Nilai pH BIODEGRADASI PHA

40 jumlah sel yang baru sama dengan jumlah sel yang mati karena persedian nutrien terbatas sehingga beberapa mikroorganisme mati dan hanya sedikit mikroorganisme yang masih dapat bertahan dan berkembangbiak. Fase kematiaan atau penurunan terjadi karena PHA bagi pertumbuhan mikroorganisme sudah mulai terbatas. Berkurangnya suplai nutrien mengakibatkan terjadinya kompetisi antara mikroorganisme, sehingga bakteri yang mampu bertahan hidup dan berkembangbiak hanya sedikit. Dari kurva pertumbuhan mikroorganisme dalam media degradasi dapat disimpulkan bahwa dengan semakin lama waktu degradasi maka jumlah mikroorganisme akan berkurang. Kemampuan mikroorganisme mendegradasi PHA mempengaruhi jumlah CO 2 yang dihasilkan selama proses degradasi berlangsung. Semakin mudah mikroorganisme mendegradasi bioplastik maka semakin besar bobot plastik yang hilang dan semakin besar CO 2 yang dihasilkan dari proses mineralisasi.

3. Nilai pH

Nilai pH merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menurut Pelczar dan Chan 1986, pada umumnya pH optimum bagi kebanyakan mikroorganisme adalah 6,5-7,5, akan tetapi beberapa mikroorganisme dapat tumbuh dalam kondisi sangat asam atau sangat basa. Bagi beberapa spesies, pH minimum dan maksimum adalah 0,5 dan 9 Pelczar dan Chan,1986. Pengukuran nilai pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Hasil pengukuran pH selama proses degradasi berlangsung dapat dilihat pada Lampiran 17. Nilai perubahan pH media pendegradasi PHA, PHA dengan penambahan pemlastis DEG, PEG dan DMF dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15. 41 y = -0,004x 2 + 0,2898x + 3,3797 R 2 = 0,958 y = -0,0046x 2 + 0,2464x + 4,3342 R 2 = 0,7258 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 20 30 40 50 60 Hari ke- P e ru ba ha n pH PHA PHA + DEG Gambar 14. Kurva perubahan pH media degradasi PHA dan PHA dengan pemlastis DEG selama proses biodegradasi y = -0,0042x 2 + 0,2644x + 4,1875 R 2 = 0,8357 y = -0,0038x 2 + 0,2428x + 4,338 R 2 = 0,8469 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 40 60 Hari ke- P e ruba ha n pH PHA + DMF PHA + PEG Gambar 15. Kurva perubahan pH media degradasi PHA dengan pemlastis DMF dan PEG selama proses biodegradasi Analisis regresi dilakukan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh satu atau beberapa variabel independen hari terhadap variabel dependen perubahan pH. Metode curve fitting digunakan untuk menentukan pola dan nilai regresi perubahan pH media degradasi bioplastik. Hasil curve fitting Lampiran 23-26 menunjukkan bahwa untuk masing-masing sampel PHA, PHA dengan pemlastis DEG, DMF dan PEG menunjukkan pola cenderung kuadratik. Kurva pola perubahan pH media degradasi bioplastik ditentukan berdasarkan perbandingan nilai R 2 yang tertinggi, F hitung yang tertinggi dan standard error yang terendah. Nilai regresi PHA, PHA dengan penambahan pemlastis DMF, PEG dan DEG berturut-turut sebesar 0,7258; 0,8357; 0,8469 dan 0,9712. Nilai R 2 PHA murni lebih kecil dibandingkan dengan PHA dengan 42 penambahan pemlastis. Hal ini membuktikan bahwa PHA murni memiliki standard error yang lebih besar. Standard error terjadi karena ada penyimpangan data hasil persamaan regresi terhadap data hasil kurva perubahan pH. Nilai regresi terbesar terdapat pada PHA dengan penambahan pemlastis DEG. Penambahan PHA dengan pemlastis DEG memiliki nilai regresi sebesar 0,9712. Nilai regresi yang mendekati angka satu menunjukkan bahwa tingkat kesalahan persamaan kurva dan data yang diplotkan semakin kecil. Dari analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variasi perubahan pH dipengaruhi waktu pengujian. Kurva perubahan pH Gambar 14-15 menunjukkan bahwa untuk masing- masing sampel PHA, PHA dengan pemlastis DEG, PHA dengan pemlastis DMF dan PHA dengan pemlastis PEG menghasilkan pH yang berbeda-beda. Perubahan pH cenderung mendekati pH netral kemudian menjadi basa dan kembali menjadi asam. Nilai pH media degradasi bioplastik antara 3,24-8,40. Perubahan pH diakibatkan oleh aktivitas mikroorganisme yang mendegradasi PHA menghasilkan enzim, air dan karbon dioksida. Mikroorganisme pendegradasi bioplastik memproduksi enzim-enzim yang dapat mendegradasi PHA. Salah satu enzim yang diproduksi mikroorganisme adalah depolimerase ekstraseluler PHA. Menurut Jendrossek dan Handrick 2002, enzim depolimerase ekstraseluler PHA dapat bekerja optimum pada pH antara 7,5-9,8 sehingga selama pertumbuhan mikroorganisme terjadi peningkatan nilai pH akibat aktivitas mikroorganisme untuk mendukung kondisi optimum enzim dalam melakukan proses biodegradasi bioplastik. Juari 2006 menyatakan bahwa di dalam PHA masih terdapat zat pengotor seperti NH amida protein dan N=O yang berasal dari proses hilir yang tidak sempurna. Lafferty et al. 1988 menyatakan bahwa PHB dilapisi oleh satu lapisan membran yang mengandung protein sehingga dikatakan granula PHB terdiri dari 98 PHB dan 2 protein. Perubahan pH yang kembali menjadi asam karena terbentuk asam yang merupakan hasil samping metabolisme. Reaksi pembentukan asam sebagai berikut. CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 H 2 CO 3 2H + + CO 3 2- 43

4. Persen penurunan bobot bioplastik

Dokumen yang terkait

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat dan Dietil Glikol dalam Media Padat Buatan

0 11 77

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksi Alkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dietil Glikol dan Dimetil Ftalat pada Media Cair Buatan

0 8 77

Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dietil Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 7 94

Kajian Pengaruh Penambahan Dietilen Glikol sebagai Pemlastis pada Karakteristik Bioplastik dari Poli-Beta-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstronia eutropha pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 13 96

Pembuatan Bioplastik Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Yang Dihasilkan Oleh Rastonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu Dengan Pemlastis Isopropil Palmitat

1 12 98

Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietilen Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Bioplastik Poli- -hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi

2 14 76

Karakterisasi Bioplastik Poli-Hidroksialkanoat (Pha) dengan Penambahan Polioksietilen-(20)-Sorbitan Monolaurat Sebagai Pemlastis

5 42 97

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat,Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

4 44 85

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkanoat (PHA) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil Glikol Dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

0 8 79

Pengaruh konsentrasi pemlastis dietil glikol terhadap karakteristik bioplastik dari polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrolisat minyak sawit

0 4 3