Tanaman Pangan Perekonomian Penduduk di Kecamatan Jati Agung dan Natar

Salah satu faktor dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah ketersediaan fisik sekolah Tabel 8 Tabel 8. Jumlah sekolah menurut tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah sekolah buah Jati Agung Natar SDMI 53 73 SMPMTs 26 33 SMASMKMA 9 15 Sumber : BPS Lampung Selatan 2014 Pada tahun 20132014, jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Jati Agung dan Natar sudah cukup memadai. Untuk tingkat pendidikan SMA sederajat, jumlah sekolah di Kecamatan Natar lebih baik dibandingkan dengan di Kecamatan Jati Agung, hal ini mengingat Natar terletak diantara Ibukota Propinsi Lampung dan sebagai daerah penyanggah dari Ibukota Lampung Selatan. Sarana dan prasarana dalam sektor perdagangan juga memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Keberadaan pasar, toko, warung, restoran atau rumah makan dapat menunjang kegiatan usaha peternakan ayam ras pedaging Tabel 9. Tabel 9. Jumlah sarana perdagangan dan jasa Sarana Jumlah sekolah buah Jati Agung Natar Pasar tradisional 9 10 Toko 144 25 Restoranwarung makan 51 644 Sumber : BPS Lampung Selatan 2014 Berdasarkan Tabel 9, pada tahun 2013 jumlah pasar tradisional, toko dan restoran atau warung makan di dua kecamatan tersebut cukup memadai. Dengan adanya pasar, toko, warung makan atau restoran dapat menyerap hasil pertanian dan peternakan ataupun menyediakan sarana produksi. VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Pola kemitraan tertulis, peternak sebagai mitra dan perusahaan sebagai inti menandatangani surat perjanjian yang berisi harga kontrak pakan, DOC, obat-obatan dan harga jual hasil panen. Kendala yang dihadapi oleh peternak pola kemitraan tertulis antara lain peternak hanya sebagai pihak penerima harga dan input DOC, pakan, dan obat-obatan, ketergantungan dalam hal pemasaran dan penghentian kerjasama. Pola kemitraan lisan, proses kemitraannya berlangsung secara kekeluargaan dan tidak terbelit- belit. Kendala yang dihadapi oleh peternak pola kemitraan lisan, inti tergantung dari pihak lain dalam pengadaan input DOC dan pakan dan plasma hanya sebagai pihak pembeli tanpa ada timbal balik dari inti. 2. Nilai Rasio Biaya Privat RBP dan nilai Rasio Biaya Suberdaya Domestik RBSD pada setiap pola usaha menunjukkan nilai kurang dari 1 RBP1; RBSD1, hal ini menunjukkan bahwa, setiap pola usaha budidaya ayam ras pedaging memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif berdaya saing. 3. Daya saing usaha budidaya ayam ras pedaging di Kabupaten Lampung Selatan peka terhadap perubahan harga jual ayam pedaging dan harga pakan.