3.5.1 Kelayakan Buku Saku IPA Terpadu Bilingual
Kelayakan buku saku IPA terpadu bilingual yang dikembangkan dianalisis dengan analisis deskriptif persentase untuk hasil angket tanggapan guru IPA MTs
dan siswa terhadap buku saku serta angket validasi pakar.
3.5.1.1 Validasi oleh pakar
Validasi buku saku IPA terpadu bilingual dilakukan oleh dua pakar yaitu dan satu guru IPA MTs melalui 2 tahap penilaian. Kelayakan buku saku IPA terpadu
dianalisis dengan menggunakan instrumen penilaian tahap I dan tahap II Buku Teks IPA SMP dari BSNP. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Penilaian buku saku dinilai dari setiap komponen dari aspek penilaian yaitu
aspek yang berhubungan dengan penyajian buku saku, kegrafikan tampilan, dan keterkaitan buku dengan meteri yang disajikan dengan menggunakan skor
1-4. Dengan kriteria sebagai berikut: Skor 1 = tidak baik
Skor 2 = kurang baik Skor 3 = baik
Skor 4 = sangat baik 2.
Perhitungan persentase dengan rumus sebagai berikut Sudijono, 2009: P =
x 100 Keterangan:
P = Persentase kelayakan buku saku f = jumlah skor rata-rata aspek penilaian
n = jumlah skor maksimal aspek penilaian
n f
3. Kriteria penilaian skor rata-rata dan persentase menurut Millah 2012 didasarkan pada:
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Validasi Persentase
Kriteria
25-42 Tidak baik, buku saku belum dapat digunakan dan masih
memerlukan revisi
43-61
kurang baik, buku saku dapat digunakan dengan banyak revisi
62-81 baik, buku saku dapat digunakan dengan sedikit revisi
82-100 sangat baik, buku saku dapat digunakan tanpa revisi
3.5.1.2 Hasil angket tanggapan siswa terhadap pengembangan buku saku IPA bilingual
Analisis data tanggapan siswa terhadap pengembangan buku saku IPA terpadu bilingual dianalisis secara deskriptif yaitu:
1. Merekap dan menjumlah jawaban siswa pada angket tanggapan buku saku.
2. Persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut Sudijono, 2009:
P = x 100
Keterangan: P = Persentase
f = Banyaknya jawaban ya dari semua opsi n = Banyaknya opsi pada kuesioner
3. Hasil persentase angket respon siswa kemudian dikualitatifkan kedalam kriteria penilaian Arikunto dan Cepi, 2009 sebagai berikut:
n f
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa
Persentase Kriteria
81-100
Sangat menarik
61- 80 Menarik
41- 60 Cukup menarik
21- 40 Kurang menarik
21 Tidak menarik
Berdasarkan angket respon siswa tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buku saku dianggap layak digunakan apabila persentase jawaban ”ya” dari
semua opsi ≥ 61.
3.5.1.3 Hasil angket tanggapan guru IPA terhadap pengembangan buku saku IPA bilingual
Analisis data tanggapan siswa terhadap pengembangan buku saku IPA terpadu bilingual dianalisis secara deskriptif yaitu:
1. Kuesioner tanggapan guru dinilai dengan skor 1-4. Dengan kriteria sebagai
berikut Sugiyono, 2009: Skor 1 = tidak setuju
Skor 2 = kurang setuju Skor 3 = setuju
Skor 4 = sangat setuju 2.
Hasil tangapan guru dijumlahkan kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut Retnaningsih, 2012:
Keterangan : P = persentase tanggapan guru
n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum
3. Hasil persentase tanggapan guru dikualitatifkan dengan kriteria sebagai berikut
Arikunto dan Cepi, 2009: Tabel 3.4 Kriteria Persentase Angket Tanggapan Guru
Interval skor Kriteria
80 - 100 66 - 79
56 - 65 41 - 55
40 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik Tidak baik
Berdasarkan angket tanggapan guru tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buku saku dianggap layak digunakan apabila skor penilaian
aspek yang dinilai ≥ 66.
3.5.2 Perhitungan Hasil Belajar Siswa