Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. g. Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar dapat dilihat dari
sikap siswa yang merespon materi pelajaran yang sedang diajarkan di dalam kelas.
3. Faktor Kelelahan Faktor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani, dengan uraian sebagai berikut: a. Kelelahan Jasmani
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
b. Kelelahan Rohani bersifat psikis Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang.
Selain faktor intern, faktor yang menpengaruhi lainnya adalah faktor ekstern. Faktor ekstern terdiri atas faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1. Faktor keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar
seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan
anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
2. Faktor sekolah
Lingkungan sekolah
sangat diperlukan
untuk menentukan
keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3. Faktor masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupkan faktor
ekstern yang juga berpengruh terhadap belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat.
Faktor-Faktor intern dan ekstern yang dikemukan oleh beberapa ahli di atas dapat mempengaruhi tercapainya hasil belajar siswa. Jika keadaan dalam diri
ataupun lingkungan sekitar siswa mendukung maka hasil belajar siswa tinggi. Sebaliknya, jika keadaan dalam diri ataupun lingkungan sekitar siswa kurang
mendukung maka hasil belajar siswa rendah.
2.3 Tinjauan tentang Persepsi
2.3.1 Pengertian Persepsi
Persepsi yang ada pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana perilaku orang tersebut. Persepsi manusia, baik berupa persepsi positif maupun negatif
akan mempengaruhi tindakan yang tampak. Tindakan yang positif biasanya akan muncul apabila kita mempersepsi seseorang secara positif, dan sebaliknya.
Persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk dalam alat indera Sugihartono dkk., 2012: 8.
Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan mengiterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
Robbins Judge, 2008:175. Sedangkan menurut Slameto 2010: 102, menyatakan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat ahli di atas tentang persepsi, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses masuknya informasi atau pesan ke otak
secara terus menerus terhadap lingkungan melalui penginderaan, sehingga memperoleh hubungan terhadap objek dan kemudian disimpulkan dan ditafsirkan
menjadi suatu informasi. Jadi, sikap seseorang terhadap objekaktivitas ditentukan
oleh persepsinya. 2.3.2
Prinsip-prinsip Dasar Persepsi
Menurut Slameto 2010:103-105, prinsip-prinsip dasar persepsi yaitu: a. Prinsip itu relatif bukan absolut