Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

penghargaan sosial dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting didalam perancangan pembelajaran.

2.7.3 Macam-Macam Motivasi

Motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu motif-motif intrinsik dan motif-motif ekstrinsik, berikut penjelasannya: 1 Motif-motif intrinsik Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi akan tetapi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dari dalam setiap diri individu sudah ada dorongan itu. Misalnya, orang yang gemar membaca tidak perlu dorongan untuk mencari buku, karena motivasi tersebut sudah ada pada dirinya sendiri. 2 Motif-motif ekstrinsik Yaitu motif-motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya, orang belajar dengan giat karena diberi tahu sebentar lagi ada ujian.

2.7.4 Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar jika seorang anak yang belajar dihadapkan pada masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan yang telah dilaluinya. Misalnya, seseorang akan dapat memecahkan materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitanya dengan kemakmuran belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui manfaatnya. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha belajar lebih baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang giat belajar, Hamzah, 2007 : 28.

2.8 Karakteritik Anak SD

Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakeristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut : 1 Anak SD senang bermain Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan SBK. 2 Senang bergerak Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Sehingga anak akan lebih senang dn aktif dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. 3 Anak senang bekerja dalam kelompok Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti : belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif, mempelajarai olahraga dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. 4 Senang melakukan memperagakan sesuatu secara langsung Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANJARANYAR 05 KAB TEGAL TAHUN 2013

0 7 115

PENGEMBANGAN PERMAINAN “TOFU BASKET BALL” DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TUGUREJO 01 KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN 2011 2012

0 10 138

MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK LOMPAT MELALUI AREA LAHAN KOSONG SISWA KELAS V SD NEGERI TAHUN 2011

0 9 114

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN MODIFIKASI PERMAINAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SEMARANG KEC. BANJARNEGARA KAB. BANJARNEGARA TAHUN 2011

0 4 61

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERMAIN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 101935 BATANG TERAP KECAMATAN PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 23

MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAKAN DALAM PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN GALAH JIDAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKIR KABUPATEN SUMEDANG.

2 11 32

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GESIK KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 1 47

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK LOMPAT MELALUI AREA LAHAN KOSONG SISWA KELAS V SD NEGERI TAHUN 2011.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN BANYUBIRU 04 KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 - Test Repository

8 56 120