Waktu dan Lokasi Penelitian Alur Pembentukan Model

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada areal Ruang Terbuka Hijau RTH yang difokuskan pada Taman dan Jalur Hijau di Kotamadya Jakarta Timur. Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi kegiatan Laboratorium dan Checking Lapangan antara bulan September 2005 sampai dengan Maret 2006.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan utama yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Citra Landsat MSS Aquisisi 02 Juli 1986, Citra Landsat 5 TM Aquisisi 16 Juli 1992, Citra Landsat 7 ETM+ Aquisisi 10 Agustus 2001, Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Aquisisi 23 Juli 2005 serta Peta Vektor wilayah Kotamadya Jakarta Timur dan DKI Jakarta secara keseluruhan. Sedangkan alat-alat yang dipergunakan baik untuk pengolahan citra maupun di lapangan adalah : Global Positioning System GPS, kompas, Dap meter alat ukur diameter pohon setinggi dada, meteran, dan kamera. Untuk pengolahan citra dan data vektor peta dilakukan dengan program komputer ERDAS Imagine 8.7 dan Arc GIS 9.2 serta untuk menganalisis data dipergunakan SPSS for Windows ver. 11.5.

3.2.1 Data dan Informasi yang diperlukan

Jenis data dan informasi yang diperlukan pada penelitian ini adalah:

1. Data hasil pengolahan Citra Landsat TM, yaitu:

Data olahan Citra Landsat TM yang dibutuhkan ada 2 macam yaitu: 1 Nilai respon langsung spektral Citra Landsat yang diperoleh dengan proses ekstraksi langsung nilai digital digital number meliputi kanal 1, 2, 3, 4, 5, dan 7. 2 Nilai respon indeks vegetasi spektral Citra Landsat yang diperoleh dari transformasi perbandingan sederhana kanal inframerah infrared dengan kanal merah red serta berbagai indeks 18 turunannya. Nilai yang diekstraksi sama dengan respon langsung yaitu nilai digital digital number. Beberapa jenis transformasi yang dicobakan antara lain: a. Ratio Vegetation Index RVI = NIRRed Rouse et.al, 1974. b. Transformed RVI TRVI = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ d NIR Re Rouse et. al, 1974. c. Difference Vegetation Index DVI = 2.4 NIR - Red Richardson and Weigand , 1977. d. Normalized DVI NDVI = NIR-RedNIR+Red Rouse et.al, 1974 e. Transformed NDVI TNDVI 1 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + 0,5 Red NIR Red - NIR Deering et.al, 1975. f. Transformed NDVI TNDVI 2 0,5 NDVI Abs x 0,5 NDVI Abs 0,5 + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + NDVI Perry dan Lautenschlagen, 1984. g. Middle Infra Red Index MIR Index = MIR - RedMIR + Red Roy dan Shirish , 1994.

2. Data Hasil pengukuran lapangan, yaitu: diameter batang setinggi dada

Dbh dan tinggi total pohon H. 3. Data pendukung yaitu: Peta penutupan lahan oleh vegetasi tanaman pohon. 19

3.3 Alur Pembentukan Model

Pembentukan model dimulai dari koreksi radiometrik data Landsat menggunakan LUT Lookup table stretch, persamaan histogram Histogram Equalization , dan Destrip TM data. Penggunaan koreksi radiometrik di atas dilakukan karena data Landsat TM masih bersifat data yang harus dinormalkan untuk memudahkan dalam pengklasifikasian tutupan lahan untuk analisis cadangan karbon pohon. Penggunaan koreksi radiometrik ini tidak mempengaruhi data nilai digital DN. Setelah itu dilakukan koreksi geometrik yaitu koreksi citra terhadap posisi di permukaan bumi yang sebenarnya. Dengan koreksi geometrik maka titik-titik pengamatan lapangan pada GPS dapat terdeteksi sempurna pada tampilan citra. Dalam koreksi geometrik ini dilakukan penetapan titik-titik kontrol minimal 4 buah yang menyebar di setiap sudut Citra Landsat. Pembuatan titik-titik kontrol lebih dari 4 buah akan menambah akurasi geometrik citra tersebut. Koreksi ini juga dilakukan dengan menggunakan referensi lokasi citra yang sama misalnya wilayah Jakarta. Perlakuan koreksi geometrik pada Citra Landsat ini tidak merubah database nilai-nilai piksel citra. Pengambilan DN Digital Number dilakukan dengan 2 dua cara yaitu: pertama adalah mengambil nilai DN DN Value dengan nilai respon langsung spektral Citra Landsat yang diperoleh dengan proses ekstraksi langsung nilai digital tanpa melakukan transformasi indeks vegetasi; dan kedua adalah mengambil nilai DN DN Value dengan melakukan transformasi indeks vegetasi spektral Citra Landsat. Hasil yang diperoleh dari kedua cara tersebut kemudian dimasukkan dalam lokasi unit contoh pada citra sehingga diperoleh Nilai DN DN Value Setelah dimasukkan dalam lokasi plot contoh pada citra, langkah selanjutnya adalah memasukkan plot lokasi titik sampling lapangan dengan ukuran 100 m x 100 m untuk mengetahui dinamika penutupan lahan oleh vegetasi pohon, sehingga diperoleh data lapangan berupa tinggi pohon dan diameter pohon setinggi dada. Dari data inilah maka akan diperleh data Biomassa. Data yang dieksplorasi selanjutnya adalah nilai digitalnya DN yang kemudian disejajarkan dengan data biomassa karbon di lapangan untuk 20 mendapatkan model terbaik. Secara jelas alur pembentukan model dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Koreksi Radiometrik Koreksi Geometrik Klasifikasi Terbimbing Transformasi Indeks Vegetasi Evaluasi Ketelitian Klasifikasi Formula Indeks Vegetasi yang Dicobakan Penetapan Lokasi Unit Contoh Pada Citra Check ing Lapangan Land Cover Pemilihan Model tidak ya Data Landsat ETM+ Peta Topografi Peta Landuse Peta Kawasan Peta Lokasi Klasifikasi Baik ? Data Lapangan Biomassa Karbon Model Terbaik Data Citra DN dan Indeks Vegetasi Jumlah Cadangan Karbon Menggunakan Citra Landsat Thn. 1986,1992,2001 dan 2005 Gambar 2. Diagram Alur Pembentukan Model Pendugaan Cadangan Karbon 21

3.4 Pengolahan Data Landsat TM