Bahan Ajar TINJAUAN PUSTAKA

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Ajar

Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan, untuk memenuhi hal tersebut diperlukan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan pembelajaran salah satunya bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa. Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar Sudjana, 1998. Bahan ajar atau materi pembelajaran instructional materials secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan Depdiknas, 2006. Bahan ajar yang disusun secara sistematis dapat memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri, mengantisipasi kesulitan belajar siswa dan memberikan latihan kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa secara individual Ekawarna, 2007. Jenis- jenis bahan ajar menurut Prastowo 2012 adalah: 1. Bahan ajar cetak printed, antara lain hand out, buku, modul, poster, brosur, lembar kerja siswa LKS, wallchart, foto atau gambar, dan leaflet. 2. Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. 3. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti compact disk video, film. 4. Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI Computer Assisted Instruction, compact disk CD multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learning materials. Buku merupakan bahan ajar cetak sedangkan buku saku merupakan salah satu bentuk buku tetapi ukurannya lebih kecil dibandingkan buku teks pelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi a prinsip relevansi, b konsistensi, dan c kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya Depdiknas, 2006. Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mulyasa 2007 menyatakan bahwa bahan ajar dikatakan baik jika dalam bahan ajar tersebut dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran. Secara garis besar langkah- langkah pemilihan bahan ajar meliputi: 1. mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, 2. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, 3. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi, 4. memilih sumber bahan ajar Depdiknas, 2006. Menurut Sudjana 1998, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan bahan ajar, yaitu: 1. bahan ajar harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, 2. bahan ajar yang ditulis dalam perencanaan mengajar, terbatas pada konsep saja, atau berbentuk garis besar yang tidak diuraikan terperinci, 3. menetapkan bahan ajar harus sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, 4. urutan bahan ajar harus memperhatikan kesinambungan kontinuitas, artinya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar berikutnya ada hubungan fungsional, bahan ajar yang satu menjadi dasar bagi bahan berikutnya, 5. bahan ajar disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks, dari yang mudah menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstrak, sehingga siswa akan lebih mudah memahami bahan ajar. 6. sifat bahan ada yang faktual ada yang konseptual. Bahan ajar yang mempunyai tampilan yang menarik, akan menggugah minat siswa dalam belajar. Sehingga pencapaian kompetensi akan lebih mudah dicapai. Menurut Sapta 2009, bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik, dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya. Kriteria bahan ajar yang baik menurut Prastowo 2012 yaitu: 1. substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. 2. materi dalam buku lengkap, paling tidak memberikan penjelasan secara lengkap seperti definisi atau rangkuman. 3. padat pengetahuan dan memiliki sekuensi yang jelas secara keilmuan. 4. kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan. 5. kalimat yang disajikan singkat dan jelas. 6. Penampilan fisiknya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.

2.2 Pengembangan Buku Saku Bilingual