Pada perhitungan validitas soal postes, jumlah soal yang valid sebanyak 21 soal dan 9 soal tidak valid. Hasil analisis validitas butir soal postes disajikan pada
tabel 3.9 berikut. Tabel 3.6 Hasil Analisis Validitas Soal Postes
Kriteria No. Butir Soal
Keterangan
Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 20,
22, 25, 26, 27, 28, 29 Dipakai
Tidak Valid 3, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 30
Dibuang Hasil analisis validitas soal postes terdapat 21 soal dengan kriteria valid.
Tetapi hanya sebanyak 20 soal yang digunakan sebagai instrumen tes, sehingga satu soal dibuang yaitu soal nomor 28. Soal nomor 28 dibuang karena soal
tersebut memiliki daya beda cukup dan ada soal lain yang bertipe sama. Hasil analisis validitas soal secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 8 hal 127.
3.6.2 Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus k-R21 Arikunto, 2010 yaitu:
Keterangan : r
11 =
reliabilitas tes secara keseluruhan. M = rata-rata skor total
K = jumlah butir soal Vt = varians total
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf kesalahan 5, jika harga r
hitung
r
tabel
product moment maka
instrumen yang diuji cobakan bersifat reliabel. Item soal yang tidak reliabel maka tidak dipakai. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
r 0,2 = sangat rendah 0,2 ≤ r 0,4 = rendah
0,4 ≤ r 0,6 = sedang 0,6 ≤ r 0,8 = tinggi
0,8 ≤ r 1,0 = sangat tinggi Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas soal uji coba yang telah dilakukan,
diperoleh nilai r
11
sebesar 0,872. Nilai r
11
akan dibandingkan dengan nilai r
tabel
. Berdasarkan r
tabel
pada n=12 dengan taraf signifikansi 5 didapatkan nilai r
tabel
sebesar 0,576. Jadi, diambil kesimpulan bahwa soal instrumen dikatakan reliabel karena nilai r
11
r
tabel
dan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
3.6.3 Tingkat Kesukaran
Untuk menguji tingkat kesukaran instrumen digunakan rumus :
Keterangan : P = tingkat kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut Arikunto 2002 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 = Terlalu sukar
0,01 – 0,30 = Sukar
0,31 – 0,70 = Sedang
0,71 – 1,00 = Mudah
≥ 1,01 = Sangat Mudah Item soal yang digunakan yaitu yang mempunyai tingkat kesukaran sukar,
sedang dan mudah. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran yang telah dilakukan, diperoleh data tingkat kesukaran pada soal pretes sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretes
Kriteria Soal No. Butir Soal
Jumlah Soal
Sedang 1, 6, 9, 10, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26,
28, 29 14
Mudah 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 24,
27, 30 15
Sukar 5
1 Jumlah
30 Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 127.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pretes, diketahui bahwa 14 butir soal termasuk kategori sedang, 15 butir soal mudah, dan 1 butir soal
kategori sukar. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 12 butir soal kategori sedang, 7 butir soal kategori
mudah, dan 1 soal kategori sukar. Hasil analisis taraf kesukaran soal postes dapat dilihat pada lampiran 8.
Secara ringkas, taraf kesukaran soal disajikan pada tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Postes
Kriteria Soal No. Butir Soal
Jumlah Soal
Sedang 2, 3, 7, 9, 10, 12, 13, 20, 22, 25, 26, 29
12 Mudah
1, 4, 5, 8, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 24, 27, 28, 30
16 Sulit
6, 21 2
Jumlah 30
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal postes, diketahui bahwa 12 butir soal termasuk kategori sedang, 16 butir soal mudah, dan 2 butir soal
kategori sukar. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 11 butir soal kategori sedang, 8 butir soal kategori mudah, dan 1 soal kategori sukar.
3.6.4 Daya Pembeda