Tanggapan Pelaku Usaha terhadap Putusan KPPU

keberatan tersebut dalam waktu 14 empat belas hari sejak diterimanya keberatan tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh PN, PN wajib memberikan putusan dalam waktu 30 hari sejak dimulainya pemeriksaan keberatan. 49 Putusan PN dalam pemeriksaan perkara keberatan dapat berupa menguatkan putusan KPPU, membatalkan putusan KPPU, atau membuat putusan sendiri berupa menguatkan sebagian putusan KPPU. b. Upaya Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali Apabila pelaku usaha tidak menerima putusan PN dalam perkara keberatan, pelaku usaha dalam waktu 14 empat belas hari sejak diterimanya putusan keberatan dari PN dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung MA. Hal ini berbeda dengan hukum acara perkara perdata biasa yang harus melewati terlebih dahulu upaya banding di Pengadilan Tinggi. MA dalam waktu 30 tiga puluh hari sejak permohonan kasasi diterima harus memberikan putusannya. Upaya hukum lain yang dapat dilakukan adalah Peninjauan Kembali PK. Tata cara penanganan Kasasi dan PK di MA dilakukan berdasarkan pada sistem peradilan umum sebagaimana diatur Undang-undang Nomor 5 tahun 2004 tentang MA. 50

D. Tinjauan Umum tentang Kebandarudaraan

1. Bandar Udara

Pengertian bandar udara berdasarkan Pasal 1 Angka 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan UU Penerbangan adalah kawasan di daratan danatau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat 49 Ibid., Hlm. 331-332. 50 Ibid., Hlm. 340-341. barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. a. Klasifikasi Bandar Udara Klasifikasi bandar udara berdasarkan Pasal 1 UU Penerbangan antara lain: 1 Bandar udara umum dan bandar udara khusus Bandar udara umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. Sedangkan bandar udara khusus adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. 2 Bandar udara domestik dan bandar udara internasional Bandar udara domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri. Sedangkan bandar udara internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri. 3 Bandar udara pengumpul dan bandar udara pengumpan Bandar udara pengumpul adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpag danatau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi. Sedangkan bandar udara pengumpan adalah bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.