2.1.3. Segmentation, Targeting dan Positioning
1. Segmentation Menurut Kotler 2005, segmen pasar terdiri dari kelompok
pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan
mengidentifikasi segmen preferensi. Segmentasi memungkinkan organisasi jasa mampu menyesuaikan teknis penawaran, operasi atau penggunaan jasa
pelayanan yang lebih baik, serta pelatihan yang ditawarkan oleh supplier dan harga yang dapat dipercaya. Variabel-variabel segmentasi utama untuk pasar
konsumen yaitu segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. 2. Targeting
Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Dalam
memilih segmen mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen, beberapa segmen, produk
yang spesifik, pasar yang spesifik atau seluruh pasar Kotler, 2005. 3. Positioning
Penetapan posisi positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas di antara para
pesaing di dalam benak pelanggan sasarannya Kotler, 2005. Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu perusahaan sepenuhnya menyadari
dan mengeksploitasi kelemahan-kelemahan persaingan. Suatu merek diposisikan dalam benak konsumen untuk dapat menyaingi pesaingnya.
2.1.4. Promosi
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan yang dilakukan
dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya Kotler, 1997. Tujuan utama dari promosi adalah agar konsumen mengenal produk yang ditawarkan,
setelah mengenal maka konsumen akan mempunyai suatu ketertarikan dan akhirnya konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk, barang
ataupun jasa yang ditawarkan.
Promosi dibagi menjadi dua bagian yaitu promosi penjualan trade promotion dan promosi konsumen consumer promotion. Promosi penjualan
dilakukan untuk meningkatkan penjualan suatu produk, sedangkan promosi konsumen dilakukan untuk memberikan insentif kepada konsumen, agar tetap
setia terhadap suatu produk. Menurut Jefkins 1993, promosi dibagi menjadi dua bagian yaitu 1
above the line dan 2 below the line. 1. Above The Line
Above the line adalah strategi promosi yang dilakukan secara terbuka melalui media massa. Promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi
agen penjualan, menggunakan media massa seperti televisi, radio, Koran, majalah serta film. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan
kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Dari segi
biaya, kegiatan above the line membutuhkan biaya relatif tinggi khususnya biaya pemasangan iklan di televisi.
2. Below The Line Below the line adalah strategi promosi yang dilakukan dengan
melakukan penjualan langsung kepada konsumen. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa yang dilakukan oleh tenaga penjual,
pemberian sponsorship pada suatu kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, point of sales material seperti poster, spanduk, umbul-umbul dan sebagainya.
Promosi below the line lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang dipromosikan, sehingga pembangunan citra positif suatu produk dapat
tercipta dengan baik. Untuk efisiensi biaya, banyak pengiklan hanya melakukan kegiatan below the line.
2.1.5. Bauran Promosi