13
2.4.2. Basitrasin
Merupakan antibiotika polipeptida yang diproduksi oleh Bacillus licheniformis
, lebih stabil sebagai garam zink dan digunakan sebagai pemacu pertumbuhan dan beberapa preparat topikal pada pengobatan manusia dan hewan.
Basitrasin terutama aktif terhadap gram positif. Spektrum antibiotika ini mirip dengan kelompok penisilin Cain et al., 1993 dan Adam, 2002.
Semua basitrasin menimbulkan nefrotoksik jika diberikan secara parenteral, antibiotika ini diabsorpsi sangat sedikit atau tidak sama sekali dari intestin seperti,
yang diperlihatkan pada tikus, babi dan ayam, sehingga tidak ditemukan residu pada daging jika antibiotuika ini diberikan secara oral Phillips et al., 2004.
Penelitian menunjukkan penurunan jumlah enterococci jika basitrasin ditambahkan pada pakan hewan, penurunan ini terutama disebabkan menurunnya
jumlah organisme Enterococci fecalis. Jumlah organisme Enterococci faecium meningkat dibandingkan kelompok kontrol selama pemberian antibiotika yang
diperpanjang. Enteritis nekrotik yang disebabkan Clostridium perfringens pada ayam dicegah dengan pemberian basitrasin dengan dosis 55-110 ppm dalam
pakan. Selain itu jumlah organisme Clostridium perfringens menurun dengan penggunaan basitrasin Chalker et al., 2000.
Pada uji lapang basitrasin terlihat menurunkan lesio intestinal adenomatosis yang disebabkan oleh Lawsionia intracellularis porsin pada babi. Basitrasin
meningkatkan kolonisasi Salmonella enterica serotipe enteritidis pada caecum ayam Chia et al., 1995.
2.4.3. Bambermisin
Menurut Butaye et al. 2003 bambermisin flavofosfolipol dan flavomisin merupakan antibiotika glikolipid yang diproduksi oleh speies streptomyces
termasuk Streptomyces bambergiensis, Streptomyces ghanaensis, Streptomyces geysirensis
dan Streptomyces ederensis. Bambermisin hanya digunakan sebagai antibiotika pemacu pertumbuhan pada pakan hewan.
Mekanisme kerja, bambermisin menghambat sintesa peptidoglikan dengan cara menghambat polimerase peptidoglikan merusak aktifitas transglikolase dari
protein pengikat penisilin PBPs. Hambatan ini menghasilkan pada blok spesifik
14 pembentukan rantai muren polisakarida Butaye et al., 2000. Aktifitas spektrum
bambermisin terutama aktif terhadap bakteri gram positif, juga menghambat beberapa bakteri gram negatif seperti, pasteurella dan brucella. Aktifitas spektrum
terhadap streptococci dan stafilococci mirip dengan penisilin G dan makrolida dan anggota enterobactericiae sedikit peka.
Prevalensi resistensi, beberapa publikasi membahas tentang uji kepekaan bakteri untuk bambermisin, data yang ada hanya mengenai konsentrasi hambat
minimum untuk spesies enterococci, lactobacilli, staphylococcus dan clostridia. Kasus resistensi belum dilaporkan dengan pasti walupun sebagian besar strain
Enterococci faecium sudah resisten menurut hasil penelitian di Denmark dan
Belanda Focosi, 2003. Bambermisin sangat sedikit diabsorpsi setelah pemberian oral pada beberapa
spesies. Absorpsi yang jelas dideteksi hanya ketika pemberian antibiotika ini dengan dosis tinggi. Pemberian secara parenteral, bambermisin tetap tidak
berubah, dengan perlahan diekskresikan melalui urin. Pada ayam dosis oral 20 ppm tidak menghasilkan residu pada jaringan atau organ. Residu bambermisin
tidak dapat dideteksi pada saat pemberian feed aditive dosis tinggi.
2.4.4. Streptogramin
Streptogramin terdiri dari senyawa A dan senyawa B yang bekerja secara sinergis. Antibiotika ini tergolong kelompok makrolida, linkosamida-
streptogramin. Sampai sekarang hanya tiga streptogramin yang dijual baik sebagai terapi maupun pemacu pertumbuhan yaitu, virginiamisin, pristinamisin dan
quinupristindalfopristin Salyers dan Whitt, 2005. Virginiamisin telah digunakan baik pada preparat topikal untuk manusia dan
obat hewan juga sebagai pemacu pertumbuhan pada pakan hewan. Virginiamisin diproduksi oleh Streptomyces virginiae sebagai campuran alami dua senyawa
yang berbeda secara kimiawi, virginiamisin M senyawa streptogramin A dan virginiamisin S senyawa streptogramin B yang bekerja secara sinergis Youssef
et al , 1983.
Antibiotika streptogramin memiliki aktifitas spektrum yang luas termasuk bakteri gram positif terutama staphylococci, streptococci dan enterococci dan
15 beberapa cocci gram negatif. Kebanyakan bakteri gram negatif secara alami
resisten karena dinding selnya tidak permeabel Chinali et al., 1988. Pemberian virginiamisin secara oral tidak diabsorpsi di usus hewan, tidak
ada residu virginiamisin ditemukan pada ginjal, hati, daging ayam yang diberi virginiamisin. Jumlah organisme Clostridium prefringens pada intestin ayam
menurun dengan penambahan 55 ppm virginiamisin pada pakan. Virginiamisin mengurangi angka kematian dan keparahan enteritis nekrotik yang disebabkan
Clostridium perfringens . Tidak ada efek shedding salmonella pada ayam
Revolledo et al., 2006.
2.4.5. Ionophore