Analisis spektral Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Aquisisi 23 Juli 2005 Analisis Citra Landsat 7 ETM+ Aquisisi 10 Agustus 2001 Analisis Citra Landsat 5 TM Aquisisi 16 Juli 1992 Analisis Citra Landsat MSS Aquisisi 02 Juli 1986

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis spektral untuk Identifikasi Ruang Terbuka Hijau RTH

Analisis Spektral untuk beberapa komponen Ruang Terbuka Hijau RTH dikhususkan pada daerah dengan indeks vegetasi tertinggi. Salah satu contoh seperti yang terdapat pada taman hutan kota kompleks perum karyawan DKI Jakarta yang berada di kelurahan Pondok Kelapa - Duren Sawit, Jakarta Timur. Indeks vegetasi yang sangat memungkinkan untuk mendapatkan model terbaik dari analisa cadangan karbon. Disamping itu juga dilakukan ground trust check pada taman-taman dan jalur hijau yang berada di wilayah kotamadya Jakarta Timur. Pemilihan kombinasi kanal terbaik untuk tujuan memberikan informasi yang lebih banyak bagi identifikasi Ruang Terbuka Hijau RTH di wilayah Kodya Jakarta Timur dilakukan secara visual dengan perhitungan nilai OIF Optimum Index Factor. Kombinasi kanal RGB yang merupakan hasil kombinasi dan perhitungan nilai OIF dan merupakan peta penutupan lahan land cover pada Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Aquisisi 23 Juli 2005, Citra Landsat 7 ETM+ Aquisisi 10 Agustus 2001, Citra Landsat 5 TM Aquisisi 16 Juli 1992, Citra Landsat MSS Aquisisi 02 Juli 1986 adalah seperti terlihat pada Gambar 4, 5, 6 dan 7. Kombinasi kanal RGB yang mempunyai nilai OIF tertinggi adalah kombinasi kanal yang digunakan untuk analisis spektral identifikasi RTH. 5.1.1 Analisis spektral Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Aquisisi 23 Juli 2005 Dengan memperhatikan kombinasi kanal-kanal pada citra tersebut, data yang menampilkan warna natural Natural Color adalah kombinasi kanal 5-4-2. Dengan perhitungan OIF Optimum Index Factor maka didapatkan pada kombinasi kanal 5-4-2 memiliki angka tertinggi yaitu 86,03, sedangkan pada kombinasi kanal 5-3-2 yang hanya mencapai 34,07 dan pada kombinasi kanal 4-3-1 mempunyai nilai OIF terendah yaitu sebesar sebesar 27,04. 33 RGB 5-4-2 RGB 5-3-2 RGB 5-3-1 Gambar 4. Kombinasi Kanal pada Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Aquisisi 23 Juli 2005 34 5.1.2 Analisis Citra Landsat 7 ETM+ Aquisisi 10 Agustus 2001 Kombinasi kanal pada Landsat 7 ETM+ 2001 ini juga sangat bervariatif. 78,40 merupakan nilai OIF tertinggi dari kombinasi kanal 5-4-2. Kombinasi tersebut juga mewakili sektor kanal pada tahun 2001. Untuk kombinasi kanal 5-3-2 nilai OIFnya hanya mencapai 50,92 dan pada kombinasi kanal 4-3-1 nilai OIFnya juga lebih kecil yaitu 42,80. RGB 5-4-2 RGB 5-3-2 RGB 4-3-1 Gambar 5 . Kombinasi Kanal pada Citra Landsat 7 ETM+ Aquisisi 10 Agustus 2001 35

5.1.3 Analisis Citra Landsat 5 TM Aquisisi 16 Juli 1992

Kombinasi kanal yang didapatkan pada analisis OIF Citra Landsat 5 TM adalah 87,96 pada kombinasi kanal 5-4-2 dan merupakan nilai OIF tertinggi diantara kombinasi kanal 5-3-2 dan 4-3-1. Kombinasi kanal-kanal tersebut juga mewakili citra Landsat 5 TM dalam menganalisis cadangan kandungan karbon. RGB 5-4-2 RGB 5-3-2 RGB 4-3-1 Gambar 6 . Kombinasi Kanal pada Citra Landsat 5 TM Aquisisi 16 Juli 1992 36

5.1.4 Analisis Citra Landsat MSS Aquisisi 02 Juli 1986

Pada citra Landsat MSS terjadi keunikan dalam kombinasi kanal-kanal RGB-nya. Pada Citra ini terjadi perubahan kombinasi kanal karena citra ini tidak dapat menampilkan komposit warna alami Natural Color Composite. Akibatnya untuk warna alami dilakukan kombinasi RGB 3-2-1 yang mempunyai nilai OIF 67,80. Kombinasi RGB 3-2-2 mempunyai nilai OIF 62.94 dan kombinasi kanal 4-2-1 sebesar 20,99 dan merupakan angka OIF yang sangat minimum. RGB 3-2-1 RGB 3-3-2 RGB 4-2-1 Gambar 7. Kombinasi Kanal pada Citra Landsat MSS Aquisisi 02 Juli 1986 37

5.2 Model Penduga Kandungan Karbon