Parameter Kualitas Air: suhu dan pH Pertumbuhan Juvenil Labi-labi.

pakan yang berupa cacahan daging ikan lele, cacahan daging ikan asin , cacahan daging ikan lele campur kangkung dan campuran antara cacahan daging ikan lele, ikan asin dan kangkung. Keempat jenis pakan dapat dilihat pada Gambar 19 berikut ini : A B C D Gambar 19. Jenis pakan pada penelitian utama dokumentasi pribadi, 2007. Keterangan : A : cacahan daging ikan lele B : cacahan daging ikan lele campur kangkung C : cacahan daging ikan asin D : cacahan daging ikan lele campur kangkung campur daging ikan asin campur kangkung

4.1.2.1. Parameter Kualitas Air: suhu dan pH

Dari pengamatan parameter kualitas air selama penelitian utama terlihat bahwa suhu dan pH masih dalam batas yang dapat ditolelir oleh juvenil labi-labi tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Nilai rata-rata hasil pengukuran kualitas air dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Rata-rata suhu dan pH pada setiap pengamatan pada penelitian utama. Perlakuan Ulangan A B C D suhu pH suhu pH suhu pH suhu pH 1 24,8 6,7 24,7 6,3 24,6 6,3 24,7 6,8 2 25,2 6,5 24,8 6,7 24,6 6,3 24,8 6,6 3 24,8 6,4 24,6 6,5 24,7 6,3 24,6 6,5 rata-rata 24,9 6,5 24,7 6,5 24,6 6,3 24,7 6,6 Keterangan : A : cacahan daging ikan lele B : cacahan daging ikan lele campur kangkung C : cacahan daging ikan asin D : cacahan daging ikan lele campur kangkung campur daging ikan asin campur kangkung Dari Tabel 4 terlihat bahwa suhu air pada bak-bak penelitian pada perlakuan pakan A, pakan B, pakan C dan pakan D berkisar antara yaitu sebesar 24,6 °C sampai 25,2 °C, sementara nilai pH berkisar antara 6,3 sampai 6,8.

4.1.2.2. Pertumbuhan Juvenil Labi-labi.

Pertumbuhan ialah perubahan ukuran panjang maupun berat dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor ini dapat digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu faktor dalam diantaranya ialah keturunan, sex, umur, parasit, dan penyakit serta faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan dan suhu perairan Effendie 1997. Dalam penelitian utama ini pertumbuhan yang akan dikaji yaitu panjang lengkung karapas plk, lebar lengkung karapas llk, dan bobot tubuh juvenil labi-labi berdasarkan pemberian jenis pakan yang berbeda sesuai dengan pakan yang disukai juvenil labi-labi. Data pertumbuhan juvenil labi-labi dapat diperoleh setelah juvenil dipelihara selama 12 minggu. Sebelum data tersebut diolah, seperti pada penelitian pendahuluan dilakukan uji normalitas terlebih dahulu terhadap data pertumbuhan juvenil labi-labi. Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa data plk dan bobot dengan nilai P-value = 0,05 baik untuk uji Lilliefors Kolmogorof- Smirnov maupun pada uji Shapiro-Wilk sehingga disimpulkan bahwa data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Sedangkan untuk data llk terlihat pada perlakuan B dimana nilai P-value = 0,16725 = 0,05 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk dan P-value = 0,04376 = 0,05 untuk uji Lilliefors Kolmogorof-Smirnov dimana uji Lilliefors ini sebagai koreksi dari nilai yang lebih signifikan Lampiran 6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pertumbuhan plk, llk, dan bobot juvenil labi-labi tidak terdistribusi normal dan uji statistika selanjutnya menggunakan uji non-parametrik yaitu dengan uji Kruskal-Wallis .

4.1.2.3. Pertambahan Panjang Lengkung Karapas PLK Juvenil Labi-labi.