Habitat dan Kebiasaan Hidup

2.2. Habitat dan Kebiasaan Hidup

Labi-labi Amyda cartilaginea umumnya dijumpai didaerah tenang, seperti di sungai yang berarus lambat dan berlumpur, sungai, rawa, kolam-kolam dan danau yang berbatasan dengan sungai-sungai besar Ernst dan Barbour 1989; Iskandar 2000. Labi-labi dapat pula hidup di kolam yang suhu airnya berkisar 25-30 ºC dengan habitat yang disukai labi-labi adalah perairan tergenang dengan dasar perairan lumpur berpasir, terdapat batu-batuan dan tidak terlalu dalam. Labi-labi biasanya tidak hanya tinggal di dasar perairan, tetapi terkadang nampak diatas batu-batuan untuk berjemur, kebiasaan berjemur labi-labi merupakan salah satu kebutuhan hidup. Dengan berjemur matahari membuat semua air pada cangkang atas dan bawahnya terjemur kering, sehingga lumut, jamur, parasit yang menempel pada permukaan badannya dapat kering dan terkelupas. Bila tidak berjemur, maka bulus akan mudah terserang penyakit atau mendapat gangguan fisiologis Kusdinar 1995; Amri dan Khairuman 2000. Menurut Iskandar 2000, labi-labi umumnya dijumpai di daerah yang tenang, berarus lambat. Bulus banyak ditemukan di kolam yang berhubungan dengan sungai atau danau dan oleh karena itu sering pula dianggap sebagai hama dari ikan yang ditanam orang dikolamnya. Pada beberapa tempat di Jawa, dijumpai bulus di kolam alami dalam jumlah besar dan dianggap keramat. Dalam keadaan umum, bulus selalu bersembunyi di dalam lumpur atau di dalam pasir di dasar kolam atau sungai, sehingga sulit untuk ditemukan. Kura-kura Belawa merupakan satwa yang tergolong cicardian atau crepuscular , yaitu aktif baik siang hari maupun malam hari, sehingga kegiatan yang mendukung kehidupannya dilakukan pada siang hari dan juga malam hari. Aktivitas makan dari kura-kura Belawa secara umum akan muncul mencari makanan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 – 10.00 WIB dan sore hari sampai malam hari sekitar pukul 16.00 – 23.00 WIB Kusdinar 1995. Cara makan kura- kura Belawa yaitu, mula-mula mencaplok makanan dengan menggunakan rahangnya yang tajam terbuat dari zat tanduk, kemudian ditelan tanpa dikunyah Kusdinar 1995; Kusrini et al. 2007. Aktivitas berlumpur dilakukan oleh anak kura-kura Belawa maupun kura- kura Belawa dewasa, baik diselokan atau dikolam-kolam yang berlumpur, aktivitas ini dilakukan pada siang hari sekitar pukul 10.00 – 16.00 WIB, sedangkan untuk malam harinya sekitar pukul 23.00 – 06.00 WIB. Setelah itu kura-kura Belawa akan keluar dari lumpur kemudian berenang mengelilingi kolam, lalu berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya dan diam di dekat saluran air yang masuk ke kolam Kusdinar 1995.

2.3. Penyebaran