37 persamaan y = -0,1779x
2
+ 13,527x + 5,5659, sedangkan PHA dengan penambahan pemlastis DMF dan DEG memiliki pola biodegradasi logaritmik
dengan persamaan y = 106,31Lnx - 62,932 dan y = 99,67Lnx - 62,686. Menurut Hines dan Montgomery 1990, nilai R
2
memberikan pengertian sejauh mana jenis kurva yang dipilih sesuai dengan kurva sampel. Semakin nilai
R
2
mendekati angka satu maka korelasi antara kurva sampel dan jenis regresinya semakin tinggi pula. Standard error yang paling rendah menunjukkan
penyimpangan data hasil persamaan regresi terhadap data hasil kurva produksi CO
2
semakin kecil. Hasil curve fitting menunjukkan bahwa PHA dengan penambahan pemlastis DMF lebih baik dibandingkan dengan PHA dengan
penambahan pemlastis DEG dan PEG.
2. Total Plate Count TPC
Analisis terhadap media pendegradasi dilakukan untuk kepentingan uji biodegradasi bioplastik. Pelaksanaan analisis dilakukan berdasarkan pemeriksaan
mikroorganisme yang hidup dalam media degradasi dengan metode Total Plate Count TPC. Suriawiria 2003 menyatakan bahwa Total Plate Count TPC
merupakan perhitungan jumlah mikroorganisme tidak berdasarkan jenis mikroorganisme, tetapi secara kasar terhadap golongan atau kelompok besar
mikroorganisme umum seperti bakteri, fungi, mikroalga atau terhadap kelompok bakteri tertentu.
Total Plate Count TPC ditentukan berdasarkan penanaman sampel mikroorganisme dalam jumlah dan pengenceran tertentu ke dalam media
kultivasi yang umum untuk bakteri. Pada penelitian ini media yang digunakan adalah nutrient agar NA. Pengenceran yang dilakukan sampai pengenceran 10
-8
. Menurut Suriawiria 2003, pengenceran tertinggi umumnya sampai 10
-10
. Karena dengan pengenceran tertinggi penghitungan jumlah mikroorganisme berdasarkan
koloni ataupun pewarnaan jauh lebih baik hasilnya dibandingkan dengan hasil pengenceran rendah di bawah 10
-3
. Perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah mikroorganise per mL biakan = n
pengencera faktor
terhitung yang
bakteri koloni
jumlah
38
Minggu Sampel
Contoh perhitungan pada media degradasi PHA murni minggu ke satu adalah sebagai berikut.
Jumlah mikroorganisme per mL biakan =
8
10 1
−
koloni Jumlah mikroorganisme per mL biakan = 1 x 10
8
kolonimL Hasil penghitungan TPC pada media degradasi dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil TPC Media Degradasi kolonimL
PHA PHA + DMF
PHA + DEG PHA + PEG
1 1 x 10
8
1 x 10
8
1 x 10
8
1 x 10
8
2 25,5 x 10
8
12,25 x 10
8
7,75 x 10
8
16,5 x 10
8
3 10,75 x
10
8
5,25 x 10
8
8 x 10
8
7,5 x 10
8
4 5 x 10
8
2 x 10
8
6,25 x 10
8
3,25 x 10
8
Setiap mikroorganisme akan tumbuh dengan baik di dalam lingkungannya selama kondisinya menguntungkan bagi pertumbuhannya dan untuk
mempertahankan dirinya. Begitu terjadi perubahan fisik atau kimiawi, seperti habisnya nutrien atau terjadinya perubahan radikal dalam suhu atau pH, yang
membuat kondisi bagi pertumbuhan spesies lain lebih menguntungkan, maka mikroorganisme yang telah teradaptasi dengan baik di dalam keadaan lingkungan
terdahulu terpaksa menyerahkan tempatnya kepada mikrooragnisme yang dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan yang baru Pelczar dan Chan, 1986.
Kurva pertumbuhan mikroorganisme dalam media degradasi bioplastik dapat dilihat pada Gambar 13.
7,00 7,50
8,00 8,50
9,00 9,50
10,00
1 2
3 4
Minggu ke- L
o g
j u
m lah
b akter
i h id
u p
PHA PHA+DMF
PHA+DEG PHA+PEG
Gambar 13. Kurva pertumbuhan mikroorganisme dalam media degradasi
39 Hasil Total Plate Count TPC selama uji biodegradasi menunjukkan
bahwa mikroorganisme yang mendegradasi PHA tanpa polimer lebih banyak, diikuti dengan PHA dengan penambahan pemlastis PEG, DMF dan DEG. Jumlah
mikroorganisme degradasi tidak memiliki kesesuaian dengan laju produksi CO
2
dimana laju PHA tanpa pemlastis lebih tinggi diikuti dengan PHA dengan pemlastis DMF, DEG dan PEG. Hal ini dikarenakan media degradasi yang
digunakan merupakan kultur campuran yang terdiri dari mikroorganisme aerobik dan anaerobik. Hasil total plate count TPC yang tinggi tetapi tidak diiringi
dengan produksi CO
2
yang tinggi diduga karena mikroorganisme anaerobik yang tidak memproduksi CO
2
tetapi memproduksi gas metan lebih dominan pada media degradasi yang mengandung PHA dengan penambahan pemlastis PEG.
Kurva pertumbuhan mikroorganisme pendegradasi PHA menunjukkan pola pertumbuhan normal yang terdiri dari empat fase pertumbuhan
mikroorganisme, yaitu fase lamban, fase eksponensial atau logaritma, fase
stasioner dan fase kematian atau penurunan. Pada saat penghitungan koloni
dianggap bahwa tiap koloni berasal dari sebuah sel, jumlah koloni dapat diperhitungkan sebagai jumlah sel mewakili yang dapat di dalam sampel yang di
analisis. Hasil TPC pada minggu ke nol dan pertama menunjukkan fase lamban
yang diikuti dengan suatu periode pertumbuhan yang cepat fase logaritma atau eksponensial dan akhirnya pada minggu ketiga diikuti dengan fase kematian atau
penurunan. Pada kurva pertumbuhan mikroorganisme dalam media degradasi tidak terlihat jelas pada hari keberapa fase stasioner terjadi karena jarak
pengamatan terlalu panjang. Fase logaritma atau fase pertumbuhan cepat yang terjadi pada minggu
pertama dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Saat fase eksponensial bioplastik yang merupakan sumber
karbon bagi mikroorganisme masih tersedia dalam jumlah yang banyak. Hal yang sama juga terjadi pada persediaan urea dan K
2
HPO
4
yang merupakan sumber nitrogen dan fosfor. Sumber nutrien yang memadai untuk pertumbuhan
mikroorganisme didukung pH, suhu, dan ketersediaan oksigen yang cukup maka proses pertumbuhan akan berlangsung dengan cepat. Fase stasioner terjadi karena
40 jumlah sel yang baru sama dengan jumlah sel yang mati karena persedian nutrien
terbatas sehingga beberapa mikroorganisme mati dan hanya sedikit mikroorganisme yang masih dapat bertahan dan berkembangbiak.
Fase kematiaan atau penurunan terjadi karena PHA bagi pertumbuhan mikroorganisme sudah mulai terbatas. Berkurangnya suplai nutrien
mengakibatkan terjadinya kompetisi antara mikroorganisme, sehingga bakteri yang mampu bertahan hidup dan berkembangbiak hanya sedikit. Dari kurva
pertumbuhan mikroorganisme dalam media degradasi dapat disimpulkan bahwa dengan semakin lama waktu degradasi maka jumlah mikroorganisme akan
berkurang. Kemampuan mikroorganisme mendegradasi PHA mempengaruhi jumlah
CO
2
yang dihasilkan selama proses degradasi berlangsung. Semakin mudah mikroorganisme mendegradasi bioplastik maka semakin besar bobot plastik yang
hilang dan semakin besar CO
2
yang dihasilkan dari proses mineralisasi.
3. Nilai pH