IV. METODOLOGI
4.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan yang mewakili hutan kota dan Kecamatan Pasar Minggu tepatnya di sekitar lingkungan warga
Kelurahan Ragunan dan Kelurahan Pasar Minggu yang mewakili persepsi dan kesehatan warga lampiran 8 Dilaksanakan pada Bulan September-November
2007. Pengambilan data dilakukan pada dua lokasi yang berbeda, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh hutan kota terhadap kesehatan
masyarakat. Perbedaan lokasi dibedakan hanya pada keberadaan hutan kotanya sedangkan ekonomi, sosial, iklim dan lainya adalah sama.
4.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pencatat waktu, kamera digital, alat tulis, meteran,
tape recorder dan hand counter. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tally sheet dan kuisoner.
4.3. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 4.3.1. Dampak pencemaran udara
1. Pencemaran udara yang terjadi di lokasi penelitian Untuk mengetahui pencemaran udara yang terjadi di lokasi penelitian
dilakukan melalui pendugaan. Pendugaan dilakukan berdasarkan penghitungan jumlah kendaraan bermotor dan emisi yang dikeluarkan. Adapun langkah-
langkahnya adalah: a. Menghitung kendaraan yang melewati lokasi penelitian. Kendaraan yang
dihitung dikelompokkan dalam minibus dan sedan, sedangkan metromini, kopaja. bajaj serta sepeda motor tidak dihitung.
b. Penelusuran data emisi kendaraan bermotor yang didapatkan dari hasil uji emisi kendaraan bermotor data sekunder di Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah Jakarta BPLHD. Uji tersebut setidaknya menghasilkan data sebagai berikuti :
CO :
, ppm HC
: , ppm
2. Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan Emisi gas buangan kendaraan bermotor di lokasi penelitian diduga akan
menimbulkan dampak pencemaran udara yang mengganggu kesehatan. Adapun langkah-langkah penentuan jenis penyakit beserta jumlah warga yang terkena
penyakit sebagai dampak pencemaran udara yaitu: a. Penelusuran data sekunder mengenai penyakit yang dapat disebabkan
pencemaran udara. b. Penelusuran data di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu mengenai
penyakit yang diduga akibat pencemaran udara. Data yang diambil dari Puskesmas Kecamatan Pasar minggu kemudian dipilih dan didata mengenai
penyaki-penyakit yang diduga berhubungan dengan pencemaran udara atau penyakit yang disebabkan karena gas-gas pencemar. Data juga diambil dari
wawancara dengan responden mengenai penyakit-penyakit yang diderita warga beberapa tahun terakhir. Adapun penyakit yang ditanyakan seperti
pusing, sesak nafas, iritasi mata dll. c. Kemudian ditabulasi kedalam Tabel 5 dan Tabel 6
Tabel 5 berisi mengenai data jenis penyakit, gas penyebab dan jumlah warga yang diduga terkena dampak pencemaran udara, hasil penelusuran data di
puskesmas kecamatan. Tabel 5. Jumlah warga yang diduga terkena dampak pencemaran udara
Kelurahan Jenis penyakit
Gas pencemar Ragunan Pasar
Minggu
Jumlah orang Jumlah orang
Keterangan : Data puskesmas Tabel 6 berisi mengenai data jenis penyakit, gas penyebab dan jumlah warga
yang diduga terkena dampak pencemaran udara, hasil wawancara dengan masyarakat.
Tabel 6. Jumlah warga yang diduga terkena dampak pencemaran udara
Jumlah penderita Ragunan Pasar
Minggu No Jenis
penyakit Gas pencemar
Orang Orang
Jumlah Jumlah
Keterangan : Data wawancara
3. Biaya pengobatan yang harus dikeluarkan dari dampak pencemaran udara Biaya kesehatan yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakit yang
diduga diakibatkan pencemaran udara diambil melalui wawancara ataupun penelusuran data sekunder. Data yang diambil mengenai berapa besar biaya
untuk pengobatan karena penyakit a atau b.
4.3.2. Potensi kemampuan hutan kota dalam mereduksi pencemaran udara
Data kemampuan hutan kota ini dibutuhkan untuk menghitung seberapa besar kemampuan hutan kota dan pengaruhnya dalam menurunkan pencemaran
udara di sekitar TMR. Adapun data yang dibutuhkan diantaranya: 1. Data tumbuhan yang terdapat di Hutan Kota TMR, diambil dengan
menginventarisasi jenis pohon, jumlah pohon, jumlah daun dan luas daun ataupun data sekunder di TMR. Hasil ditabulasi kedalam Tabel 7.
Tabel 7. Data flora di Hutan kota
No. Nama Lokal
Nama Jenis Spesies Suku
Jumlah
2. Data jumlah daun perpohon pohon yang dihitung yaitu pohon yang telah ada penelitian sebelumnya. Adapun langkah-langkah penentuan jumlah daun per
pohon adalah sebagai berikut : a. Hitung jumlah cabang dalam satu pohon
b. Kelompokkan cabang-cabang tersebut berdasarkan ukurannya c. Pilih salah satu cabang sampel dan hitung jumlah daunnya
d. Kalikan jumlah daun pada sampel dengan jumlah sampel cabang e. Jumlahkan hasil kali tersebut sehingga didapat jumlah total daun
per pohon 3. Data mengenai kemampuan jenis-jenis pohon yang mampu mereduksi
pencemaran udara seperti kemampuan menyerapmenjerap timbal, debu, SO
2
, NO
2
, dan CO. Data diambil dari penelitian yang telah ada
4.3.3. Persepsi masyarakat tentang manfaat hutan kota dalam menurunkan pencemaran udara
Persepsi masyarakat diambil melalui wawancara dengan warga di
Kelurahan Pasar Minggu dan Ragunan, untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai hutan kota dalam mereduksi pencemaran udara akibat
emsi kendaraan bermotor. Sampel yang diambil dengan jumlah yang sama untuk kedua lokasi Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu.
4.3.4 Biaya pembangunan hutan kota
Pembangunan hutan kota memiliki peran yang besar dalam menentukan nilai ekonomi hutan kota, karena data pembangunan yang meliputi biaya
pembuatan dan pemeliharaan hutan kota adalah dasar dari nilai yang akan dihitung. Adapun data yang diambil diantaranya:
1. Biaya pembangunan atau pembuatan hutan kota serta pemeliharaannya. Data tersebut diambil dari pemda atau dinas terkait.
2. Alternatif data, biaya pembangunan dihitung dengan penggunaan pendekatan harga bibit, biaya penyiraman, pemupukan, penyiangan,
penyulaman dan monitoring. Biaya tersebut diambil dari harga umum atau biaya untuk Gerakan Rehabilitasi Lahan Gerhan. Penghitungan biaya hanya
dilakukan pada pembangunan pohon-pohon, tidak menghitung pembangunan infrastruktur di TMR.
4.3.5. Valuasi ekonomi hutan kota
Penentuan nilai ekonomi hutan kota dari pendekatan biaya kesehatan membutuhkan beberapa data penunjang agar penentuan nilai ini dapat
dilakukan. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan data selisih biaya pengobatan yang dikeluarkan Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu.
4.4 Analisis Data