1. Pemeriksaan Data
Pemeriksaan data adalah pembenaran apakah data yang terkumpul melalui studi pustaka dan dokumen sudah dianggap lengkap, relevan, jelas, tidak berlebihan,
dan tanpa kesalahan.
61
Pemeriksaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan meneliti kembali data yang diperoleh dari berbagai kepustakaan yang ada dan
menelaah isi putusan KPPU Nomor: 13KPPU-I2014 serta peraturan-peraturan lainnya yang terkait dan relevan dengan penelitian.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data yaitu menempatkan data sesuai kelompok-kelompok yang telah ditentukan dalam bagian pokok bahasan sehingga diperoleh data yang objektif
sesuai dengan penelitian yang dilakukan. 3.
Sistematisasi Data
Sistematisasi data merupakan penyusunan data berdasarkan urutan data yang telah ditentukan, sesuai dengan urutan masalah, dan sesuai dengan ruang lingkup pokok
bahasan secara sistematis sehingga menghasilkan data yang teratur dan tersistem. Sistematisasi data akan memudahkan analisis data.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu menguraikan data dalam bentuk kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dibaca dan diberi arti
diinterpretasikan.
62
Data yang diperoleh diinterpretasikan dengan penafsiran
61
Ibid., Hlm. 91.
62
Ibid., Hlm. 91.
gramatikal, penafsiran sistematis, dan penafsiran teleologis. Penafsiran gramatikal adalah memberikan arti kepada suatu istilah sesuai dengan bahasa hukum.
Penafsiran sistematis adalah istilah yang dicantumkan lebih dari satu kali, maka pengertiannya harus sama pula. Penafsiran teleologis adalah mencari tujuan atau
maksud dari suatu peraturan.
63
63
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rajawali Pers, 2012 cetakan ke-6, Hlm. 164-166.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alasan Investigator KPPU menetapkan adanya 2 dua dugaan pelanggaran
berdasarkan bukti awal yang cukup dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai inisiatif KPPU pada pelayanan jasa penanganan pesawat udara di
darat ground handling di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yaitu dugaan pelanggaran Pasal 14 tentang Integrasi Vertikal dan Pasal 17
tentang Praktik Monopoli. Alasan investigator KPPU menetapkan dugaan pelanggaran Pasal 14 tentang Integrasi Vertikal yaitu adanya Perjanjian
Kerjasama Usaha terkait pengelolaan GAT di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai antara PT API dan PT EJI, yang mengakibatkan
dikuasainya sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian vertikal kegiatan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait kebandarudaraan. Sedangkan
alasan investigator KPPU menetapkan dugaan pelanggaran Pasal 17 tentang Praktik Monopoli yaitu lahir dari adanya hak monopoli yang diberikan PT
API hanya kepada PT EJI, dan adanya upaya PT API mengarahkan penggunaan GAT di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai hanya
melalui PT EJI, serta adanya penguasaan pasar jasa ground handling dan