Ware House Minyak Kelapa Sawit

ekstrasi minyak akan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih rendah. e Menurunkan jumlah biji pecah. Semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press maka jumlah biji pecah semkin tinggi. f Memperpanjang umur teknis. Umur teknis alat seperti crew, cylinder press dan elektromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan mekanis. Untuk menstabilkan tekanan pressan maka dilakukan suatu sistem interlocking antara power penggerak screw dengan hydraulic cone. Ponten Naibaho, 1996. 2.2. Proses pengolahan PKO PK Crushing Plant di PT.Multimas Nabati Asahan - Kuala Tanjung bahan baku utamanya adalah inti sawit Kernel sebelum menjadi CPKO diolah melalui beberapa proses. Prosesnya adalah sebagai berikut:

2.2.1. Ware House

Ware House merupakan bagian dari PK Crushing Plant PT.Multimas Nabati Asahan yang bertanggung jawab atas penerimaan dan penyimpanan Inti Sawit Palm Kernel. Selain itu, Ware House juga berperan dalam penyimpanan dan pendistribusian Ampas Palm Kernel Mill. Adapun bagian dari Ware House adalah :  Sampling Tower  Quality Check  Loading Ramp  Tangki Penyimpanan Silo  Gudang Ampas Palm Kernel Mill Universitas Sumatera Utara

2.2.1.1. Sampling Tower

Inti sawit Palm Kernel yang diangkut dengan menggunakan truck terlebih dahulu harus melewati sampling tower sebelum masuk ke loading ramp untuk dilakukan pengambilan sampel atas inti sawit. Adapun cara pengambilan sampel atas sebagai berikut :  Penentuan posisi titik pengambilan sampel atas sekitar 8 – 12 titik berdasarkan kondisi muatan inti sawit Palm Kernel  Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat sekop, tombak dan ember  Sekop digunakan untuk mengambil sampel inti sawit pada bagian atas  Tombak digunakan untuk mengambil sampel pada bagian tengah truck  Sampel yang telah diambil akan diletakkan ke dalam ember  Kemudian sampel diletakkan dan diratakan kedalam talam setelah itu dibagi menjadi empat bagian  Diambil secara silang atau secara acak dan dimasukkan kedalam plastik  Sampel dibawa ke laboratorium QA Quality Assurance untuk dianalisa Quality dari inti sawit tersebut

2.2.1.2. Quality Check

Inti sawit sampel yang sudah diambil di sampling tower akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan kualitas dari inti sawit tersebut. Dalam menganalisa inti sawit ditinjau berdasarkan kadar kotoran dan kadar air Moisture. Adapun cara menganalisa kadar kotoran dapat dilakukan dengan cara :  Inti sawit yang di dalam plastik diletakkan kedalam talam kemudian dibagi menjadi empat bagian Universitas Sumatera Utara  Kemudian secara silang atau secara acak hal tersebut dilakukan agar inti sawit yang diambil merata  Dimasukkan inti sawit kedalam teko kemudian ditimbang 1000 gram, setelah ditimbang inti sawit di letakkan kembali ke talam yang lain  Inti sawit dipisahkan dari cangkang dengan cara manual  Cangkang di timbang untuk mengetahui kadar kotorannya. Misalkan Inti sawit dari PT.TORGANDA diperoleh kadar kotoran seberat 78 gram. Maka dapat dihitung kadar kotoran sampel atas dari inti sawit tersebut dengan perhitungan sebagai berikut : Berat Inti sawit : 1000 gram Berat kotoran : 78 gram Maka kadar kotorannya adalah 78 1000 x 100 = 7,8 Untuk menganalisa kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan alat Moisture Balance, yaitu :  Inti sawit diambil secukupnya kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender  Kemudian dimasukkan kedalam aluminium foil  Kemudian dimasukkan kedalam Moisture Balance  Diamati angka pada Moisture Balance sampai berhenti dan di catat hasilnya Sokletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Universitas Sumatera Utara Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efisien. Adapun prinsip sokletasi ini, yaitu Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersaring. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Herbert R.B, 1989.

2.2.1.3. Loading Ramp

Loading Ramp adalah tempat pembongkaran Inti sawit Palm Kernel yang telah di analisa Kualitasnya. Alat pendistribusian inti sawit pada loading ramp ini ialah conveyor dan elevator. Inti sawit yang telah di bongkar akan jatuh ke conveyor dan di bawa menuju elevator, melalui elevator tersebut inti sawit diangkat menuju conveyor menuju tangki penyimpanan silo untuk disimpan sementara waktu.

2.2.1.4. Tangki Penyimpanan Silo

Tangki penyimpanan Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti sawit Palm Kernel sementara. Adapun jumlah silo yang ada pada PK Crushing Plant adalah 5 buah, dimana masing-masing kapasitasnya ialah : 1. Silo 1 max 300 ton karena konstruksi silo miring 2. Silo 2 max 600 ton Universitas Sumatera Utara 3. Silo 3 max 600 ton 4. Silo 4 max 600 ton 5. Silo 5 max 600 ton Jadi jumlah total kapasitas silo berkisar 2700 ton. Proses pendistribusian inti sawit berdasarkan sistem FIFO First In First Out. Setiap silo dilengkapi dengan blower yang berfungsi untuk menghisap uap air yang terdapat didalam silo. Selain itu, blower tangki penyimpanan berdasarkan sistem FIFO yaitu dimana inti sawit yang lebih dahulu dibongkar pada loading ramp akan langsung ditransfer ke silo dan begitu seterusnya. Pasokan bahan baku inti sawit di PK Crushing Plant PT.Multimas Nabati Asahan tidak hanya berasal dari PKS yang ada di pulau Sumatera utara saja, tetapi ada juga yang berasal dari luar pulau Sumatera dan biasanya disebut dengan inti kapal, biasanya inti sawit diangkut dengan menggunakan Kapal laut.

2.2.1.5. Gudang Ampas Palm Kernel Mill

Gudang ampas Palm Kernel Mill adalah tempat penyimpanan atau tempat pendistribusian ampas inti sawit di PK Crushing Plant PT.Multimas Nabati Asahan. Jumlah gudang di PK Crushing Plant ada empat unit yang masing-masing berbeda kapasitasnya, anatra lain :  Gudang I berkapasitas 5000 ton  Gudang II berkapasitas 5000 ton  Gudang III berkapasitas 4000 ton  Gudang IV berkapasitas 7000 ton Maka total kapasitas dari empat gudang ampas PKM adalah 21.000 ton. Ampas PKM yang berada di dalam gudang akan dijaga suhunya dibawah 50°C, jika Universitas Sumatera Utara suhu diatas 50°C maka akan dilakukan treaming dengan menggunakan loader. Pengecekan suhu dilakukan sebanyak satu kali dalam satu shift, yaitu dilakukan pada 6 titik dengan menggunakan thermometer. Table 2.3. Spek Ampas Palm Kernel Mill KANDUNGAN SPEK Keterangan Oil Lose 10 Maksimal Protein 14 Minimal Dirt Shell 15 Minimal Moisture 10 Maksimal Sand Silica 1,5 Maksimal Fiber 20 Maksimal

2.2.2. Produksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Terhadap Presentase Oil Content pada Hasil First Press (Ampas) di PK Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

12 66 38

Pengaruh Penambahan Cake Terhadap Oil Content PKM (Palm Kernel Meal) Di Pk Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

5 51 50

Pengaruh Tekanan Hidrolik Terhadap Oil Losses Pada Fiber Di Unit Screw Press PKS PT.Multimas Nabati Asahan Kuala-Tanjung

29 98 48

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 1

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

1 3 18

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

6 11 3

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan Ampas Press (Second Press) Terhadap Oil Content di Palm Kernel Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

0 3 22

PENGARUH TEKANAN AMPAS PRESS (SECOND PRESS) TERHADAP OIL CONTENT DI PALM KERNEL CRUSHING PLANT PT.MULTIMAS NABATI ASAHAN KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH ZULFADLI

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1. Sawit - Pengaruh Tekanan Terhadap Presentase Oil Content pada Hasil First Press (Ampas) di PK Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 14