Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Media Pembelajaran

inovasi Menurut Rogers, terdapat empat elemen utama yang beroperasi dalam proses difusi, yaitu : 1 bentuk atau karakter inovasi itu sendiri, 2 saluran komunikasi yang ada, 3 waktu, dan 4 sistem sosial yang berlaku. Adapun langkah-langkah difusi menurut Rogers adalah : 1 pengetahuan; 2 persuasi atau bujukan; 3 keputusan; 4 implementasi; 5 dan konfirmasi.

2.1.1.4 Kawasan Pengelolaan

Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Secara singkat ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, serta pengelolaan informasi.

2.1.1.5 Kawasan Penilaian

Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup : 1 analisis masalah; 2 pengukuran acuan patokan; 3 penilaian formatif; dan 4 penilaian sumatif. Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program, proyek, produk. Penilaian program evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.

2.2 Pembelajaran Membaca Aksara Jawa

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Menurut Zuchdi dan Budiasih 19961997:49 membaca disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru dalam Muslich dan Suyono, 2010:40. Membaca sebagai salah satu kemampuan dasar perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, maupun pemerintah. Bahasa Jawa sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal yang di dalamnya terdapat kompetensi membaca, khususnya membaca aksara Jawa. Sebagian besar siswa di sekolah-sekolah saat ini enggan membaca bacaan berhuruf Jawa karena bentuk tulisannya yang berbeda dan kekurangmenarikannya metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi.

2.3 Media Pembelajaran

Menurut Gerlach Ely,1971 dalam Arsyad, 1997 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, atau elektonis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kebali informasi visual dan verbal. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad,2002 ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Fiksatif fixative property Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam,menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwaobjek. b. Manipulatif manipulatif property Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswadalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time- lapse recording. c. Distributif distributive property Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.

2.4 Macromedia Flash 8