10 4.
Pelayanan Umum, penghijauan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keteduhan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatannya atau berinteraksi
atau berekreasi pada areal-areal Ruang Terbuka Hijau fasilitas umum seperti taman, jalur hijau, tempat pemakaman serta tempatlapangan olah raga.
5. Konservasi, kegiatan penghijauan untuk perlindungan terhadap daerah-daerah
hutan lindung, pesisir pantai dan pulau-pulau. 6.
Edukasi, Penghijauan untuk menumbuhkan kesadaran berlingkungan dan membangun berwawasan lingkungan.
Salah satu penjabaran manfaat RTH yang menjadi jiwa dari penjelasan manfaat RTH oleh Inmendagri No. 141988 dan Dinas Pertamanan Provinsi DKI
Jakarta 1988 yang sesuai dan menunjang fungsi RTH pemukiman antara lain: 1.
Sebagai pengaman lingkungan hidup terhadap berbagai macam pencemaran, baik darat, air maupun udara.
2. Sebagai sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan
keindahan lingkungan. 3.
Sebagai sarana rekreasi. 4.
Sebagai sarana untuk mempengaruhi dan memperbaiki lingkungan. 5.
Sebagai sarana pendidikan informal. 6.
Sebagai pengatur tata air.
2.4 Lokasi dan Bentuk-bentuk RTH
Lokasi Ruang Terbuka Hijau terbagi menjadi enam kawasan-kawasan peruntukan ruang kota sebagaimana tercantum dalam RUTR Rencana Umum
Tata Ruang DKI Jakarta 2005, yaitu: 1 kawasan pusat perdagangan meliputi taman lingkungan sekitar pusat perdagangan. 2 Kawasan perkantoran meliputi
taman lingkungan kantor, dan jalur hijau jalan. 3 Kawasan pendidikan sekolahkampus meliputi jalan lingkungan kampus, pusat lingkungan dan taman.
4 Kawasan industri dan fasilitasnya meliputi jalur hijau jalan, taman lingkungan pabrik. 5 Kawasan pertanian dan perkebunan meliputi kebun, ladang, sawah,
hutan, cagar alam, daerah rawan erosi, bantaran sungai dan konservasi pesisir pantai Inmendagri No.141988. 6 Kawasan permukiman meliputi halaman
11 rumah, taman lingkungan, fasilitas perumahan, bantaran sungai, daerah rawan
erosi, jalur hijau jalan raya dan jalan lingkungan. Bentuk-bentuk Ruang Terbuka Hijau yang ada, yaitu: 1 Pertamanan kota
meliputi “Pocket Park”. “Highway”, “Pedestrian Park”, taman kota. 2 Hutan kota sebagai rekreasi dan konservasi. 3 Rekreasi kota. 4 Lapangan olahraga
seperti golf, sepak bola dan lain-lain. 5 Pemakaman. 6 Pertanian. 7 Jalur hijau meliputi koridor-koridor utilitas. “Bank” atau tebing, “Blue way” meliputi
bantaran sungai, kanal, daerah banjir, “Water-Front” meliputi pantai, danau, reservoir, tepi air. 8 Pekarangan dan lain-lain meliputi taman lingkungan, taman
pertetanggaan, “Play ground”.
2.5 Citra Landsat Thematic Mapper TM
Landsat TM merupakan salah satu citra hasil dari Landsat 5 yang sampai saat ini masih aktif. Landsat 5 merupakan orbit melingkar circular, sun
synchronous, near polar , mempunyai ketinggian 705 km, mempunyai sudut
inkliasi 98,2º dengan garis khatulistiwa. Satelit ini melalui garis khatulistiwa tiap jam 9.45’ pagi waktu setempat. Waktu tempuh tiap orbit kurang lebih 99 menit.
Karena bumi berputar secara rotasi, jarak antara lintasan di permukaan bumi yang saling berurutan adalah 2752 km. Interval waktu antara jalur satelit yang
berurutan pada satelit yang sama adalah 7 hari. Sensor Landsat TM menggunakan scanner O-M dan menggunakan cermin berputar oscillating mirror. Landsat TM
dapat pula diterima melalui satelit komunikasi TDRS Tracking and Data Relay Satellite
dan mempunyai keuntungan satelit Landsat ini dapat dikomando dari bumi sehingga dapat dilakukan perekaman sesuai dengan kehendak bumi.
Landsat 7 merupakan kelanjutan dari Landsat 4, 5 dan 6, mempunyai karakteristik sama dengan Landsat 5 yang masih beroperasi. Pada Landsat 7
mempunyai dua 2 sensor yaitu ETM+ Enhanced Thematic Mapper dan HRMSI High Resolution Multispectral Stereo Imager.
Landsat 7 ETM+ mempunyai resolusi spasial 15 m untuk pankromatik dan 30 m untuk multispektral, resolusi temporal 16 hari, resolusi spektral dan
radiometrik 7 kanal. Sedangkan Landsat 7 HRMSI mempunyai resolusi spasial 4,5 m untuk pankromatik dan 10 m untuk multispektral, resolusi temporal 3 hari,
12 resolusi spektral dan radiometrik 4 kanal. Karakteristik masing-masing kanal
spektral Landsat TM terangkum pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Kanal Spektral Landsat TM
Kanal Panjang
gelombang µm
Spektral Resolusi
spasial m
Kegunaan
1 0,45 -
0,52 Biru 30
Tembus terhadap tubuh air, dapat untuk pemetaan air pantai, pemetaan
tumbuhan, pemetaan kehutanan dan mengidentifikasikan budi daya
manusia.
2 0,52-0,60 Hijau 30
Untuk pengukuran nilai pantul hijau pucuk tumbuhan dan penafsiran
aktifitasnya, juga untuk pengamatan kenampakan budi daya manusia.
3 0,63-0,69 Merah 30
Untuk daerah yang menyerap klorofil, yang dapat digunakan untuk
membantu dalam pemisahan spesies tanaman juga untuk pengamatan
kenampakan budidaya manusia.
4 0,76-0,90 Infra
merah dekat
30 Untuk membedakan jenis tumbuhan,
aktivitas dan kandungan biomassa. Untuk membatasi tubuh air dan
pemisahan kelembaban tanah.
5 1,55-1,75 Infra
merah pendek
30 Menunjukkan kandungan
kelembaban tumbuhan dan kelembaban tanah. Juga untuk
membedakan salju dan awan.
6 10,4-12,5 Infra
merah panas
120 Untuk menganalisis tegakan
tumbuhan, pemisahan kelembaban tanah dan pemetaan panas.
7 2,08-2,35 Infra
merah pendek
30 Berguna untuk pengenalan terhadap
mineral dan jenis batuan.
Sumber: Lillesand dan Kiefer 1987.
13
2.6 Proses Klasifikasi