Perumusan Masalah ANALYSIS OF COMPETITIVENESS BROILER CHICKEN FARMING IN SOUTH LAMPUNG REGENCY

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1 Peternak, memberikan pemecahan masalah dalam usaha budidayanya. 2 Pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi kebijakan dan pengambilan keputusan. 3 Peneliti lain, sebagai bahan referensi, menjadi salah satu informasi untuk memetakan posisi daya saing usaha industri ayam ras pedaging. II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Budidaya Ternak Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging, baik jantan maupun betina merupakan salah satu jenis ayam ras yang memiliki karakteristik pertumbuhannya cepat, berdada lebar, dan mempunyai timbangan badan yang berat karena banyak daging dan lemak. Ayam pedaging lebih populer disebut sebagai ayam broiler yang berwarna putih dan cepat tumbuh Rasyaf, 2008. Kegiatan usaha peternakan ayam pedaging memerlukan faktor-faktor produksi atau disebut dengan input yang menunjang usahanya seperti, lahan dan bangunan kandang, peralatan, tenaga kerja, bahan bakar, sekam, bibit ayam DOC, pakan dan obat-obatan Mandala, 2011. a. Pakan Pada umumnya peternak menggunakan pakan pabrikan berbentuk crumble dan dapat langsung diberikan ke ayam. Pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan arah pembentukan bibit yaitu pada taraf konsumsi pakan, misalnya ada yang pemberiannya lebih banyak dimasa awal sedangkan dimasa akhir biasa saja atau ada yang relatif sedikit dari jenis strain yang lain, tetapi pertumbuhannya agak lambat Yunus, 2009. Selain strain DOC yang digunakan, konversi pakan dan bobot ayam juga dipengaruhi oleh penggunaan pakan yang berkualitas. Berdasarkan penelitian Mandala 2011, dalam usaha peternakan ayam broiler, alokasi biaya produksi paling besar digunakan untuk pembelian pakan yaitu rata-rata sebesar 53 persen dari biaya produksi. Sementara penelitian Yunus 2009, rata-rata sebesar 73,54 persen untuk peternak kemitraan dan 50,53 persen peternak mandiri. b. Bibit Ayam DOC DOC merupakan faktor utama dalam usaha ayam ras pedaging. Terdapat perbedaan pertumbuhan DOC tergantung strain yang dikembangkan oleh pembibit. Peternak juga dapat melakukan seleksi DOC sejak awal untuk mendapatkan performa ayam yang baik karena akan berpengaruh terhadap konversi pakan dan berat badan ayam. Menurut Yunus 2009, biaya pembelian bibit merupakan pengeluaran terbesar kedua dari biaya produksi yaitu rata-rata sebesar 20,31 persen untuk peternak kemitraan dan 40 persen untuk mandiri. Untuk peternak mitra, pembelian bibit dibayarkan sesuai dengan harga kontrak, sedangkan untuk peternak mandiri harus mengalokasikan biaya pembelian bibit lebih banyak karena harus disesuaikan dengan harga pasar. c. Obat-obatan Obat-obatan terdiri dari obat, vitamin, vaksin dan desinfektan. Desinfektan digunakan untuk mencegah serangan penyakit pada awal