Arsa, 2007:6-4. Daryanto 2010:145 juga mengemukakan kelebihan powerpoint
, yaitu: a.
Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun gambar atau foto.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang
bahan ajar yang tersaji. c.
Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik. d.
Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-
ulang. f.
Dapat disimpan dalam bentuk data optic atau magnetic sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.
2.1.5 Teori yang Mendukung Penerapan Model Pembelajaran Scramble
Berbasis Powerpoint
2.1.5.1 Teori Kognitif
Teori kognitif memiliki pandangan bahwa belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi harus lebih aktif Mikarsa, 2007:6.22. Oleh karena itu, siswa perlu
dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya sehingga materi yang dipelajari harus menarik minat belajar siswa dan menantang sehinggasiswa
senang terlibat dalam proses pembelajaran. Kesadaran anak akan keterlibatannya dalam proses pembelajaran perlu
diarahkan guru. Oleh karena itu, guru harus terlibat bersama-sama siswa dalam
proses belajar. Misalnya saat mengadakan diskusi, guru harus aktif memperhatikan, meluruskan, dan menyanggah bila perlu.
Piaget dalam Mikarsa, 2007:6.8 mengemukakan tahap perkembangan kognitif individu sebagai berikut:
a. Periode sensorimotor 0-2 tahun
Periode ini ditandai oleh penggunaan sensori motorik dalam pengamatan dan pengindraan yang intensif terhadap dunia di sekitarnya. Prestasi yang
dicapai dalam periode ini ialah perkembangan bahasa, hubungan tentang objek, control skema, pembentukan pengertian, dan pengenalan hubungan
sebab akibat. b.
Periode pra operasional 2-7 tahun Periode ini ditandai dengan cara berpikir yang transdukif menarik
kesimpulan tentang sesuatu yang khusus atas dasar hal khusus c.
Periode operasional konkret 7-12 tahun Pada periode ini, anak memiliki kemampuan dalam proses berpikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.
d. Periode operasional formal 12 tahun ke atas
Pada periode ini, anak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang
bersifat konkret.
2.1.5.2 Teori Vigotsky
Teori Vigotsky memiliki pandangan bahwa dalam membangun sendiri pengetahuannya, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan
yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator Muhsetyo, 2008:1.11. Kegiatan itu dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, mengerjakan
tugas kelompok, tugas mengerjakan ke depan kelas 2-3 orang dalam waktu yang sama, tugas menulis, dan tugas menyampaikan penjelasan atau
mengomunikasikan pendapat atau presentasi. Melalui kegiatan yang beragam, peserta didik akan membangun pengetahuannya sendiri melalui membaca,
diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, pengamatan, pengerjaan dan presentasi. Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan, maka peneliti menerapkan
model pembelajaran scramble berbasis powerpoint dalam pembelajaran PKn. Suhani 2010 menyatakan bahwa model pembelajaran scramble memerlukan
sistem pendukung, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan siswa untuk memperoleh informasi yang
diperlukan. Teori kognitif mendukung model pembelajaran scramble berbasis powerpoint karena media yang digunakan dalam
pembelajaran ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa, yaitu operasional konkret. Media powerpoint yang disajikan dengan teks yang dipadukan dengan
gambar, animasi, dan video dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru sehingga dapat membantu siswa memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Media powerpoint dapat digunakan sebagai sistem pendukung dalam penerapan model pembelajaran scramble.
Selain itu, model pembelajaran scramble berbasis powerpoint juga didukung oleh teori Vigotsky. Teori Vigotsky berpandangan bahwa siswa
memperoleh pengetahuannya melalui beraneka ragam kegiatan, salah satunya diskusi. Model pembelajaran scramble berbasis powerpoint merupakan model
pembelajaran yang membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam kartu soal. Melalui diskusi ini,
siswa dituntut aktif bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya untuk memperoleh poin dan diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan siswa.
Oleh karena itu, model pembelajaran scramble berbasis powerpoint sesuai jika diterapkan dalam pembelajaran PKn karena dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran PKn.
2.1.6 Penerapan Model Pembelajaran Sramble berbasis Powerpoint dalam