24 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah agar siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup serta mau
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan PKn
Pendidikan Kewarganegaraan PKn memiliki ruang lingkup di dalam pembelajarannya, dimana aspek-aspeknya saling berkaitan satu sama lain.
Ubaedillah Rozak 2013: 19 menyebutkan materi pendidikan kewarganegaraan civil education terdiri dari tiga materi pokok, yaitu
demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani civil society. Mulyasa dalam Ruminiati 2007: 1.26-1.27 mengemukakan ruang
lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun, bangga
sebagai bangsa Indonesia, dan partisipasi dalam bela negara. b.
Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
c. Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak dan
perlindungan HAM. d.
Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong dan persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan hubungan
dasar negara dengan konstitusi. f.
Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa, kecamatan, daerah, dan pusat.
g. Kedudukan Pancasila, meliputi Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
h. Globalisasi, meliputi politik luar negeri Indonesia di era globalisasi
dan dampak globalisasi.
25 Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan ruang
lingkup pembelajaran PKn meliputi: persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hokum dan peraturan, hak asasi manusia HAM, kebutuhan warga negara,
konstitusi negara, kekuasaan dan politik, kedudukan Pancasila, serta globalisasi.
F. Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir dari penelitian ini berupa input kondisi awal, proses, dan output kondisi akhir. Input dari penelitian ini yaitu masalah-
masalah yang ada pada saat proses pembelajaran berlangsung, yakni aktivitas dan hasil belajar PKn siswa rendah. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan
model pembelajaran course review horay. Model course review horay ini sangat sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang gemar bermain, bergerak,
dan bekerja dalam kelompok. Melalui model course review horay ini diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif, sehingga aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dapat meningkat.
26 Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan dalam bagan kerangka
pikir sebagai berikut.
Gambar 2.01 Kerangka Pikir Penelitian Aktivitas
dan hasil belajar
rendah. Penerapan model pembelajaran Course
Review Horay. 1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sesuai dengan
topik. 3.
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
4. Siswa membuat kartu atau kotak sesuai
dengan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor
yang ditentukan guru.
5. Guru membacakan soal secara acak dan
siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya
disebutkan guru.
6. Guru dan siswa mendiskusikan soal
yang telah diberikan tadi. 7.
Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list
√ dan langsung berteriak “horee” atau menyanyikan yel-yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang
benar dan yang banyak berteriak “horee”.
9. Guru memberikan reward kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
tertinggi atau yang paling sering memperoleh
“horee”. Adanya
peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa hingga
mencapai
≥ 75 pada pembelajaran
PKn dari jumlah
seluruh siswa mencapai
KKM.
Input Proses
Output