IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Industri Telekomunikasi CDMA
Code Division Multiple Access CDMA adalah teknologi seluler yang menggunakan sistem digital. CDMA pertama kali digunakan oleh
pasukan militer Amerika Serikat AS pada saat Perang Dunia II melawan tentara Jerman, sebagai pengacak kode pesan yang dikirim agar tidak terlacak
dan disadap musuh. Kemudian CDMA digunakan lagi oleh AS pada saat perang teluk melawan Irak sebagai alat komunikasi radio militer. Karena lahir
dari dunia militer, tidak heran jika CDMA memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan komunikasi yang dilakukan sangat sulit untuk disadap.
Mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Seiring
perkembangan zaman, pada tahun 1995 melalui perusahaan telekomunikasi Qualcomm, CDMA mulai digunakan secara komersil, dengan nama cdmaOne
IS-95 yang menawarkan kecepatan 14,4 Kbps-115 Kbps. Di Indonesia sendiri telah mengenal teknologi CDMA sejak tahun 2001. Namun
pelaksanaanya bukan di Jakarta, melainkan di kota lain seperti Bali dan Surabaya.
Bulan Mei 2003 merupakan awal kemunculan operator berbasis teknologi CDMA 2000 1x di Indonesia. Beberapa operator tersebut adalah PT
Telkom dengan produknya Telkom Flexi, menjadi operator CDMA pertama di Indonesia. Menyusul PT Bakrie Telecom Tbk dengan produknya Esia. Tak
lama kemudian, muncul Mobile-8 dengan produknya Fren. Tahun 2004, Indosat juga melengkapi teknologi layanannya dengan teknologi berbasis
CDMA StarOne. Selanjutnya adalah PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia dengan produknya Ceria dan PT Smart Telecom dengan CDMA
Smart.
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT Bakrie Telecom Tbk BTEL merupakan salah satu perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Perusahaan ini berdiri
pada bulan Agustus 1995 dengan nama PT. RATELINDO sebagai anak perusahaan PT Bakrie Brothers, Tbk yang bergerak dalam bidang
telekomunikasi. Pada awal berdirinya, PT. RATELINDO memperkenalkan telepon tetap tanpa kabel dengan menggunakan teknologi ETDMA Extended
Time Division Multiple Access. Sejak September 2003, PT. RATELINDO
berubah nama menjadi PT. Bakrie Telecom, Tbk dan kemudian beralih dari teknologi ETDMA ke CDMA 2000 1x dan mulai memperkenalkan layanan
limited mobility wireless atau layanan mobilitas jaringan tanpa kabel yang dibatasi dalam satu kode area dengan merek
“Esia”. Pada September 2004, PT BTEL telah merevitalisasi kembali dengan
tim manajemen yang lebih kuat, pengalaman marketing internasional yang lebih luas di industri telekomunikasi dan pada produk-produk konsumen. Tim
manajemen ini membuat perbaikan diberbagai aspek bisnis antara lain jangkauan jaringan dan , distribusi penjualan, manajemen hubungan
konsumen CRM dan pemasaran. Pada Februari 2006, PT BTEL secara efektif menjadi perusahaan
publik. PT BTEL terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan terpilih sebagai satu dari 45 saham yang menonjol dan likuid di antara para investor. Performa PT
BTEL yang luar biasa meningkatkan nilai perusahaan dalam persepsi Stakeholder
dan mengembangkan
antusiasme untuk
melaksanakan peningkatan pelayanan dan jangkauan jaringan.
Pada awal tahun 2007, PT BTEL mulai memperluas jaringan layanannya secara nasional ke seluruh wilayah di Indonesia. Sampai dengan
bulan Juni 2008, PT BTEL telah melayani 39 kota di Indonesia meliputi pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 4.1.2.1. Visi
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari pandangan dan panduan yang dianut perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Visi PT
Bakrie Telecom Tbk adalah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan bagi kehidupan sebagian besar masyarakat indonesia sehari-hari. PT BTEL
berharap suatu saat sebagian besar masyarakat indonesia dapat menikmati jasanya.
4.1.2.2. Misi
1. Menjalankan strategi disruptive innovation atau inovasi merusak pasar. Maksudnya adalah inovasi-inovasi yang dilakukan oleh PT BTEL
merupakan suatu hal yang baru dan unik bagi industri telekomunikasi di Indonesia.
2. Memberikan produk dengan tarif yang terjangkau. 3. Memperluas wilayah jaringan PT Bakrie Telecom Tbk.
4.1.3. Budaya Perusahaan