IPA Terpadu TINJAUAN PUSTAKA

7. Glosarium Glosarium adalah daftar kata yang menjelaskan daftar tertentu. Glosarium ini berisi kata-kata asing sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang menggunakan bahasa asing. Glosarium merupakan kamus dalam bentuk yang ringkas KBBI, 2008. Glosarium digunakan untuk mempermudah siswa memahami kata-kata yang belum dipahami di dalam buku saku. Dengan susunan buku saku tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu media yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar pendukung untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran IPA secara mandiri dan tidak bergantung pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2.3 IPA Terpadu

IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan BSNP, 2007. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Pada dasarnya, IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Oleh karena itu sejak dini siswa-siswa di sekolah sudah mendapatkan mata pelajaran IPA. Hal ini akan mengembangkan kepribadian dan sikap ilmiah siswa. Menurut Trianto 2011, pembelajaran terpadu diawali dengan penentuan tema, karena dengan penentuan tema akan membantu siswa dalam beberapa aspek, yaitu sebagai berikut, a siswa yang bekerjasama dengan kelompoknya akan lebih bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri; b siswa akan lebih mudah mengingat; c siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Manfaat dari pembelajaran terpadu menurut Trianto 2011 antara lain: 1. Siswa dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep IPA. 2. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir siswa. 3. Menyajikan penerapanaplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. 4. Motivasi belajar siswa dapat diperbaiki dan ditingkatkan. 5. Akan terjadi peningkatan kerjasama antara guru bidang kajian yang terkait. Sedangkan kelemahan dari pembelajaran IPA Terpadu menurut Trianto 2011 adalah sebagai berikut. 1. Aspek guru, guru harus memiliki wawasan yang luas, memiliki kreatifitas yang tinggi, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas serta mengembangkan materi. 2. Aspek siswa, pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya. 3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi. 4. Suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian yang lain. Pembelajaran IPA Terpadu adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis perspektif sudut pandangtinjauan semua bidang kajian dalam IPA untuk memecahkan permasalahan Wilujeng, 2011. Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem yang memungkinkan siswa baik secara individual ataupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik Trianto, 2011. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dann menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh, bermakna, otentik, dan aktif. Menurut Forgarty, sebagaimana dikutip oleh Sulastri 2012, terdapat sepuluh ragam model pembelajaran terpadu yaitu: a terpisah fragmented, b keterkaitan connected, c berbentuk sarang kumpulan nested, d dalam satu rangkaian sequence, e terbagi shared, f berbentuk jaring laba-laba webbed, g dalam satu alur threaded, h terpadu integrated, i celupan terbenam immersed, j membentuk jejaring networked. Pada pengembangan buku saku ini digunakan model webbed, dimana tema bahan kimia dipadukan dengan tema kesehatan pencernaan dan pernafasan manusia.

2.4 Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan