Kontrol Tekanan Darah Diagnosis Hipertensi

13 Ketika hipertensi terdeteksi, intervensi terapetik dapat mengurangi perjalanan dan keparahan penyakit ini. Pengaturan diet, termasuk penurunan berat badan, disertai berbagai obat yang memanipulasi penanganan air dan garam atau aktivitas otonom pada sistem kardiovaskular dapat digunakan untuk mengobati hipertensi. Selain itu, olahraga secara teratur dapat dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan darah tinggi Sherwood, 2010; PERKI, 2015; Weber et al, 2010. 2.1.8.1. Tatalaksana Farmakologi Terapi farmakologi dimulai pada pasien hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami penurunan setelah 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien hipertensi derajat ≥2. Salah satu prinsip dasar terapi farmakologi yang perlu diperhatikan untuk menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek samping adalah dengan melakukan pemantauan efek samping obat secara teratur PERKI, 2015. Pada tahun 2013, Joint National Committee JNC 8 mengeluarkan guideline terbaru mengenai tatalaksana hipertensi. Secara umum, JNC memberikan 9 rekomendasi terkait target tekanan darah dan rekomendasi golongan obat hipertensi James et al, 2013. 14 Gambar 4. Algoritma Pedoman Manajemen Hipertensi James et al, 2013 15 Rekomendasi 1 . Pada populasi yang secara umum berusia ≥60 tahun, terapi farmakologi inisiasi dimulai untuk menurunkan tekanan darah pada saat sistolik ≥150 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg menjadi sistolik 150 mmHg dan diastolik 90 mmHg Strong recommendation-Grade A. Corollary Recommendation. Pada populasi yang umumnya berusia ≥60 tahun, jika terapi farmakologi untuk tekanan darah tinggi mencapai sistolik yang lebih rendah missal 140 mmHg dan terapi masih ditoleransi dengan baik dan tanpa efek samping terhadap kesehatan dan kaulitas hidup, terapi tidak perlu disesuaikan Expert opinion-Grade E. Rekomendasi 2. Rekomendasi kedua dari JNC 8 adalah pada populasi umum berusia ≤60 tahun, terapi farmakologi dimulai ketika diastoliknya ≥90 mmHg untuk untuk menurunkan tekanan darah diastolik 90 mmHg. Untuk pasien berusia 30-59 tahun, Strong recommendation-Grade A; Untuk pasien berusia 18-29 tahun, Expert opinion-Grade E. Rekomendasi 3. Pada populasi 60 tahun, terapi farmakologi inisiasi dimulai saat sistolik ≥140 mmHg untuk mencapai sistolik 140 mmHg Expert opinion-Grade E. Rekomendasi 4. Pada populasi berusia ≥18 tahun dengan Gagal Ginjal Kronis GGK, terapi farmakologi inisiasi untuk

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KECACATAN PASIEN MORBUS HANSEN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

1 4 67

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONTROL HIPERTENSI PADA LANSIA DI POS PELAYANAN TERPADU WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOSONGO BOYOLALI

1 4 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 4 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Kabupate N Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Kabupate N Karanganyar.

0 2 19

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN VITAL EXHAUSTION PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER | Karya Tulis Ilmiah

0 0 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS I WANGON

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS I WANGON

0 0 16