Pengumpulan Data Identifikasi Variabel Penelitian

38

3.6. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data mengenai kepesertaan PROLANIS adalah lembar identitas yang yang tersedia dalam formulir kuesioner, status gizi diukur menggunakan timbangan injak ketelitian 0.1 kg terkalibrasi dan meteran sepanjang 2 m ketelitian 0.1 cm terkalibrasi , serta data kontrol tekanan darah dilihat melalui rekam medis. 3.6.1. Morisky Medication Adherence Scale MMAS Kepatuhan minum obat diukur menggunakan kuesioner baku Morisky Medication Adherence Scale MMAS yang terdiri dari 8 pertanyaan yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa indonesia. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala Guttman, yaitu jawaban responden hanya terbatas pada dua jawaban, ya atau tidak. Variabel kepatuhan mengadopsi dari interpretasi kuesioner asli oleh Morisky, dimana kategori penilaian dibagi menjadi 2 cut of point, yaitu patuh dan tidak patuh Morisky et al, 2009

3.6.2. Global Physical Activity Questionnaire GPAQ

Global Physical Activity Questionnaire GPAQ merupakan instrumen untuk mengukur aktivitas fisik yang dikembangkan oleh World Health Organization WHO untuk kepentingan pengawasan aktivitas fisik di negara berkembang. GPAQ terdiri dari 16 pertanyaan yang mengumpulkan data dari partisipasi dalam aktivitas fisik pada tiga ranah yaitu aktivitas fisik saat bekerja, aktivitas perjalanan dari tempat ke tempat, dan aktivitas yang bersifat rekreasi atau waktu luang. GPAQ 39 mengukur aktivitas fisik dengan mengklasifikasikan berdasarkan Metabolic Equivalent MET World Health Organization, 2010. MET adalah rasio laju metabolisme saat kerja dengan laju metabolisme saat istirahat yang digambarkan dengan satuan kkalkgjam. Satu MET didefinisikan sebagai energi yang dikeluarkan saat duduk tenang. Perbandingan aktivitas dalam kategori sedang yaitu 4 kali lebih besar dibandingkan dengan aktivitas duduk tenang, sehingga perhitungan pada aktivitas kategori sedang dikalikan 4 MET. Aktivitas dalam kategori berat mempunyai perbandingan 8 kali lebih besar dari duduk tenang, sehingga perhitungan pada aktivitas dalam kategori berat dikalikan 8 MET Singh Purohit, 2011. GPAQ telah tervalidasi untuk mengukur aktivitas fisik pada rentang usia 16-84 tahun dengan nilai reliabilitas kuat Kappa 0,67 sampai 0,73 dan hasil validitasnya baik α=0.65. Hasil ini menunjukkan bahwa GPAQ adalah instrumen yang sesuai dan dapat diterima untuk memantau aktivitas fisik dalam sistem surveilans kesehatan penduduk Bull et al, 2009. Dalam perbaikan kualitas data yang diperoleh, GPAQ telah mengalami pengembangan dengan adanya GPAQ versi 2. Rumus yang digunakan untuk menghitung total volume aktivitas fisik dalam satuan MET- menitminggu adalah [P2 x P3 x 8 + P5 x P6 x 4 + P8 x P9 x 4 + P11 x P12 x 8 + P14 x P15 x 4]. Menurut analysis guide yang

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT KECACATAN PASIEN MORBUS HANSEN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

1 4 67

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONTROL HIPERTENSI PADA LANSIA DI POS PELAYANAN TERPADU WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOSONGO BOYOLALI

1 4 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 4 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Muda Di Wilayah Puskesmas Sibela Surakarta.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Kabupate N Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Kabupate N Karanganyar.

0 2 19

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN VITAL EXHAUSTION PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER | Karya Tulis Ilmiah

0 0 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS I WANGON

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS I WANGON

0 0 16