10. Belajar produktif, yaitu belajar dengan transfer yang maksimum. 11. Belajar verbal, yaitu belajar mengenai materi verbal melalui latihan dan
ingatan.
2.1.5 Tujuan Belajar
Menurut Sardiman 2011:26-28 secara umum tujuan dari belajar ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata
lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan
berpikir akan
memperkaya pengetahuan.
2. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan yang bersifat jasmani keterampilan yang dapat
dilihat maupun keterampilan rohani keterampilan yang abstrak, menyangkut penghayatan.
3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Pembentukan
sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didik akan
tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktekkan segala sesuatu
yang sudah dipelajarinya. 2.2
Tinjauan tentang Hasil Belajar 2.2.1
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pese rta didik Rifa‟i Anni,
2009:85. Menurut Tu‟u 2004:75, hasil belajar diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian. Sedangkan hasil belajar menurut Sudjana 2009:22 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana
2009:22 terbagi menjadi tiga yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif yaitu dengan belajar akuntansi siswa dapat
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis mengenai strategi yang dapat dilakukan seseorang pengusaha untuk dapat mengoptimalkan laba dan
meminimumkan kerugian. Ranah afektif yaitu siswa dapat mempunyai sikap yang teliti, jujur, serta bertanggung jawab atas semua yang dilakukan, karena sebagai
akibat dari adanya transaksi yang rumit dalam menyusun suklus akuntansi. Sedangkan ranah yang ke tiga adalah ranah psikomotoik yaitu dapat dilihat dari
ketrampilan siswa dalam menumpulkan bukti transaksi, membuat jurnal, serta membuat laporan keuangan. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil
belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dipakai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pengajaran. Ketiga ranah hasil belajar di atas penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun
alat-alat penilaian, baik melalui tes maupun bukan tes. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, ada beberapa komponen penting yang berkaitan dengan sandar penilaian pendidikan. komponen tersebut adalah sebagai
berikut: 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar KD atau lebih. 5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut. 8. Ujian sekolahmadrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif danatau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian SekolahMadrasah.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar KKB yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Menurut Djamarah 2010:252-253 Penilaian hasil belajar dapat diperoleh dari nilai ulangan harian, nilai mid semester dan nilai akhir semester UAS.
Dalam penelitian ini indikator hasil belajar Akuntansi yang digunakan adalah nilai akhir mata pelajaran Akuntansi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1
Semarang yang diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian, nilai mid semester dan nilai akhir semester. Hal tersebut sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005
pasal 64 ayat 1 yang menyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas mengenai pengertian hasil belajar, maka hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku,
kemampuan, kualitas siswa setelah menerima pengalaman belajar melalui pengukuran dan penilaian kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang dapat
dilihat dari alat-alat penilaian seperti tes maupun bukan tes.
2.2.2 Pengertian Hasil Belajar Akuntansi