2.1.2 Teori Belajar
Teori- teori belajar menurut Rifa‟I dan Anni 2009:105-149 dibedakan
menjadi 3 macam:
1. Teori Belajar Behavioristik
Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar dan bersifat permanen, dalam arti bahwa perubahan perilaku akan
bertahan dalam waktu relatif lama. Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar perubahan
perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Untuk itu, agar
aktivitas belajar siswa di kelas mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa menarik dan spesifik sehingga
mudah direspons oleh siswa. 2. Teori Belajar Kognitif
Berbeda dengan teori behavioristik, menurut teori kognitif hasil belajar perubahan perilaku tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar
dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuanpotensi yang berfungsi untuk mengenal
dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Teori kognitif memandang belajar sebagai
proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan
kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses
internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan dan informasi. 3. Teori Belajar Humanistik
Fokus utama dalam teori humanistik ini adalah hasil pendidikan yang bersifat afektif, seperti belajar tentang cara-cara belajar learning how to
learn, dan meningkatkan kreativitas dan semua potensi peserta didik. Hasil belajar dalam pandangan humanistik adalah kemampuan peserta
didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri self-
directing dan mandiri independent. Disamping itu pendekatan ini memandang pentingnya penekanan pendidikan di bidang kretivitas, minat
terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Sehingga kurikulum standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir
di sekolah kurang ditekankan dalam pendekatan humanistik. Berdasarkan penjelasan teori diatas, maka penelitian ini menggunakan
teori belajar behavioristik. Guru merupakan salah satu contoh rangsangan stimulus dari luar yang mempengaruhi hasil belajar, fasilitas belajar dan
lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajardari luar, sehingga faktor kompetensi professional guru, fasilitas belajar, dan
lingkungan sekolah masuk dalam teori belajar behavioristik. 2.1.3
Ciri-Ciri Perilaku Belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku
belajar yang terpenting adalah: 1.
Perubahan itu intensional. 2.
Perubahan itu positif dan aktif. 3.
Perubahan itu efektif dan fungsional. Syah, 2008:116
2.1.4 Jenis-Jenis Belajar