17 peraturan yang berkaitan dengan pengawasan mutu pakan, seperti SK. Mentan
No.241KptsOT.21042003 dan SNI tentang pakan nomor 01-3930-1995. Menurut Butaye et al. 2003, penggunaan antibiotika dalam pakan dapat
meningkatkan konversi pakan, pertumbuhan hewan, menurunkan angka sakit dan kematian pada penyakit klinis dan subklinis. Rata-rata peningkatan pertumbuhan
berkisar antara 4 – 8 dan manfaat di pakan meningkat 2 – 5. Mekanisme bagaimana antibiotika sebagai pemacu pertumbuhan belum secara pasti diketahui,
penelitian menggunakan germ- free chicken terlihat bahwa aksi growth promoter dipengaruhi oleh antibiotika. Ada beberapa hipotesa yang dikemukakan untuk
menjelaskan hal tersebut yaitu; antibiotika dapat mengamankan nutrisi, antibiotika secara selektif menghambat organisme yang menggunakan nutrisi,
penyerapan nutrisi meningkat disebabkan menipisnya barrier usus kecil, antibiotika menurunkan produksi toksin oleh bakteri yang berada dalam usus dan
antibiotika menurunkan kejadian infeksi usus subklinis.
2.5. Penggunaan Antibiotika dalam Air Minum
Meningkatnya permintaan akan komoditi hewan telah menyebabkan dilakukannya intensifikasi usaha peternakan yaitu dimana hewan dipelihara dalam
skala besar. Adanya kecendrungan untuk memilih cara beternak secara intensif telah menyebabkan mudahnya penularan dari kelompok hewan yang satu ke
hewan yang lain. Sehingga semakin intensif usaha peternakan maka semakin meningkat pula pemakaian antibiotika untuk mengatasi infeksi yang sering
timbul. Pengobatan massal melalui air minum dalam peternakan unggas berskala
besar merupakan cara terapi yang paling baik, diharapkan pengobatan terapi yang cepat dan efektif serta dapat diikuti dengan pemberian obat melalui pakan.
Hal ini disebabkan karena pengobatan melalui cara parenteral intramuskuler, sub kutan dan intra vena tidak mungkin dilakukan untuk pengobatan massal dalam
peternakan berskala besar Purvis, 2003 dan PIC, 2006. Hasil pengamatan beberapa peneliti di lapangan menunjukkan bahwa
setelah dilakukan vaksinasi, akan diikuti dengan pemberian antibiotik melalui air minum selama 3 - 4 hari. Apabila ayam-ayam tersebut menunjukkan tanda-tanda
18 sakit, pemberian antibiotika dilanjutkan sampai delapan hari, bahkan terkadang
sampai sembuh Bahri et al., 2005. Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan sangat bervariasi, ada yang
menggunakan satu jenis antibiotika, dua jenis antibiotika, konsentrasi dan keefektifannya berbeda dalam satu merek dagang. Jenis antibiotika yang beredar
secara komersil dan mendapat sertifikasi dari Departemen Pertanian terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Jenis Antibiotika yang Sudah Terdaftar untuk Pengobatan
No. Jenis Antibiotika
Dosis air minum
Lamanya Pengobatan
1. Enrofloksasin
1 gr2 liter 3 Hari
2. Ampisilin Trihidrat
1 grliter 3 - 5 Hari
3. Amoksilin Trihidrat
10 gr10 liter 3 - 5 Hari
4. Amoksilin + Colistin
1 gr2 liter 3 - 5 Hari
5. Eritromisin 2,5
grliter -
6. Norfloksasin
25-50 ml100 liter 3 - 5 Hari
7. Norfloksasin + Colistin
1 gr4 liter 3 - 5 Hari
8. Colistin Sulfat
0,5 mlliter 3 - 4 Hari
9. Colistin Sulfat + Spriramisin
0,3-0,4 grliter 3 - 5 Hari
10. Ciprofloksasin
1 gr2 liter 3 - 5 Hari
11. Sulfadiazin + Trimetorpim
1 mlliter -
12. Eritromisin + Colistin Sulfat
1 grliter 3 - 5 Hari
13. Chlortetrasiklin
0,5 grliter 5 - 7 Hari
14. Ciprofloksasin
1 gr2 liter 5 Hari
15. Doksisiklin + Colistin Sulfat
1 grliter 3 - 5 Hari
16. Neomisin S. + Oksitetrasiklin
10 gr5 liter -
17. Sulfaquinoksalin
5 grliter 3 Hari
18. Spiramisin
1-2 grliter 3 Hari
19. Doksisiklin
1 gr5 liter 3 - 5 Hari
20. Clindamisin
1 gr2 liter 3 - 5 Hari
Sumber : Indeks Obat Hewan Indonesia 2005
19 Beberapa negara berbagai jenis antibiotika, termasuk golongan tetrasiklin,
neomisin, basitrasin, dan preparat sulfa diizinkan untuk diberikan secara berkala pada peternakan ayam. Pemberian gentamisin dan spektinomisin melalui injeksi
pada ayam bibit dapat mencegah infeksi Salmonella enteritidis dari induk ayam ke telur yang akan ditetaskan Kusumaningsih, 2007.
Menurut Lukman 1994 khlortetrasiklin, doksisiklin dan oksitetrasiklin merupakan antibiotika yang paling banyak digunakan untuk pengobatan dan
golongan ini tidak diizinkan diberikan melalui pakan ternak di Indonesia.
Derivat penisilin antibiotika beta-laktam secara luas digunakan pada sapi,
babi dan unggas untuk mengobati infeksi dan ditambahkan ke dalam pakan atau air minum untuk mencegah beberapa penyakit. Penisilin biasanya cepat hilang
dalam darah melalui ginjal dan keluar melalui urin Nhiem, 2005.
2.6. Residu Antibiotika