Analisis Data PELANGGARAN HUKUM PERSAINGAN USAHA PADA PELAYANAN JASA PENANGANAN PESAWAT UDARA DI DARAT (GROUND HANDLING) DI BANDAR UDARA I GUSTI NGURAH RAI (Studi Putusan KPPU Nomor: 13/KPPU-I/2014)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Alasan Investigator KPPU menetapkan adanya 2 dua dugaan pelanggaran berdasarkan bukti awal yang cukup dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai inisiatif KPPU pada pelayanan jasa penanganan pesawat udara di darat ground handling di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yaitu dugaan pelanggaran Pasal 14 tentang Integrasi Vertikal dan Pasal 17 tentang Praktik Monopoli. Alasan investigator KPPU menetapkan dugaan pelanggaran Pasal 14 tentang Integrasi Vertikal yaitu adanya Perjanjian Kerjasama Usaha terkait pengelolaan GAT di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai antara PT API dan PT EJI, yang mengakibatkan dikuasainya sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian vertikal kegiatan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait kebandarudaraan. Sedangkan alasan investigator KPPU menetapkan dugaan pelanggaran Pasal 17 tentang Praktik Monopoli yaitu lahir dari adanya hak monopoli yang diberikan PT API hanya kepada PT EJI, dan adanya upaya PT API mengarahkan penggunaan GAT di Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai hanya melalui PT EJI, serta adanya penguasaan pasar jasa ground handling dan layanan tambahan lainnya oleh PT EJI di GAT Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Adanya dugaan integrasi vertikal dan praktik monopoli tersebut patut diduga telah mengakibatkan adanya hambatan masuk entry barrier dan mengurangi tingkat persaingan di antara penyedia jasa ground handling di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. 2. Pertimbangan hukum Majelis Komisi ditetapkan berdasarkan Sidang Majelis Komisi yang mengkaji dan membuktikan terpenuhi atau tidak terpenuhinya unsur-unsur rumusan pasal yang diduga dilanggar berdasarkan alat bukti yang telah diperoleh dan sesuai dengan tata cara penanganan perkara yang diatur dalam Perkom 12010. Untuk itu, dari 2 dua dugaan pelanggaran yang ditetapkan KPPU maka terkait dugaan pelanggaran Pasal 14 tentang Integrasi Vertikal, Majelis Komisi memutuskan PT API dan PT EJI tidak terbukti melakukan pelanggaran karena tidak terpenuhinya unsur menguasai sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang danatau jasa tertentu. Dalam hal ini, setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahan atau proses lanjutan baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung, sehingga PT API dan PT EJI dinyatakan tidak melanggar Pasal 14 UU Persaingan Usaha. Sedangkan terkait adanya dugaan pelanggaran Pasal 17 tentang Praktik Monopoli, Majelis Komisi memutuskan PT API dan PT EJI terbukti melakukan pelanggaran karena terpenuhinya seluruh unsur Pasal 17 UU Persaingan Usaha, sehingga PT API dan PT EJI dinyatakan melanggar Pasal 17 UU Persaingan Usaha. 3. Akibat hukum putusan KPPU Nomor 13KPPU-I2014 atas pelanggaran yang dilakukan oleh PT API dan PT EJI yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 UU Persaingan Usaha adalah PT API dan PT EJI wajib melaksanakan isi putusan KPPU berupa penghentian hak ekslusif yang diberikan oleh PT API kepada PT EJI dan dalam hal sanksi tersebut tidak dilaksanakan maka dikenakan denda tambahan senilai Rp 5.000.000.000,00,- lima miliar rupiah bagi PT API. Selanjutnya, PT API wajib membuka kesempatan usaha yang sama bagi penyedia jasa ground handling lainnya di GAT Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, diikuti dengan sanksi denda senilai Rp 2.000.000.000,00,- dua miliar rupiah bagi PT EJI karena terbukti melakukan praktik monopoli pada jasa ground handling di GAT Apron Selatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Atas putusan KPPU tersebut, PT EJI melakukan upaya hukum keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam amar putusannya menetapkan menolak keberatan yang telah diajukan oleh PT EJI dalam Putusan Nomor 179PDT.G.KPPU2015PN.JKT.PST yang diputus pada tanggal 1 Juli 2015. Selanjutnya, dilakukan upaya hukum Kasasi ke MA dan MA memutus permohonan Kasasi tersebut dalam putusan Nomor: 728KPdt.Sus-KPPU2015 pada tanggal 27 November 2015 dengan amar putusan menguatkan putusan KPPU Nomor 13KPPU-I2014 dan putusan PN Nomor 179PDT.G.KPPU2015PN.JKT.PST. PT API dan PT EJI wajib melaksanakan putusan yang telah ditetapkan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari setelah putusan berkekuatan hukum tetap yaitu paling lambat tanggal 27 Desember 2015.