PAKET AGROWISATA KOPI ANALISIS ORGANISASI RUANG ANALISIS KEBUTUHAN RUANG NO RUANG

Universitas Sumatera Utara 18 dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam tubuh [6] . Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat. [4]

II.4 PAKET AGROWISATA KOPI

1. Rekreasi Indoor Rekreasi Indoor yang disediakan berupa retail shop, pameranbazaar, butik dan kafe kopi, kelas seminar, green housetempat pembibitan, dan wisata dalam pabrik pengolahan kopi. 2. Rekreasi Outdoor Rekreasi Outdoor yang disediakan berupa wisata kebun kopi, plaza, tempat bermain anak, gazebo, dan beberapa permainan outbond.

II.5 LOKASI PROYEK

Lokasi Proyek Agrowisata Kopi ini berada di desa Sitinjo, kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Tepatnya berada di jalan Pahlawan. TWI SITE AGROWISATA KABANJAHE SIMALEM RESORT PANTAI SILALAHI INDONESIA P.SUMATERA SUMATERA UTARA KAB. DAIRI Sumber; Hasil Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 19

II.5.1 Wilayah Sekitar Site

Lokasi site berada di pinggir jalan lintas provinsi, dengan luas lahan ± 3 Ha. Kontur tanah relatif datar dan masih berupa lahan kosong dengan semak-semak. Berikut data wilayah sekitar site: NO. KETERANGAN GAMBAR 1. PUSAT PENAMPUNGAN HASIL PERTANIAN DAIRI 1 2 3 5 4 Gambar 2.2 wilayah sekitar site Sumber: Google Earth Tabel 2.1 wilayah sekitar site Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 20

2. SITE AGROWISATA KOPI

3. LAHAN JAGUNG 4. TAMAN WISATA IMAN

5. MONUMEN T.B.SIMATUPANG

Adapun pertimbangan pemilihan site adalah sebagai berikut: 1. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen yang tetap. 2. Kontur daratan relatif datar, dekat dengan perkebunan kopi. 3. Lokasi mudah di akses baik dari pusat wisata terdekat seperti Taman Wisata Iman, maupun dari Simalem Resort, dan Pantai Silalahi. 4. Lokasi mudah dicapai dengan kendaraan dan sudah memiliki akses jalan yang baik. 5. Lokasi sudah harus dilengkapi dengan jaringan infrastruktur, meliputi listrik, jaringan air bersih, saluran air kotor, dan jaringan komunikasi. Sumber; Hasil Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 21

II.5.2 Batas Site

Adapun batas site Agrowisata Kopi adalah sebagai berikut: TIMUR Pada sebelah timur berbatasan dengan lahan kosong berupa perkebunan milik rakyat. SELATAN pada sebelah selatan berbatasan dengan perumahan warga. BARAT Pada sebelah barat berbatasan dengan lahan kosong berupa ladang jagung milik rakyat. JL.PAHLAWAN JL.DOLOK SANGGUL SITE Gambar 2.3 Batas site Sumber: Google Earth Tabel 2.2 Batas site Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 22 UTARA Pada sebelah utara berbatasan dengan lahan kosong.

II.6 ANALISIS PEMILIHAN LOKASI

Berikut ini akan diuraikan analisis pemilihan lokasi yang tepat untuk Agrowisata Kopi:

II.6.1 Alternatif Pemilihan Lokasi 1. Alternatif Lokasi 1

Lokasi : Jl. Pahlawan, dekat simpang tiga, jalan ke dolok sanggul Luas lahan : ± 3 Ha Batas-Batas Wilayah: Utara : Berbatasan dengan lahan kosong Timur : Berbatasan dengan lahan Kosong Selatan: Berbatasan dengan Perumahan Warga Barat : Berbatasan dengan lahan Kosong

2. Alternatif 2

Lokasi : Jl. Sitinjo dekat terminal Sitinjo, jalan menuju Medan, kecamatan Sitinjo, Kab. Dairi Luas Lahan : ±2,5 Ha Gambar 2.5 Tampak depan lahan 2 Gambar 2.4 Tampak depan lahan 1 Sumber; Hasil Olah Data Pribadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 23 Batas-batas Wilayah : Sebelah Utara : Berbatasan dengan lahan kosong Sebelah Barat : Berbatasan dengan terminal Sitinjo Sebelah Timur : Berbatasan dengan perumahan Sebelah Selatan : Berbatasan dengan lahan kosong

3. Alternatif Lokasi 3

Lokasi : Jl. Bangun1 jalan menuju Parbuluan, Kec. Parbuluan, Kab.Dairi Luas Lahan : ±2 Ha Batas-batas Wilayah : Sebelah Utara : Berbatasan dengan lahan kosong Sebelah Barat : Berbatasan dengan perumahan warga Sebelah Timur : Berbatasan dengan lahan kosong Sebelah Selatan : Berbatasan dengan lahan kosong

II.6.2 Penilaian Alternatif Lokasi Kriteria

Lokasi Alternatif Lokasi 1 Alternatif Lokasi 2 Alternatif Lokasi 3 RUTRK Sesuai 3 Sesuai 3 Kurang sesuai 1 Fungsi Pendukung Sekitar Persawahan dan perkebunan 3 Terminal Sitinjo 2 Rumah Warga 1 Tingkatan Jalan Jalan Arteri primer 3 Jalan Sekunder 2 Jalan Sekunder 2 Gambar 2.6 Tempak depan lahan 3 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 24 Pencapaian ke lokasi Mudah, dapat diakses dengan kendaraan bermotor dan angkutan umum 3 Terbatas pada kendaraan bermotor dan beberapa angkutan umum 2 Terbatas pada kendaraan bermotor dan beberapa angkutan umum 2 Jangkauan terhadap struktur kota Dekat dengan pusat kota 3 Dekat dengan pusat kota 3 Dekat dengan pusat kota 3 Luas Lahan ±3 Ha 3 ±2,5 Ha 2 ±2 Ha 1 Fungsi Eksisting Lahan Kosong 3 Lahan Kosong 3 Lahan Kosong 3 Kondisi Fisik Relatif datar 3 Relatif datar 3 Relatif datar 3 TOTAL 24 20 16 PERINGKAT 1 2 3

II.7 TINJAUAN FUNGSI

II.7.1 DESKRIPSI PENGGUNA DAN KEGIATAN a. Pengguna

Pengguna agrowisata kopi ini adalah masyarakat Kabupaten Dairi yang menjual hasil produksi lahannya yang akan ditampung di agrowisata kopi ini, serta para wisatawan. Selain itu pengguna agrowisata ini adalah pengelola dan karyawan agrowisata kopi. Sumber; Hasil Olah Data Pribadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 25

b. Kegiatan yang perlu ditampung

Pada saat ini, kegiatan perdagangan kopi untuk skala grosir dari beberapa daerah di Kabupaten Dairi tersebar dan tidak ditunjang oleh prasarana yang memadai. Oleh karena itu kegiatan yang perlu ditampung: • Kegiatan jual beli grosir, yaitu penjualan komoditi kopi dari tangan petanipengepul kepada pembeli grosir. Dalam hal ini pembelian kopi secara grosiran dapat berupa biji maupun bubuk. • Kegiatan penunjang utama atau fungsi agrowisata kopi, yaitu pengadaan listrik dan distribusinya, pengadaan air bersih dan distribusinya, pembuangan dan pengolahan air kotor dan limbah sampah, penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, penyedia toilet umum, sarana beribadah, penyediaan tempat berjualan makanan, kantor pengelola agrowisata kopi dan pos jaga keamanan. • Kegiatan penunjang sekunder atas fungsi agrowisata kopi, yaitu kantor untuk kegiatan koperasi pedagang wisata agro buah dan sayur, kantor ekspor impor, kantor bank, kantor postele komunikasi, dan penjual jasa lainnya.

II.7.2 DESKRIPSI PERILAKU

Aktivitas pada pabrik kopi: SUPPLIER KARYAWAN PENAMPUNGAN DAN PENGOLAHAN PEMBELI GROSIR DARI LUAR PEDAGANG SUB GROSIR PEMBELI SUB GROSIR Unloading truk Loading Loading trolley Pick up Gambar 2.7 skematik aktivitas pabrik kopi Sumber; Hasil Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 26 Kegiatan Rekreasi Outdoor wisata bisnis outdoor BENTUK KEGIATAN RUANG FREKUENSI KARAKTERISTIK SIFAT Berjalan-jalan menikmati pemandangan dan udara sejuk Daerah tanam buah kopi: -Memetik kopi -Pagi -Siang - Sore -Tenang -Nyaman -Santai -Rekreatif Publik Beristirahat di sekitar taman Shelter Gazebo Plaza -Pagi -Siang - Sore -Nyaman - Teduh -Tenang Publik Kegiatan Rekreasi Indoor wisata bisnis indoor BENTUK KEGIATAN RUANG FREKUEN SI KARAKTERISTIK SIFAT Seminar dan pertemuan, Pertunjukan Exhibition -Pagi -Siang - Sore Nyaman Publik Menginap Penginapan -Pagi -Siang -Sore -Malam -Tenang -Nyaman -Santai Publik Melihat hasil produk kopi yang diunggulkan serta hasil olahan dengan bahan dasar kopi Pameran -Pagi -Siang - Sore -Nyaman -Santai -Rekreatif Publik Bazaar dan festifal -Pagi -Siang - Sore Nyaman Publik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 27 Mengadakan bazaar dan menjual hasil panen buah kopi Membeli cinderamata dan oleh-oleh Toko cindermata retail jajanan -Pagi -Siang - Sore Nyaman Publik Melihat proses pengolahan kopi Pabrik kopi -pagi -Siang - Sore Nyaman Semi privat Makan dan minum Cafetaria Kafe kopi -Pagi -Siang - Sore -Nyaman -Santai Publik Berbelanja Penjualan bibit -Pagi -Siang - Sore -Nyaman -Santai -Rekreatif Publik Kegiatan Edukasi BENTUK KEGIATAN RUANG FREKUENSI KARAKTERISTIK SIFAT Tempat bermain dan belajar mengenai tanaman kopi Wahana bermain dan belajar -Pagi -Siang - Sore -Nyaman - Santai -Rekreatif -mendidik Publik Membaca buku dan melihat jenis dan sejarah kopi Perpustakaan dan museum kopi -Pagi -Siang - Sore -Nyaman - Santai -Rekreatif -mendidik Publik Melatih petani cara bercocok tanam kopi dan bagaimana mengolah dgn baik R. pelatihan dan penyuluhan -Pagi -Siang - Sore -Nyaman - Santai -Rekreatif -mendidik Publik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 28 Kegiatan pengelola BENTUK KEGIATAN RUANG FREKUENSI KARAKTERISTIK SIFAT Kantor pengelola -lobby -R.Pimpinan -r.Sekretaris -r.administrasi -R. Staff ahli -R. Istirahat -Pantry -Gudang -Toilet -Pagi -Siang - Sore Nyaman Privat Kegiatan Penunjang BENTUK KEGIATAN RUANG FREKUENSI KARAKTERISTIK SIFAT Bangunan penerima -Hall -resepsionis -R.Informasi -Pagi -Siang - Sore -Nyaman -Terbuka Publik Sholat -Musholla -Tempat Wudhu -Pagi -Siang - Sore -Nyaman -Tenang Publik Mengambil uang ATM -Pagi -Siang - Sore Aman Publik Telkomunikasi Telepon umum -Pagi -Siang - Sore Tenang Publik Istirahat karyawan Mess karyawan -Pagi -Siang - Sore -Tenang - Nyaman Publik Penyimpanan alat, bibit dan pupuk Gudang alat, bibit, dan pupuk -Pagi -Siang - Sore Aman Privat Packing kopi dlm bentuk biji maupun bubuk -Pagi -Siang - Sore Aman Privat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 29 -R. Sotir -R. Simpan -R.Pengepakan -Loading dock -Gudang -R. Karyawan Kegiatan Servis BENTUK RUANG FREKUENSI KARAKTERISTIK SIFAT Servis -Parkir -Toilet -R. ME -Pagi -Siang - Sore Aman Nyaman Tertutup Jauh dari area yang memerlukan ketenangan tinggi Publik Privat

II.8 STUDI BANDING FUNGSI SEJENIS

1. AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN

Merupakan salah satu Wisata Agro yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX Persero, Terletak di Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara cukup sejuk antara 23ºC - 27º C. Fasilitas utama berupa bangunan untuk menikmati sedapnya kopi “Banaran Coffee” juga dibangun arena bermain anak – anak, lapangan tenis, Mushola, Meeting Room, Griya Robusta, Family Gathering, Corporate Gathering, Coffee Walk, Out Bound Games, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Gedung Pertemuan, Flying Fox, Jelajah Kebun dengan ATV. Lokasi wisata agro ini di tengah areal perkebunan kopi robusta, persis di tepi jalan Semarang-Salatiga atau satu kilometer dari Terminal Bawen. Kopi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 30 robusta olahan Banaran sudah memasuki pasar ekspor sejak dulu, tidak hanya disukai di kawasan Asia, tetapi juga di Eropa. Wisata unggulan di Kampoeng Kopi Banaran adalah: • Kereta Wisata Mengelilingi hamparan kebun kopi diselingi pemandangan Rawa Pening yang dilatarbelakangi gugusan Gunung. • Flying Fox Meluncur bagaikan rubah dengan ketinggian 50 meter dan panjang 145 meter. • Kolam Renang Dengan 3 tipe kedalaman, masing-masing 30 cm, 50 cm, dan 150 cm. Nikmati kesegaran dan keakraban keluarga. Gambar 2.8 kereta wisata Gambar 2.9 flying fox Gambar 2.10 kolam renang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 31 • Coffee House Resto yang menyajikan aneka makanan dan minuman segar. Disajikan panas maupun dingin dengan citarasa yang menggugah selera. • Taman Tempat beristirahat dan bercengkrama dengan teman, kerabat, serta keluarga. Dilengkapi dengan sarana bermain untuk anak-anak. dan Gazebo • Hamparan rumput hijau nan sejuk selus 1 Hectare dilengkapi sarana penerangan untuk lokasi camping. Camping Ground Gambar 2.12 taman dan gazebo Gambar 2.11 coffe house Gambar 2.13 camping ground Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 32 • Gedung pertemuan berkapasitas 750 orang. Dilengkapi dengan AC dan ruang yang lapang untuk berbagai macam acara. Griya Robusta SEJARAH KAMPOENG KOPI BANARAN Berawal dari sebuah keresahan yang disebabkan oleh harga komoditi Kopi yang terus menurun mulai tahun 1998 sampai dengan tahun 2001. Tahun 2002, direksi PTPN IX persero melakukan sebuah terobosan dengan menerapkan pola bisnis hulu hilir, komoditi Kopi tidak hanya saja dapat diperoleh hasilnya dengan menjual biji kopi green bean akan tetapi dapat juga memperoleh hasil pendapatan yang lebih, dengan memberikan nilai tambah berupa perubahan bentuk ke arah hilir. Komoditi Kopi yang tadinya dijual dalam bentuk biji green bean, diolah sebagian menjadi Kopi Bubuk dengan memberikan label nama dagang Banaran Coffee. Untuk lebih meningkatkan proses penetrasi pengenalan produk kepada khalayak umum, Pada tahun 2002, tepatnya tanggal 20 Agustus, dibangunlah sebuah coffeeshop dengan tujuan sebagai etalase dari produk hilir yang berfungsi untuk memperkenalkan produk hilir yang diproduksi oleh PTPN IX persero. Pengenalan produk hilir dilakukan dengan memajang produk dalam bentuk kemasan siap saji. Selain itu, proses penetrasi dilakukan dengan bentuk sajian kopi maupun the yang disajikan hangat maupun dingin. Seiring dengan bergulirnya waktu, minat konsumen pun semakin bertambah, berbagai masukan dari konsumen ditanggapi secara positif oleh direksi, penambahan variasi menu berbahan dasar kopi dan teh terus dilakukan. Tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Tahun 2005, tepatnya tanggal 28 Agustus direksi melakukan terobosan dengan merubah kebun percontohan aneka tanaman perkebunan dan buah koleksi di Afdeling Assinan, tepatnya dipinggir jalan Raya Gambar 2.12 griya robusta Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 33 Bawen – Solo Km 1,5 Bawen Kabupaten Semarang menjadi sebuah Kawasan Agrowisata yang kemudian lebih dikenal sebagai Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran . Kawasan Agrowisata ini terus dikembangkan dengan memberikan berbagai macam tambahan fasilitas penunjang, difrensiasi produk dan jasa terus dihasilkan melalui inovasi baik produk maupun jasa. Kawasan Agrowisata Kampoeng Kopi merupakan sebuah kawasan yang unik, dimana tidak ada sebuah kawasan dimuka bumi ini yang memiliki keindahan pemandangan kebun Kopi yang terawat dengan baik, bahkan dapat dikatakan kebun Kopi terbaik di Asia, mungkin untuk Jenis Kopi Robusta terbaik di dunia, jika ditilik melalui aspek tanaman dan produktivitas tanaman. Nama Kampoeng Kopi Banaran merupakan sebuah nama yang dihasilkan dari pemikiran yang dalam dan panjang. Pengambilan nama Kampoeng Kopi Banaran didasarkan oleh proses dasar kopi, Banaran merupakan sebuah dusun di sebuah desa, tepatnya di desa Gemawang kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, yaitu tempat dimana berdiri Pabrik Pengolahan Kopi tempat buah kopi merah diolah menjadi biji kopi siap ekspor green bean. Sedangkan Kampoeng Kopi merupakan kawasan perkebunan Kopi yang terletak di Desa Assinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 2.Taman Mekar Sari, Bogor 1. Data Fisik Nama : Taman Buah Mekarsari Pemilik : Yayasan Purna Bhakti Pertiwi Pengelola : PT Mekar Unggul Sari Pemrakarsa Pembangunan : Ibu Tien Soeharto Ketua YPBP Pelaksana Pembangunan : PT. Exotica, Jakarta Mulai Pembangunan : 1991 Peresmian : 14 Oktober 1995 Hari Pangan Sedunia Diresmikan Oleh : Presiden RI ke-2 Bpk. H. M. Soeharto Lokasi : Kecamatan Cileungsi, Kab. Bogor-Jawa Barat Meliputi desa Mekarsari, Cileungsi Kidul, Gandoang, Dayeuh, dan Mampir Luas : 264 Ha - Kebun Buah : 88 Ha - Lansekap : 20 Ha - Kebun Sayur dan Sawah : 10 Ha Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34 - Kebun Bibit : 5 Ha - Rumah Plastik 12 unit : 2 Ha - Bangunan dan Sarana Jalan : 20 Ha - Danau Cipicung : 20 Ha - Areal Pengembangan : 99 Ha Ketinggian Tempat : + 70 meter di atas permukaan laut Kesesuaian Lahan : Tanah tapak mengandung latosol sehingga kesuburan tanah sesuai untuk perkebunan. Koleksi Plasma Nutfah : Terdiri dari 43 Famili, 200 Spesies, dan 669 Varietas tanaman. Tidak termasuk tanaman hias yang berada di Landscape dan tanaman sayur-sayuran dan palawija di areal Sawah dan Pengembangan . Keistimewaan : -Kebun koleksi buah-buahan terbesar di dunia -Koleksi Plasma Nutfah terbanyak -Diresmikan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia dan sebagai persembahan pada HUT Emas 50 tahun Republik Indonesia The Golden Anniversary . Fasilitas yang disediakan antara lain: - Gerbang Candi Bentar Gerbang Selamat Datang yang berbentuk candi dengan gaya arsitektur Bali. - Gerbang Lamtoro Gerbang yang berbentuk daun Lamtoro, tanaman yang mendasari falsafah Taman Buah Mekarsari. Pada tiap kaki gerbang terdapat ornamen buah-buahan sehingga menjadi sebuah Monumen Buah Tropis. - Graha Krida Sari Gedung pengelola, dimana Divisi Agrowisata yang melayani pengunjung berada. Di gedung ini terdapat Information Center dan hall tempat memajang foto-foto kegiatan. - Shelter Kereta Di tempat ini Anda dapat naik kereta untuk menikmati tamasya keliling kebun buah, berakhir di Danau Cipicung, dan kembali lagi. Anda cukup menunjukkan tiket tanda masuk. - Kebun Buah Di areal kebun buah ditanam sekitar 650 varietas tanaman buah, sebuah koleksi yang besar yang menjadi pelestarian plasma nutfah tanaman buah tropis. Kebun buah terdiri dari 5 blok yang menempati lahan lebih kurang 80 Ha. - Menara Pandang Dari menara setinggi lebih kurang 30 m Anda dapat menikmati pemandangan alam Taman Buah Mekarsari. Selain tangga, disediakan pula elevator lift untuk menuju ke puncak menara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 - Teater Dewi Sri Di Teater dewi Sri Anda dapat menyaksikan penayangan film dokumenter tentang Taman Buah Mekarsari dengan masa tayang lebih kurang 30 menit. - Rumah Plastik dan Hidroponik Rumah Plastik adalah tempat budidaya tanaman yang sebenarnya tidak sesuai dengan agroklimat di Taman Buah Mekarsari, sedangkan Hidroponik adalah suatu teknologi budidaya yang tidak menggunakan media tanah, melainkan air. - Jembatan Gantung Jembatan untuk menuju ke pulau kecil di tengah Danau Cipicung. Lokasi jembatan ini sangat bagus untuk membuat foto kenang- kenangan di Taman Buah Mekarsari. - Arena Bermain Arena bermain yang luas untuk anak-anak, dilengkapi dengan peralatan luncuran, setimbang, ayunan, dan lain-lain. Lokasi ini dapat juga digunakan sebagai arena perlombaan atau festival. - Plaza Air Mancur Sebuah taman bermain yang luas dengan air mancur berbentuk bunga Lamtoro Gung di tengah-tengah. Di sekeliling taman terdapat berbagai pola tanam-tanaman hias. - Puri Tirto Sari Disebut juga Bangunan Air Terjun BAT. Bangunan ini melambangkan suatu keindahan alam yang sekaligus memberikan rezeki dengan adanya air untuk kehidupan.

3. Padang Buah INAGRO

Deskripsi Proyek : Pengelola : PT INTIDAYA AGROLESTARI Lokasi : Jl. Raya Jampang Karihkil Km 7, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Fasilitas : -menara pandang -kolam pemancingan -akomodasi Guest House -parking space -Mesjid -telekomunikasi -tennis court -jogging track -tour guide Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 Berangkat dari komitmen, mengembangkan pertanian yang berteknologi, padat karya, berwawasan lingkungan dan menyehatkan. PT INAGRO memadukan berbagai aktivitas yang ada dengan keindahan serta keasrian lingkungan dalam satu paket Agrowisata Ilmiah. Didukung dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang profesional, kegiatan wisata Anda lebih bernilai tambah karena Anda sekaligus dapat mengetahui perkembangan bioteknologi di dunia pertanian nasional. Semua fasilitas yang dimiliki dapat juga digunakan untuk seminar, rapat kerja, atau pertemuan formal dan informal lainnya. Pemancingan dan Sarana Olahraga Bagi yang gemar memancing, tersedia juga kolam pemancingan, lapangan tenis dan jogging track yang disediakan bagi Anda yang ingin berolahraga sambil berwisata. Laboratorium Laboratorium produksi dengan bioteknologi dapat Anda kunjungi untuk menambah wawasan Anda tentang dunia pertanian. Auditorium Auditorium berkapasitas 200 orang dengan interior yang nyaman dan fasilitas lengkap dapat Anda gunakan untuk seminar atau pertemuan lainnya. Pendopo Pendopo dengan kapasitas 150 orang memberikan keleluasaan bagi Anda untuk menerima tamu sambil beramah tamah. Penginapan Penginapan berkapasitas 150 orang dengan nuansa alam dilengkapi fasilitas dan pelayanan yang profesional menambah kenyamanan Anda. Padang Buah Padang buah seluas 75 Ha memberikan kepuasan bagi Anda untuk melihat dan mencicipi aneka ragam buah-buahan. Situ Beberapa buah situ danau melengkapi keindahan dan kesejukan padang buah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 37 BAB III ELABORASI TEMA III.1 PENGERTIAN Arsitektur ekologis merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi mengabaikan yang dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna suatu bangunan merasa tertarik. Ada berbagai cara yang dilakukan dari pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur, tetapi pada umumnya mempunyai inti yang sama , antara lain : Yeang 2006, me-definisikannya sebagai: Ecological design, is bioclimatic design, design with the climate of the locality, and low energy design. Yeang, menekankan pada : integrasi kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan, konsep design dan sistem yang tanggap pada iklim, penggunan energi yang rendah, diawali dengan upaya perancangan secara pasif dengan mempertimbangkan bentuk, konfigurasi, façade, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, warna. Integrasi tersebut dapat tercapai dengan mulus dan ramah, melalui 3 tingkatan; yaitu yang pertama, integrasi fisik dengan karakter fisik ekologi setempat, meliputi keadaan tanah, topografi, air tanah, vegetasi, iklim dan sebagainya. Kedua, integrasi sistim-sistim dengan proses alam, meliputi: cara penggunaan air, pengolahan dan pembuangan limbah cair, sistim pembuangan dari bangunan dan pelepasan panas dari bangunan dan sebagainya. Yang ketiga adalah, integrasi penggunaan sumber daya yang mencakup penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Menurut Metallinou 2006, bahwa pendekatan ekologi pada rancangan arsitektur atau eko arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi- tech yang spesifik, tetapi konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai pentingnya keberlangsungan ekositim di alam. Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur seperti ini diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistim didalamnya dari kerusakan yang lebih parah, dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik, sosial dan ekonomi. Pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur, Heinz Frick 1998, berpendapat bahwa, eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Eko- arsitektur mengandung juga dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik bangunan. Ini menunjukan bahwa eko arsitektur bersifat kompleks, padat dan vital. Eko-arsitektur mengandung bagianbagian arsitektur biologis kemanusiaan dan kesehatan, arsitektur surya, arsitektur bionik teknik sipil dan konstruksi bgi kesehatan, serta biologi pembangunan. Ukuran kenyamanan penghuni secara fisik, sosial dan ekonomi, dicapai melalui : penggunaan sistim-sistim dalam bangunan yang alamiah, ditekankan pada sistim-sistim pasif, pengendalian iklim dan keselarasan dengan lingkungannya. Bentuk dan orientasi bangunan didasarkan pada selaras dengan alam sekitarnya, kebutuhan penghuni dan iklim, tidak mengarah pada bentuk bangunan atau style tertentu, tetapi mencapai keselarasan dengan alam dan kenyamanan penghuni dipecahkan secara teknis dan ilmiah. Dari berbagai pendapat pada perancangan arsitektur dengan pendekatan ekologi, pada intinya adalah, mendekati masalah perancangan arsitektur dengan menekankan pada keselarasan bangunan dengan perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia bangunan habis. Bangunan sebagai pelindung manusia yang ketiga harus nyaman bagi penghuni, selaras dengan perilaku alam, efisien dalam memanfatkan sumber daya alam, ramah terhadap alam. Sehingga perencanaannya perlu memprediksi kemungkinan-kemungkinan ketidak selarasan dengan alam yang akan timbul dimasa bangunan didirikan, beroperasi sampai tidak digunakan, terutama dari penggunaan energi, pembuangan limbah dari sistim-sistim yang digunakan dalam bangunan. Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memanfaatkan alam sebagai berikut : • Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan. • Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 • Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan • Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi. Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku: 1. Perhatian pada iklim setempat Penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim Pembangunan yang menghemat energi Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam 2. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui saha memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan energi surya 3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang menghemat energi Memilih bahan bahan bangunan menurut penggunaan energi Menghemat sumber bahan mentah yang tidak dapat diperbaharui Minimalisasi penggunaan sumber bahan yang tidak dapat diperbaharui Upaya memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan kembali sisa-sisa bangunan limbahOptimalisasi bahan bangunan yang dapat dibudidayakan 4. Pembentukan peredaran yang utuh di antara peneyediaan dan pembuangan bahan bangunan, energi, dan air Gas kotor, air limbah, sampah, dihindari sejauh mungkin Menghemat sumberdaya alam Udara, air, dan tanahPerhatian pada bahan mentah dan sampah yang tercemar erhatian pada peredaran air bersih dan limbah air 5. Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi Memanfaatkan mengguanakan bahan bangunan bekas pakai. Menghemat hasil produk bahan bangunan.Mudah dirawat dan dipelihara Produksi yang sesuai dengan pertukangan hipotesis Gaia Yang paling berpengaruh dasar perencanaan arsitektur masa depan adalah Hipotesis Gaia sebagai berikut : Kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya, dan kehidupan bukan faktor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk lingkungan dan kehidupan, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 Hipotesis ini kemudian dibuktikan karena organisme-organisme dan lingkungan fisik kimia dalam evolusinya yang berhubungan erat sehingga bumi papat dianggap sebagai machluk hidup, sebagai organik yang mengatur suhu, iklim dan susunan kimia. Perencanaan benda apapun yang dihasilkan melalui kecerdasan manusia adalah bagian mikrokosmos. Cara kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan kehidupan machluk-machluk lainnya. Kerusakan bumi yang dikaibatkan oleh manusia di muka bumi ini akan menyakiti bumi sebgai Gaia dan akan menghancurkan dasar kehidupan manusia. Pencahayaan dan Warna Pencahayaan dan pembayangan akan memengaruhi orientasi dalam ruang. Bagian ruang yang tersinari dan yang dalam keadaan gelap akan menentukan nilai psikis yang berhubungan dengan ruang, Cahaya matahari memberi kesan vital dalam ruang, terutama jika cahaya matahari masuk dari jendela yang orientasinya terhadap mata angin. Perpaduan antara cahaya, warna dan bayangan dapat menciptakan suasana yang mendukung kehidupan lewat kelenjar hormon, epiphisis dan hipothalamus yang semuanya terdapat simultan dari cahaya. Di alam pencahayaan selalu berasal dari atas yaitu matahari. Pencahayaan mata hari di daerah tropis mengandung gejala sampingan dengan sinar panas, maka daerah tropis manusia menganggap ruang yang agak gelap sebagai kesejukan, akan tetapi untuk ruang kerja ketentuan tersebut melawan kebutuhan cahaya untuk mata manusia. Berhubung pencahayaan buatan dengan bola lampu dan sebagainya mempegaruhi kesehatan manusia, maka dibutuhkan pencahayaan alam yang terang tanpa silau dan tanpa sinar panas. Untuk memenuhi tuntutan yang berlawanan ini maka sebaiknya sinar matahari tidak diterima langsung secara langsung melainkan dipantulkan terlebih dahulu ke dalam air kolam, lantai atau lewat langit-langit bangunan. Pencahayaan alam mengandung efek penyembuhan dan meningkatkan kretivitas manusia. Kenyamanan dan kretivitas dapat juga dipengaruhi oleh warna. Oleh sebab itu warna adalah salah satu cara untuk memengaruhi ciri khas suatu ruang atau gedung. Badan manusia bereaksi sangat sensitif terhadap rangsangan dari masing- masing warna.Setiap warna memiliki frequensi tertentu, maka pengaruhnya atas badan manusia menjadi berbeda pula. • Warna ungu indigo memiliki frequensi tertinggi yaitu 750 Thz • Warna biru memiliki frequensi tertinggi yaitu 670 Thz Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 • Warna hijau memiliki frequensi tertinggi yaitu 600 Thz • Warna kuning memiliki frequensi tertinggi yaitu 550 Thz • Warna oranye memiliki frequensi tertinggi yaitu 500 Thz • Warna merah memiliki frequensi tertinggi yaitu 430 Thz Masing-masing warna memiliki ciri khusus yaitu sifat warna, sifat cahaya dan kejenuhan intensitas sifat warna. Makin jenuh atau kurang bercahaya suatu warna akan makin bergairah, sebaliknya hawa nafsu dapat ditingkatkan dengan penambahan cahaya. Pada praktek sehari-hari warna juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau memperbaiki proporsi ruang secara visual demi peningaktan kenyamanan. • Langit-langit rumah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan memberi warna hangat dan agak gelap. • Langit-langit yang agak rendah diberi warna putih atau cerah dan diikuti 20 cm dari dinding bagian paling atas diberi warna putih yang memberi kesan langit-langit seakan-akan melayang dengan suasana yang sejuk. • Warna aktif seperti merah, orange pada bidang yang luas memberi kesan memperkecil ruang. • Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi warna hangat pada dinding bagian muka, sedang untuk berkesan luas diberi warna dingin seperti warna putih. • Dinding tidak seharusnya dari lantai diberi warna yang sama, jika dinding bergaris horizontal ruang berkesan terlindung, sedang vertikal berkesan lebih tinggi. Sebagai suatu kesimpulan dapat ditentukan bahwa keseragaman yang menoton adalah racun keindahan kenyamanan. III.2 INTERPRETASI TEMA Tema yang diangkat adalah sesuai dengan kriteria dan karakter perancangan suatu kawasan, yang berusaha memanfaatkan potensi alam yang ada pada tapak, misalnya air hujan yang ditampung dan diolah sehingga dapat digunakan kembali, material yang dipakai merupakan material setempat, dan lain sebagainya. Dengan demikian diharapkan tercipta suasana unik dalam kawasan. Sasaran yang diharapkan dari kajian tema ini adalah menjadikan Kawasan Agrowisata Kopi dengan fasilitas tertentu tersebut dibangun dengan memperhatikan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42 lingkungan sekitar serta memberikan lingkungan kerja dan hunian yang lebih sehat bagi penggunanya. Hasil lain dengan pendekatan tema Arsitektur Ekologis juga adalah agar memberikan kenyamanan, sehingga pengunjung merasa betah dan selalu ingin kembali. Arsitektur Ekologis juga diterapkan mulai dari penentuan tapak bangunan dengan memperhatikan keadaan kontur tanpa banyak merusak kondisi eksisting tapak sampai penyelesaian arsitektur bangunan dan sistem utilitasnya yang disesuaikan dengan kondisi iklim dan tapak sehingga tercipta masa depan yang berkelanjutan. Tujuan jangka panjangnya yaitu dapat menstimulasi kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan pola pembangunan yang berkelanjutan. A. Perencanaan suatu kawasan dengan perbandingan ruang terbuka hijau dan bangunan solid yang sesuai dengan rancangan tata ruang kota Kebanyakan kawasan di Indonesia belum memperhatikan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbangun. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal salah satunya adalah kurang adanya kesadaran masyarakat maupun pemerintah dalam membuat lingkungan menjadi lebih baik. Padahal apabila terjadi ketidakseimbangan luas lahan hijau dan luas lahan terbangun menyumbangkan banyak sekali resiko kerusakan lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dijelaskan bahwa perbadingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah 40 : 60 . Hal tersebut tercantum dalam KDH Koefisien Daerah Hijau yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung diperuntukkan bagi pertamanan penghijauan dan luas tanah perpetakan daerah perencanaan yang dikuasai. Dengan adanya perbandingan yang sesuai antara luas lahan hijau dan lahan terbangun akan mengakibatkan dampak positif dalam menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik.

B. Menciptakan suatu tata vegetasi yang terencana dengan baik

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 Tata vegetasi suatu kawasan perkotaan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan perkotaan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama di lingkungan perkotaan. Dengan adanya tata vegetasi yang baik dapat mengurangi emisi gas karbondioksida yang akan mengurangi dampak pemanasan global. Tata vegetasi yang baik juga dapat mendukung para pejalan kaki pada kawasan tersebut sehingga lebih nyaman dalam berkeliling kawasan. Dengan adanya kondisi daerah pejalan kaki yang nyaman akan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi polusi udara. Tata vegetasi yang baik dapat terdiri atas perencanaan taman kota, penanaman pohon maupun tanaman pada sisi jalan, dan lain sebagainya.

C. Mengembangkan tema arsitektur ekologis

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam arsitektur ekologis: • Terintegrasi dengan alam • Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang • Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial • Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environtmental Design • Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan Strategi dalam menerapkan konsep arsitektur ekologi pada desain bangunan yaitu sebagai berikut: • Pemanfaatan material yang berkelanjutan • Keterkaitan dengan ekologi lokal • Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi • Efisiensi penggunaan air dan listrik • Penanganan limbah • Mengedepankan kondisi lokal, baik secara fisik maupun sosial • Pendidikan sustainability melalui desain • Pendekatan daur hidup terhadap keberhasilan bangunan • Pemakaian kembalirenovasi bangunan, ketahanan bangunan melalui layout yang fleksibel • Pengelolaan pemakaian jalan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 Dalam mewujudkan konsep arsitektur ekologis pada bangunan dapat dilakukan berbagai cara sebagai berikut : • Pengaplikasian taman atap roof – garden • Menyediakan bukaan sebagai tempat masuknya cahaya dan udara pada tempat yang tepat • Menerapkan teknologi photovoltaic , water filtration , air filtration , dan lain – lain • Menghadirkan taman pada bangunan • Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan • Melakukan penanganan limbah bangunan secara efektif • Menggunakan perabot dalam bangunan yang hemat energi dan pemakaian air • Menerapkan system utilitas pada bangunan yang hemat energi

D. Melakukan Proses 3R Reuse, Reduce, Recycle

Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaur ulangan, pengurangan dan pemanfaatan kembali air dan limbah. Air yang di pakai pada bangunan akan di daur ulang kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air dalam jumlah yang banyak. Begitu juga dengan limbah. Air limbah hasil buangan bangunan dapat ditreatment kembali dan dipakai untuk keperluan taman. Selain itu juga bisa dilakukan system penampungan air hujan yang kemudian akan digunakan untuk keperluan bangunan sehingga penggunaan air bersih dari PAM dapat dikurangi. Proses pendaur ulangan, pengurangan dan pemanfaatan juga dapat dilakukan pada sampah padat buangan manusia. Sampah dapat dikelola dengan baik, dipisahkan antara sampah kering dan sampah basah sehingga memudahkan proses daur ulang. Proses daur ulang sampah ini dapat mengurangi sampah yang dibuang sehingga dapat dimanfaatkan menjadi barang- barang yang berguna. III.3 KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL DAN ANALISIS PENENTUAN TEMA Agrowisata Kopi merupakan suatu wadah aktivitas yang beragam dalam pengolahan, perdagangan dan wisata kopi, sehingga diperlukan konsep yang tepat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 dan jelas untuk memecahkan masalah arsitekturalnya tanpa menyampingkan kenyamanan dan keamanan pengguna. Salah satunya proses pengolahan kopi. Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan minuman kopi terbaik. Dalam hal ini, proses penyimpanan juga turut berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik. Selain itu, tidak kalah penting untuk menjaga aroma kopi, diperlukan tempat penyimpanan atau gudang yang tepat, dengan menjaga kopi dalam gudang yang terbebas dari polusi, atau aroma menyengat lainnya. Gudang penyimpanan harus steril dari hal-hal tersebut, seperti aroma parfum, spidol, aroma durian, atau zat-zat kimia yang menyengat. Maka dibutuhkan pendekatan ekologi saat merancang gedung pengolahan kopi. Hubungan yang erat akan perancangan Pusat Pengolahan Kopi Dairi ini dengan Arsitektur Ekologis tercermin dari beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni: gudang harus memiliki ventilasi yang cukup, kopi disusun dalam rak yang terbuat dasri kayu pinus, setidaknya karung-karung kopi harus di alasi kayu, tidak langsung ke lantai. Suhu ruangan penyimpanan harus dijaga tidak melebihi 30 . Penyimpanan kopi ini juga berfungsi untuk menurunkan kadar kafein atau kandungan asam dalam biji kopi. Lokasi penyangraian hendaknya diberi jarak dari gudang penyimpanan agar polusinya tidak menganggu aroma kopi yang disimpan. Tempat pengepakan pun harus dirancang memadai, dengan ventilasi yang cukup sehingga sirkulasi udara dapat mengalir lancar. Demikianlah rancangan ini akan lebih memperhatikan lingkungan, dan tetap memberi kenyamanan. III.4 STUDI BANDING TEMA SEJENIS III.4.1 Tech-Linx Technology Park, Cyberjaya, Malaysia Konsultan : T.R. Hamzah Yeang Sdn Bhd Bentuk : Prisma segitiga Sirkulasi : Kluster Struktur : Beton bertulang Sumber: Arcspace Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46 Tapak dari perkantoran ini berada dalam zona Cyberjaya. Dengan kapasitas enam massa bangunan mengelilingi sebuah area terbuka, semuanya menggunakan penghawaan alami, dikelilingi vegetasi hutan yang padat dan fitur air. Fitur desain unik lainnya adalah atap payung yang berada di atas bangunan, memberikan shading kepada bangunan dibawahnya, mengurangi intervensi panas matahari ke dalam. Semua fasad yang menghadap matahari diberikan kantilever atau teritisan. Dengan penekanan lingkungan ke dalam perancangan bangunan, maka diperoleh sebuah desain yang konteks terhadap lingkungan. III.4.2 ACROS Fukuoka, Jepang Gambar 3.1 maket tech linx technology park Sumber: Arcspace Gambar 3.2 ACROS Fukuoka Sumber:Green Roof Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 47 Konsultan : Emilio Ambasz Bentuk : Bukit sengkedan Sirkulasi : Kluster Struktur : Beton bertulang Sumber : Green Roof Bangunan kompleks perkantoran ini merupakan pemecahan terhadap masalah urban ruang terbuka. Dengan kepadatan pembangunan fisik yang tinggi, arsitek mencoba menghadirkan bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi privat sekaligus publik. Di sebelah utara yang menghadap jalan utama, dibuat fasade bangunan yang modern. Di sebelah selatan yang menghadap ruang terbuka, dibuat atap teras yang menyerupai sengkedan. Setiap lantai mempunyai taman yang berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan. Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 48 BAB IV ANALISIS

IV.1 ANALISIS EKSISTING

IV.1.1 ANALISIS LOKASI Posisi Site Terhadap Kota – Kawasan Lingkungan

Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang terletak antara 98000 - 98030dan 2015-3000LU. Sebagian besar tanahnya didapati gunung-gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis. Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 sd 1.250 m diatas permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Tigalingga, Kec. Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-Pungga terletak pada ketinggian antara 400 INDONESIA P.SUMATERA SUMATERA UTARA KAB. DAIRI TWI SITE AGROWISATA KABANJAHE SIMALEM RESORT PANTAI SILALAHI Sumber; Hasil Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 49 - 1.360 m diatas permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang , Kerajaan dan Kec.Tanah Pinem berada pada ketinggian 700- 1.600 meter diatas permukaan laut. Daerah Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 dari luas Propinsi Sumatera Utara 7.160.000 Hektar dimana Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Laut Propinsi Sumatera Utara.

IV.1.2 KONDISI EKSISTING LAHAN

• Lokasi Tapak : Jln. Pahlawan, Kecamatan Sitinjo,Kabupaten Dairi, Sumatera Utara , Indonesia. • Luas Lahan : + 3Ha + 30.000 m 2 • Kontur : Datar • KDB : 30-60 • KLB : tidak ada ketentuan khusus • Potensi sekitar : - Taman Wisata Iman - Taman Monumen T.B Simatupang - Terminal Sitinjo - Penampungan Hasil Pertanian Regional Gambar 4.1 Kondisi eksisting lahan Sumber: Google Earth Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 50

IV.1.3 PERUNTUKAN LAHAN

Di dalam Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sidikalang, lokasi yang berada di Sitinjo merupakan daerah wisata dengan adanya Taman Wisata Iman maka sudah ada pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. Kawasan ini sangat potensial dijadikan lokasi agrowisata karena termasuk daerah pertanian sehingga view perkebunan dan pertanian yang serba hijau dapat diperoleh. Unsur potensial lokasi ini adalah : -Transportasi lancar dan baik -Kondisi jalan yang baik, lebar dan memiliki akses angkutan kota yang baik -Banyak perumahan baru yang akan dibangun -Terminal angkutan kota juga sudah tersedia -Memiliki banyak lahan kosong, yang potensial untuk dibangun

IV.1.4 Batas Site

A B C JL.PAHLAWAN JL.DOLOK SANGGUL SITE A D B C Gambar 4.2 batas site Sumber : Google earth Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 51

IV.2 ANALISIS POTENSI DAN KONDISI SITE

IV.2.1 ANALISIS SIRKULASI a. Sirkulasi Kendaraan

Keterangan : :Jalan dengan kepadatan sedang :Jalan dengan kepadatan rendah Tanggapan: • Jalan Pahlawan dijadikan sebagai tempat untuk mengakses kendaraan ke dalam site. • Jalan menuju site diberi pedestrian dan jalur parit yang bagus dan lancar. SITE 1 2 1Jalan Pahlawan dengan lebar jalan 8m 2Jalan Dolok Sanggul dengan lebar jalan 8m Gambar 4.3 Analisis sirkulasi Sumber: Google Earth Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 52 • Mungkin akan dibuat jalan baru yang dapat mengelilingi proyek, agar memudahkan pengguna untuk mengaksesnya.

b. Sirkulasi Pejalan Kaki

1 2 Keterangan : : Jalur pedestrian dengan lebar ±1,2m :Belum ada jalur pedestrian Tanggapan: • Jalur pedestrian diperlebar dan ditanami pohon jalan sebagai shading bagi pejalan kaki. • Jalur pedestrian pada jalan Bungalow akan disediakan. SITE 1 2 Gambar 4.4 Analisis sirkulasi pejalan kaki Sumber:Google Earth Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 53

IV.2.2 ANALISIS PENCAPAIAN

Keterangan: : Pencapaian dari pusat kota Sidikalang ke dalam site dengan mobil pribadi atau angkutan umum : Pencapaian dari Medan, Siantar, dan Pantai Silalahi dengan mobil Pribadi atau angkutan umum berupa busminibus antar kota : Pencapaian dari Dolok Sangguldengan mobil pribadi atau angkutan umumminibus Penempatan Entrance sesuai dengan analisis pencapaian: Keterangan: : entrance menuju site SITE SITE Gambar 4.5 Analisis Pencapaian Gambar 4.6 Penempatan Entrance Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 54

IV.2.3 ANALISIS VIEW a. View ke luar site

View ke Timur sangat bagus untuk di jadikan alternatif pemandangan bagi pengunjung karena merupakan perkebunan rakyat. View ke Selatan kurang bagus karena merupakan bagian belakang dari perumahan maka akan dibuat buffer. View ke Barat kurang bagus karena merupakan bagian yang menghadap jalan utama, tidak memberikan pemandangan yang baik untuk pengunjung. View ke Utara sangat bagus juga untuk di jadikan alternatif pemandangan bagi pengunjung karena merupakan perkebunan rakyat.

b. View ke dalam site

SITE SITE Gambar 4.8 analisis view ke dalam site Gambar 4.7 analisis view ke luar site Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 55

IV.2.4 ANALISIS VEGETASI DAN MATAHARI

Tanggapan terhadap analisis matahari: • Pada bagian bangunan yang banyak menerima sinar matahari pagi maka ditempatkan ruangan-ruangan yang membutuhkan sinar dengan rasio terang cukup. • Pada bagian bangunan yang banyak menerima sinar matahari sore ditempatkan ruangan-ruangan servis yang aktifitasnya tidak lama, dan tidak cukup banyak bukaan karena rasio terang yang berlebihan dapat merusak performa visual dan tidak nyaman bagi tubuh. • Bangunan banyak menggunakan kisi-kisi atau shading. • Penggunaan kaca tembus cahaya transculent namun tidak menyerap panas, untuk mengurangi energi. • Menggunakan panel surya sebagai penghasil energy votovoltaic • Orientasi bangunan dapat dibuat dari timur-barat. Tanggapan terhadap analisis vegetasi: • Vegetasi atau pepohonan pada lokasi eksisting sangat baik dan sangat sesuai sebagai peneduh dan mengurangi polusi udara akibat padatnya lalulintas. • Vegetasi eksisting dapat mengurangi teriknya sinar matahari. • Pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami lebih dominan pada areal gedung utama. SITE Barat Timur Gambar 4.9 analisis vegetasi dan matahari Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 56 Tanggapan terhadap analisis angin: • Membuat bukaan berupa jendela atau louvre pada bidang bangunan utara dan selatan agar dapat bergerak dengan bebas. • Mencoba menciptakan udara yang bergerak dengan adanya penambahan elemen vegetasi dan air. • Memperbanyak bukaan pada bagian utara dan selatan untuk memaksimalkan penghawaan alami

IV.2.5 ANALISIS KEBISINGAN

Ket: : Kebisingan tinggi : Kebisingan rendah Kebisingan bagian barat dan selatan cukup tinggi sehingga diperlukan peredam kebisingan atau meletakkan bagian servis atau ruangan yang tidak membutuhkan keheningan. Kebisingan baian timur dan utara cukup rendah sehingga baik diletakkan ruangan yang membutuhkan ketenangan. SITE Gambar 4.10 analisis kebisingan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.1 cara meredam bising Cara Jenis Sifat Kelemahan Keterangan Bangunan menjauhi kebisingan Ruang luar Melemahkan Menghabiskan jarak antara bangunan dengan sumber kebisingan Sebagai ruang peralihan Menggunaka n Vegetasi Meredam Membufer hawa alami dan view dari luar site Dimulai dari area terdekat dengan kebisingan • Buffer Pagar Memantulkan monumen Memantulkan bangunan Memantulkan Kontur tanah Meredam dan memantulkan Menambah biaya dan kerumitan konstruksi Mengelompo k kan kebisingan Ruang dalam melemahkan Penzoningan terbatas - Penyelesaian teknis Bahan bangunan Memantulkan meredam Peralatan yang mahal Pada selubung bangunan Suara musik dan air melemahkan Pada areal taman

IV.3 ANALISIS ORGANISASI RUANG

Secara Umum: PENDIDIKAN REKREASI OUTDOOR REKREASI INDOOR PARKIR MAIN ENTRANCE PENGELOLA Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 58 L Secara Khusus: REKREASI PENGELOLA R.ME GUDANG PERALATAN MESS KARYAWAN SIDE ENTRANCE PARKIR PRODUKSI +PENGEPAKAN EXHIBITION PAMERAN BAZAAR R.SEMINAR ENTRANCE RETAIL JAJANAN RETAIL SUVENIR CAFETARIA KAFE KOPI BUTIK KOPI TOILET R.ADMINISTRASI R.SEKRETARIS R.PIMPINAN R.RAPAT R.STAFF AHLI R.ISTIRAHAT GUDANG TOILET Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 59 PABRIK PENELITIAN ENTRANCE LOBBY R.KARYAWAN ENTRANCE PENGERINGAN PEMILIHAN BIJI KOPI PENYANGRAIAN PENGGILINGAN PENGEPAKAN LOADING DOCK GUDANG ENTRANCE LOBBY R.PELATIHAN TOILET R.PENITIPAN BARANG PERPUSTAKAAN R.FOTOKOPI AREA PEMBIBITAN GUDANG Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 60 FASILITAS PENUNJANG

IV.4 ANALISIS KEBUTUHAN RUANG NO RUANG

KAPASI TAS KUANTI TAS STANDAR TOTAL m 2 SBR K. Pengelola

1. Penerima

-Hall main entrance - Informasi - Security Desk -R.duduk 30 org 2 org 2 org 25 org 1 1 1 1 1,5m 2 org 4 m 2 4 m org 2 org 0,5 m 2 45 org 8 8 12,5 NAD

2. Kantor

komisaris Direktur Perusahaan -R. Komisaris -R.Direktur -R.Sekretaris 1 org 2org 1org 1 1 1 14m 2 7,5 m org 2 7,5 m org 2 org 14 15 7,5 WBDG

3. Kantor Manajer

R.Manajer: - Produksi -Jaminan Kualitas 2 org 6 14 m 2 org 84 WBDG ENTRANCE MUSHOLA T.WUDHU R.INFORMASI RESEPSIONIS ATM ENTRANCE TELEPON UMUM HALL Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 61 -Kepersonaliaan -Keuangan - MarketingCust omer Service -Perawatan Fasilitas

4. -R. Asisten

-R.Tata Usaha -R.Teknisi -R.OBcleaning service -R.Laboratorium -R.Rapat Direksi -R.Istirahat Kantor -R.Fotokopi 2org 6org 3org 5org 5org 20org 20org 2org 6 1 1 1 1 1 1 1 7,5 m 2 7,5 m org 2 7,5 m org 2 2,5 m org 2 org 24,5m 2 m 2 2 4 m org 2 org 10m 90 2 45 22,5 12,5 122,5 40 80 10 WBDG NAD NAD NAD NAD NAD

5. Toilet

Toilet Pria -klosetWC -urinoir -westafel Toilet Wanita -klosetWC -westafel Janitor 1org 1org 1org 1org 1org 2org 4 4 4 4 4 2 1,2m 0.64m 2 0.4m 2 2 1,2m 0,4m 2 0,95m 2 2 4,8 2,56 1,6 12 4 1,9 MEEB STUI Pabrik 6. -R.Resepsionis -R.Tunggu Tamu Gudang: -Loading Dock -R.Penyimpanan Area kerja: -Pengeringan -Pemilihan biji kopi -Penyangraian -Penggilingan -Pengepakan 4org 20org 20 6 1 10 10 10 10 1 1 4 2 1 1 1 1 1 2 m 2 2 m org 2 org 100m 230m 2 2 500m 30 m 2 2 org 20 m 2 20 m org 2 30 m org 2 8 org 40 400 460 500 300 200 200 300 NAD NAD WBDG WBDG ASUMSI NAD ASUMSI ASUMSI ASUMSI Gedung Utama 7. -Hall penerima -Retail Jajanan -Retail Cindermata Cafetaria : -R.duduk -R.dapur -Gudang 30 org 5 5 100org, 1meja =4org, 25 meja 1 2 2 1 1 1 1,5 m 2 15m org 15 m 2 2 4 m 2 meja 20r.dduk 50l.dapur 45 30 30 100 20 50 NAD ASUMSI ASUMSI NAD Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 62

8. Butik Kopi

-R.Display -Kasir 25 2 1 1 10 m 2 2 m org 2 org 250 4 ASUMSI

9. Kafe Kopi

-R.duduk -Meja Bar -Dapur -Gudang 100org, 1meja =4org,25 meja 10org 1 1 1 1 4m 2 meja 2 m 2 20r.dduk org 50l.dapur 100 20 20 50 ASUMSI

10. -R.Pameran -R.Bazaar

-Kelas studi R.Perpustakaan: -rak buku -r.baca -r.fotokopi -r.penitipan barang -museum 100 50 jilid m 50 2 2 1 3 1000 Jilid 1 1 1 1 50m 2m 2 50m 2 2 2m 2 rak 3m 2 6m org 5m 2 2 360 m 100 2 200 150 20 150 6 5 360 NAD ASUMSI

11. Toilet Toilet Pria

-klosetWC -urinoir -westafel Toilet Wanita -klosetWC -westafel Janitor 1org 1org 1org 1org 1org 2org 5 5 5 5 5 2 1,2m 0.64m 2 0.4m 2 2 1,2m 0,4m 2 0,95m 2 2 6 3,2 2 6 2 1,9 MEEB STUI

12. Exhibition -R.exhibition

-R.Tunggu -R.Tiket -R.Proyektor -Toilet 100org 100org 2org 2org 1 1 1 1 2 10m 1 m 2 2 4 m org 2 10 m org 2 12 m org 2 1000 100 8 20 24 ASUMSI Penginapan 13. Tipe standar -k.tidur -teras -toilet Tipe Family -k.tidur -teras -toilet 10 10 10 10 10 10 16m 8m 2 6m 2 2 20m 12m 2 6m 2 2 160 80 60 200 120 60 ASUMSI Wisata outdoor 14. -Kebun Kopi -gazebo 1 5 10000m 6m 2 10000 2 30 ASUMSI Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 63 -plaza 2 20m 40 2 Sub Total Sirkulasi 20 Total

16683, 46

3336,6 92 20020, 152 Sumber; Hasil Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 64 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 64 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Adapun konsep dasar dari perancangan Agrowisata Kopi adalah menciptakan bangunan yang multifungsi pusat rekreasi,pendidikan,dan pengolahan agar menjadi salah satu alternatif aktivitas, yakni wisata dengan menerapkan tema arsitektur ekologi dalam bangunan yang ramah lingkungan. Adapun hal-hal utama yang akan diterapkan pada bangunan Agrowisata Kopi adalah: Konservasi energi Bangunan seharusnya meminimalkan penggunaan kebutuhan akan energi. Pendayagunaan alam sebagai sumber energibagi keperluan pengolahan kopi dan rekreasi.Memanfaatkan limbah sebaik-baiknya seperti dengan manjadikan limbah sebagai sumber energi biogas atau pupuk. Bekerja sama dengan iklim Bangunan bekerja sama dengan iklim dan sumber energialam.Memanfaatkan energiyang tersedia di alamseperti matahari, angin, hujan, dan air.Pencahayaan alami pada siang hari. Penghawaan alami Bangunan mengoptimalisasi penghawaan alami. Lokasi yang berada pada dataran tinggi dengan temperatur yang sedang sekitar 22-28 o C, terlebih masih banyaknya lahan hijau disekitar lokasi yang mendukung sehingga udara terasa sejuk. Maka tidak dibutuhkan penghawaan buatan seperti AC. V.2.Konsep Peletakan Massa Massa bangunan yang akan dirancang berupa multimassa karena faktor lahan yang mencukupi dan sifat proyek yang berfungsi sebagai tempat wisata, peletakkan massa bangunan harus dinamis, sehingga memerlukan variasi antara bangunan dan ruang terbuka hijau lebih banyak lagi. Bangunan-bangunan akan berorientasi ke plaza, tempat berkumpul pengunjung. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 65

V.3 KONSEP ZONING RUANG LUAR