Setelah CPKO berada di Daily Tank dilakukan pengukuran Sounding, sounding tangki dilakukan setiap pagi guna mengetahui berapa hasil produksi, baik itu
untuk plant I maupun plant II. Konsentrasi oil content dari cake Niagara filter diharapkan semakin kecil dari standart yang ditentukan dengan demikian ampas
PKM hasil produksi di gudang tidak terkontaminasi.
2.2.3. Maintenance
Maintenance merupakan bagian dari PK Crushing Plant PT Multimas Nabati Asahan yang bertanggung jawab dalam perawatan mesin maupun perbaikan pada
mesin yang mengalami kerusakan, selain itu maintenance bertindak sebagai utiliy pendukung tercapainya kapasitas produksi.
Ada 3 tiga bagian maintenance yaitu: 1.
Mecanic Machine Press 2.
Welder 3.
Pabrication
Sebelum kita membahas peranan dari bagian-bagian Maintenance, ada baiknya kita mengetahui bagian-bagian dari mesin press beserta fungsinya, sebagai berikut:
1. Motor
Berfungsi sebagai penggerak dari dari gear box, kopling dan ass press dengan kecepatan 1000 rpm.
2. Gear Box
Berfungsi sebagai penyambung putaran dari pulley belt ke ass press dan mengurangi kecepatan dari motor sebesar 1000 rpm menjadi 18 rpm untuk
first press dan 15 rpm untuk second press. 3.
Ass Press Berfungsi sebagai tempat dan memutarkan screw.
Universitas Sumatera Utara
4. Screw Press
Berfungsi sebagai alat pembawa inti sawit ke mesin sekaligus sebagai alat pengepressan inti sawit.
5. Body Cage
Berfungsi sebagai tempat keluarnya PKO Palm Kernel Oil dari hasil pengepresan.
6. Feed dan Body Cage Scraper
Berfungsi sebagai pemecah inti sawit sebelum di press. 7.
Pulley Belt Berfungsi sebagai penyambung putaran dari motor ke gear box.
8. Taper Head
Berfungsi sebagai pengatur ukuran ampas yang keluar.
2.2.3.1. Mekanik Machine Press
Merupakan bagian dari maintenance yang berperan dalam membongkar mesin press yang sesuai dengan masa kerja mesin, masa kerja pada mesin first press max 23
hari sedangkan untuk masa kerja dari mesin second press max 18 hari, selain itu pembongkaran juga dilakukan jika pada mesin press mengalami kerusakan sebelum
masa kerja mesin berakhir. Setiap bagian pada mesin yang mengalami kerusakan akan di bawa ke pihak
welder untuk dilakukan perbaikan. Setelah screw di berikan kepada pihak welder pihak Mekanik Machine Press akan menerima screw yang baru untuk dipasang
kembali kemesin press yang telah dibongkar, mesin press yang telah diperbaiki akan record kecepatannya yang akan dilakukan oleh pihak produksi dan pihak Mekanik
Machine Press. Jika kecepatan pada mesin sesuai maka tanggung jawab dari Mekanik Machine Press selesai.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.2. Welder
Tugas dari welder adalah melakukan perbaikan terhadap screw. Screw terdiri dari 9 Sembilan PCS antara lain: 1-1, 1-2, 1-3, 1-4, 1-5, 1-6, 1-7, 1-8, 1-9.
Kerusakan pada screw berupa hausnya daun screw akibat kuatnya tekanan pengepresan pada inti sawit. Perbaikan pada screw dilakukan dengan cara pengelasan,
screw yang diterima dari pihak mekanik machine press harus diperiksa terlebih dahulu apakah screw tersebut bisa dilakukan pengelasan atau tidak, pengelasan dilakukan
dengan menggunakan 2 dua kawat las yang berbeda yaitu LB dan metadur. Kawat las LB berfungsi sebagai penimbun untuk screw yang sompel atau keropos karena
kawat las LB dapat mengikat antara besi dan baja, kemudian kawat las LB adalah tipe kawat yang kuat dan tahan terhadap pukulan yang keras tetapi tidak tahan terhadap
gesekan. Sedangkan untuk kawat las metadur digunakan sebagai pelapis dari kawat las LB karena kawat metadur tahan terhadap gesekan tetapi tidak tahan terhadap pukulan
yang keras. Pengelasan pada daun screw dilakukan dengan cara mengikuti mal daun screw yang telah ada. Screw yang telah selesai di las akan di gerinda yang bertujuan
untuk menghaluskan permukaan screw yang tidak rata.
2.2.3.3. Pabrication
Merupakan bagian dari maintenance yang bersifat general yaitu pembubutan terhadap ass press, penyekrapan terhadap body cage scraper dan key, body cage,
pengontrolan oil pada mesin serta segala kerusakan yang ada pada proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
Bab 3
METODE PERCOBAAN
3.1. Bahan -
PKM Palm Kernel Mill Ampas -
N-Heksan -
Teflon -
Silika Gel -
Aluminium foil 3.2. Alat
- Labu Alas
Pyrex -
Desikator Type D. Fischer, Jerman
- Soklet
Fischer -
Kondensor Fischer
- Hot Plate
Fischer -
Oven Fischer
- Timbel
- Statif dan Klem
- Neraca Analitik
Matller Toledo -
Gelas Ukur 150 ml Brand W. Jermany
- Selang
Universitas Sumatera Utara
3.3. Prosedur 3.3.1. Penentuan Oil Content
- Timbang Labu Alas kosong
- Masukkan N-Heksan sebanyak 150 ml kedalam Labu Alas kosong
- PKM Ampas di timbang sebanyak 10 gram
- PKM Ampas dimasukkan kedalam Timbel dan ditutup Tisu
- Timbel dimasukkan kedalam Soklet
- Kemudian Soklet disambungkan pada Labu Alas yang berisi N-Heksan
- Kemudian Soklet dan Labu Alas disambungkan pada Kondensor
- Dihidupkan Hot Plate dengan suhu 70 – 80° C
- Di ekstraksi selama 4 jam
- Setelah di ekstraksi minyak yang ada pada PKM Ampas akan turun pada
Labu Alas -
Labu Alas dipisahkan dari Soklet -
Labu Alas dipanaskan dalam Oven pada suhu 130° C selama 30 menit -
Kemudian didinginkan didalam Desikator selama 30 menit -
Ditimbang Kadar Oil Content dihitung dengan rumus:
Oil content =
B A
BS
x 100 Keterangan :
A : Labu Alas kosong
B : Labu Alas yang di ekstraksi
BS : Berat sampel
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Penentuan Kadar Air -
Cawan kosong dari Aluminium foil ditimbang -
Sampel dimasukkan kedalam cawan, kemudian ditimbang -
Kemudian dipanaskan dengan menggunakan oven pada suhu 130°C selama 30 menit
- Didinginkan, ditimbang dan dicatat hasilnya
Kadar Air dihitung dengan rumus: Kadar Air =
BC BS
BCBS BS
x 100 Keterangan :
BC : Berat Cawan
BS : Berat Sampel awal
BCBS : Berat Cawan + Berat Sampel setelah dipanaskan
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Hasil Analisa Dengan Metode Ekstraksi Terhadap Oil Content Pada
Ampas Second Press Hasil analisa dengan metode ekstraksi terhadap oil content pada ampas second
press meliputi tekanan Ampere, berat labu alas + sampel setelah diekstraksi, berat labu alas kosong, berat sampel, dan hasil oil content.
Tabel 4.1. Data Hasil Pengamatan Pada Penentuan Oil Content Dari Ampas Second Press
No. Sampel
Tekanan Ampere
A gr
B gr
C gr
Oil Content
1 60
103,438 102,541
10,780 8,32
2 65
103,426 102,541
10,771 8,21
3 70
103,394 102,541
10,778 7,91
4 75
103,392 102,541
10,780 7,89
5 80
103,388 102,541
10,779 7.85
6 85
103,386 102,541
10,780 7,83
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : A = Berat Labu Alas + Sampel Setelah diekstraksi
B = Berat Labu Alas Kosong C = Berat Sampel
4.2. Perhitungan 4.2.1. Oil Content
Contoh Perhitungan Labu Alas yang di ekstraksi : 103,438 g
Labu Alas kosong : 102,541 g
Berat sampel : 10,780 g
Oil content =
B A
BS
x 100
Oil content = 103, 438 102,541
10, 780
x 100 = 8,32
Dengan cara yang sama untuk sampel No. 2 sd 6
4.2.2. Kadar Air