaftar dapat digunakan pada pakan
unggas sebagai koksidiostat. Mekanisme kerja, antibiotika polieter menganggu sistem transpor ion natural pada sel prokariotik dan eukariotik Phillips et al.,
2004. Antibiotika ini diabsorpsi dengan baik pemberian secara oral, sehingga
antibiotika ini cukup toksik bagi mammalia dan unggas. Beberapa kejadian dilaporkan mengenai overdosis ionophore pada mammalia kebanyak melibatkan
intoksikasi akut, meskipun adanya laporan mengenai intoksikasi kronis. Kuda dan kelinci peka terhadap intoksikasi ionophore, kalkun, dan burung puyuh lebih peka
terhadap intoksikasi monensin daripada jenis burung lain Butaye et al., 2003. Beberapa penelitian menunjukkan efek antibiotika ionophore pada intestin.
Tidak ditemukan kemampuan kolonisasi salmonella pada caecum dan tidak ada
16 seleksi resistensi coliform dan streptococci ditemukan pada ayam. Antibiotika ini
menghambat Clostridium perfringens tipe A dan C pada ayam dan kalkun, sehingga diperkirakan antibiotika dapat digunakan untuk mencegah enteritis
nekrotik. Narasin juga efektif dalam pengobatan dan pencegahan infeksi Clostridium perfringens
pada ayam. Pada babi salinomisin mengurangi lesio dan keberadaan Lawsonia intracellularis yang menyebabkan proliferasi enteropati
pada usus babi Butaye et al., 2003.
2.4.6. Quinoksalin
Karbadoks dan olakuidoks merupakan antibakteri sintetik yang bekerja dengan menghambat sintesa DNA, antibiotika ini terutama aktif terhadap bakteri
gram negatif. Meskipun quinoksalin dianggap sebagai pemacu pertumbuhan, antibiotika ini juga terutama digunakan dalam pencegahan disentri pada babi yang
disebabkan Brachyspira hyodysenteriae Adam, 2002.
2.4.7. Efrotomisin