28
g. Membuat
laporan kepada
Kantor Divisi
RegionalKantor Pusat. 4.
Home Visit Home Visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah
Peserta PROLANIS untuk pemberian informasiedukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta PROLANIS dan
keluarga. Kriteria sasaran peserta PROLANIS :
a. Peserta baru terdaftar.
b. Peserta tidak hadir terapi di Dokter Praktek
PeroranganKlinikPuskesmas 3 bulan berturut-turut. c.
Peserta dengan GDPGDPP di bawah standar 3 bulan berturut-turut PPDM.
d. Peserta dengan Tekanan Darah tidak terkontrol 3 bulan
berturut-turut PPHT. e.
Peserta pasca opname.
Langkah-langkah : a.
Melakukan identifikasi sasaran peserta yang perlu dilakukan home visit.
b. Memfasilitasi Faskes Pengelola untuk menetapkan waktu
kunjungan. c.
Bila diperlukan, dilakukan pendampingan pelaksanaan home visit.
29
d. Melakukan administrasi home visit kepada Faskes
Pengelola dengan berkas formulir home visit yang mendapat tanda tangan PesertaKeluarga peserta yang
dikunjungi dan lembar tindak lanjut dari home visitlembar anjuran Faskes Pengelola.
e. Melakukan monitoring aktifitas home visit melakukan
rekapitulasi jumlah peserta yang telah mendapat home visit. f.
Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat home visit dengan jumlah peningkatan angka
kunjungan dan status kesehatan peserta. g.
Membuat laporan kepada Kantor Divisi RegionalKantor Pusat.
30
2.3. Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi dari Penatalaksanaan hipertensi PERKI, 2015; Weber et al, 2010; James et al, 2013; Kementerian Kesehatan RI, 2014 dan Tujuan PROLANIS BPJS Kesehatan, 2015b
31
2.4. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.
Variabel Independen Variabel Dependen
2.5. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara peneliti, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut.
Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar dan salah, dapat diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : Ho :
1. Tidak terdapat hubungan kepesertaan PROLANIS dengan kontrol tekanan
darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
Kepesertaan PROLANIS
Kepatuhan Minum Obat
Status Gizi Kontrol Tekanan
Darah Aktivitas Fisik
Perilaku Merokok
Perilaku Mengonsumsi
Alkohol
32
2. Tidak terdapat hubungan kepatuhan minum obat dengan kontrol tekanan
darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton. 3.
Tidak terdapat hubungan status gizi dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
4. Tidak terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kontrol tekanan darah pada
pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton. 5.
Tidak terdapat hubungan perilaku merokok dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
6. Tidak terdapat hubungan perilaku mengonsumsi alkohol dengan kontrol
tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton. Ha :
1. Terdapat hubungan kepesertaan PROLANIS dengan kontrol tekanan darah
pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton. 2.
Terdapat hubungan kepatuhan minum obat dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
3. Terdapat hubungan status gizi dengan kontrol tekanan darah pada pasien
hipertensi di Puskesmas Kedaton. 4.
Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
5. Terdapat hubungan perilaku merokok dengan kontrol tekanan darah pada
pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton. 6.
Terdapat hubungan perilaku mengonsumsi alkohol dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
33
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan jenis
pendekatan potong lintang.
3.2.
Populasi dan Sampel 3.2.1.
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2010. Populasi target pada penelitian ini adalah semua
pasien hipertensi. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien hipertensi di Puskesmas Kedaton.
3.2.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek yang dipilih dan dianggap mewakili semua populasi Notoatmodjo, 2010. Sampel diambil menggunakan teknik
consecutive sampling yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu
sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi Nasution, 2003.
Untuk menentukan besarnya jumlah responden atau sampel pada penelitian ini, dengan
α sebesar 0.05 dan Zα sebesar 1,960, proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari menurut data prevalensi