9
Preload
Gambar 2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kontrol Tekanan Darah Yogiantoro, 2009
2.1.4. Klasifikasi Hipertensi
Menurut World Health Organization WHOInternational Society of Hypertension ISH klasifikasi tekanan darah tinggi terbagi menjadi
kelompok optimal, normal, normal tinggi, hipertensi derajat 1 ringan, hipertensi derajat 2 sedang, hipertensi derajat 3 berat, dan hipertensi
Asupan garam
berlebih Jumlah
nefron berkura
ng Stres
Perubahan genetis
Obesitas Bahan-bahan
yang berasal dari endotel
Retensi natrium
ginjal Penurunan
permukaan filtrasi
Aktivitas berlebih
saraf simpatis
Renin angiotensin
berlebih Perubahan
membran sel Hiperinsulin-
emia
Kontriksi vena
Volume cairan
Hipertrofi struktural
Konstriksi Fungsional
Kontraktilitas
Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer
10
sistolik yang terisolasi WHO, 2003a. Pembagian derajat keparahan hipertensi menurut WHOISH dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan WHO
Klasifikasi Sistolik mmHg
Diastolik mmHg
Optimal 120
dan 80
Normal 120 - 129
danatau 80 - 84
Normal tinggi 130 - 139
danatau 84 - 89
Hipertensi derajat 1 140 - 159
danatau 90 - 99
Subgrup: Borderline 140 - 159 danatau
90 - 94 Hipertensi derajat 2
160 - 179 danatau
100 - 109 Hipertensi derajat 3
≥180 danatau
≥110 Hipertensi terisolasi
≥140 dan
90 Subgrup: Borderline 140 - 149
dan 90
2.1.5. Kontrol Tekanan Darah
Faktor-faktor yang mendorong timbulnya hipertensi adalah Yogiantoro,
2009; Anggara dan Prayitno, 2013; Kementerian Kesehatan RI, 2014 :
1. Faktor risiko, seperti umur, jenis kelamin, diet dan asupan garam,
konsumsi lemak jenuh, kurang aktifitas fisik, stres, ras, obesitas, merokok, penggunaan estrogen serta genetis.
2. Sistem saraf simpatis yaitu tonus simpatis dan variasi diurnal.
3. Keseimbangan antara modulator vasodilator dan vasokontriktor.
4. Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem Renin-
Angiotenasi-Aldosteron RAA.
2.1.6. Diagnosis Hipertensi
Dalam menegakkan diagnosis hipertensi, diperlukan beberapa tahapan pemeriksaan yang harus dijalani sebelum menentukan terapi atau
tatalaksana yang akan diambil. Algoritma diagnosis ini diadaptasi dari