Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit Inti Sawit

minyak yang jernih diolah pada purifier centrifuge. Dari hasil pengolahan didapat minyak sawit bersih dengan kadar zat penguap sebesar 0,3 dan kadar kotoran hanya sebesar 0,02, dalam kondisi diatas, minyak sawit sudah dianggap mempunyai daya tahan yang mantap. Akan tetapi, untuk lebih meyakinkan dan mencegah terjadinya proses hidrolisa, perlu dilakukan pencucian seluruh saringan yang ada di pabrik sering dilakukan dan pengeringan sehingga minyak sawit tersebut hanya mengandung kadar zat penguap sebesar 0,1. Kestiyo L, 1988

2.1.3. Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit memegang peranan penting dalam perdagangan dunia. Oleh karena itu, syarat mutu harus menjadi perhatian utama dalam harus menjadi perhatian utama dalam perdagangannya. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam, besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Table 2.2. Standar Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit Karakteristik Minyak Sawit Inti Sawit Minyak Inti Sawit Keterangan Asam lemak bebas Kadar kotoran Kadar zat penguap Bilangan peroksida Bilangan iodine Kadar logamFe, Cu Lovibond Kadar minyak 5 0,5 0,5 6 meq 44 – 58 mggr 10 ppm 3 – 4 R - 3,5 0,02 7,5 - - - - 47 3,5 0,02 0,2 2,2 meq 10,5 – 18,5 mggr - - - maksimal maksimal maksimal maksimal - - - minimal Universitas Sumatera Utara Kontaminasi Kadar pecah - - 6 15 - - maksimal maksimal Fauzi Y, 2002.

2.1.4. Inti Sawit

Inti sawit dihasilkan melalui proses pemisahan inti sawit dari tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti sawit dan tempurung. Inti dipisahkan oleh aliran air yang berputar dalam sebuah tabung atau dapat juga dengan mengapung biji-biji yang pecah dalam larutan lempung yang mempunyai berat jenis 6. Dalam keadaan tersebut inti sawit akan mengapung dan tempurungnya akan tenggelam. Proses selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan tempurung sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus segera dikeringkan dengan suhu 80 o C. Setelah kering, inti sawit dapat diolah lebih lanjut yaitu dengan ekstraksi untuk menghasilkan minyak inti sawit. Yan Fauzi, 2002. Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit Palm Kernel Oil. Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak, protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53. Soepadiyo Mangoensoekarjo, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Tipe Dan Tekanan Kerja Screw Press

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Terhadap Presentase Oil Content pada Hasil First Press (Ampas) di PK Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

12 66 38

Pengaruh Penambahan Cake Terhadap Oil Content PKM (Palm Kernel Meal) Di Pk Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

5 51 50

Pengaruh Tekanan Hidrolik Terhadap Oil Losses Pada Fiber Di Unit Screw Press PKS PT.Multimas Nabati Asahan Kuala-Tanjung

29 98 48

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 1

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

1 3 18

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

6 11 3

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan Ampas Press (Second Press) Terhadap Oil Content di Palm Kernel Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

0 3 22

PENGARUH TEKANAN AMPAS PRESS (SECOND PRESS) TERHADAP OIL CONTENT DI PALM KERNEL CRUSHING PLANT PT.MULTIMAS NABATI ASAHAN KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH ZULFADLI

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1. Sawit - Pengaruh Tekanan Terhadap Presentase Oil Content pada Hasil First Press (Ampas) di PK Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

0 0 14