Pengertian Belajar Jenis-Jenis Belajar

16

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Tentang Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya Slameto, 2010:2. Menurut Syah 2008:89, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Hamalik 2008:154 belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan makhluk lain. Belajar yang dilaksanakan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya berlangsung seumur hidup, kapan saja dan di mana saja baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Berdasarkan dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya

2.1.2 Teori Belajar

Teori- teori belajar menurut Rifa‟I dan Anni 2009:105-149 dibedakan menjadi 3 macam:

1. Teori Belajar Behavioristik

Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar dan bersifat permanen, dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan dalam waktu relatif lama. Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar perubahan perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa di kelas mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa menarik dan spesifik sehingga mudah direspons oleh siswa. 2. Teori Belajar Kognitif Berbeda dengan teori behavioristik, menurut teori kognitif hasil belajar perubahan perilaku tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuanpotensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Teori kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan dan informasi. 3. Teori Belajar Humanistik Fokus utama dalam teori humanistik ini adalah hasil pendidikan yang bersifat afektif, seperti belajar tentang cara-cara belajar learning how to learn, dan meningkatkan kreativitas dan semua potensi peserta didik. Hasil belajar dalam pandangan humanistik adalah kemampuan peserta didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri self- directing dan mandiri independent. Disamping itu pendekatan ini memandang pentingnya penekanan pendidikan di bidang kretivitas, minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Sehingga kurikulum standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir di sekolah kurang ditekankan dalam pendekatan humanistik. Berdasarkan penjelasan teori diatas, maka penelitian ini menggunakan teori belajar behavioristik. Guru merupakan salah satu contoh rangsangan stimulus dari luar yang mempengaruhi hasil belajar, fasilitas belajar dan lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajardari luar, sehingga faktor kompetensi professional guru, fasilitas belajar, dan lingkungan sekolah masuk dalam teori belajar behavioristik. 2.1.3 Ciri-Ciri Perilaku Belajar Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: 1. Perubahan itu intensional. 2. Perubahan itu positif dan aktif. 3. Perubahan itu efektif dan fungsional. Syah, 2008:116

2.1.4 Jenis-Jenis Belajar

Ada sebelas jenis-jenis belajar menurut Slameto 2010:5-8, yaitu: 1. Belajar bagian, yaitu belajar dengan cara memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. 2. Belajar dengan wawasan, yaitu belajar dengan menjadikan wawasan sebagai pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. 3. Belajar diskriminatif, yaitu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. 4. Belajar keseluruhan, yaitu belajar dengan cara mempelajari keseluruhan bahan pelajaran sampai pelajar menguasainya. 5. Belajar insidental, yaitu belajar tanpa instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. 6. Belajar instrumental, yaitu belajar dengan pembentukan tingkah laku. 7. Belajar intensional, yaitu belajar dalam arah tujuan. 8. Belajar laten, yaitu belajar dimana perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera. 9. Belajar mental, yaitu belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain. 10. Belajar produktif, yaitu belajar dengan transfer yang maksimum. 11. Belajar verbal, yaitu belajar mengenai materi verbal melalui latihan dan ingatan.

2.1.5 Tujuan Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN PERALATAN KANTOR SISWA KELAS X SMK ANTONIUS SEMARANG

0 11 112

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SULANG KABUPATEN REMBANG

0 7 261

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA ( Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Temanggung Kompetensi Dasar Menggunakan Peralatan Kantor)

0 10 114

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 14 159

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 3

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 115

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2016.

0 0 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERPAJAKAN SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA

0 0 17