Model Penelitian METODE PENELITIAN

35

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian digunakan sebagai cara untuk dapat memahami obyek penelitian dan persoalan penelitian dapat terjawab. Dengan demikian metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian objek yang dipilih agar dapat melakukan langkah-langkah yang tepat sehingga persoalan-persoalan dapat terjawab.

3.1. Model Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan action research yang dilakukan di kelas classroom action research, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 3, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencematan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut di berikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa Setiap penelitian memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Bagi PTK karakteristik yang menonjol adalah dalam hal masalah yang akan diteliti. Masalah yang diangkat dan akan dipecahkan melalui PTK, harus selalu berangkat dari permasalahan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapai oleh guru. PTK akan dapat dilaksanakan oleh guru jika sejak awal guru menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas yang secara penuh guru terlibat dalam penelitian. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang bersifat reflektif dan kolaboratif dan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas, Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 17. PTK pada penelitian ini menggunakan tindakan kolaboratif. Menurut Kunandar 2008: 45, penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindkan kelas merupakan penelitian yang lebih dekat dengan peneliti kualitatif naturalistik secara kolaboratif, dimana penelitian ini lebih baik dilakukan dua orang atau lebih Sukardi, 2013: 17. Menurut Ahmad Abu Hamid 2009: 53, peran utama yang harus diikuti dan dikerjakan bersama oleh mahasiswa calon guru dan guru kelas adalah: identifikasi dan perumusan masalah, perencanaan dan pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring tindakan, pengolahan dan analisis data, refleksi dan penemuan kesimpulan, serta refleksi untuk merumuskan rencana tindakan berikutnya. Pada penelitian ini guru tetap sebagai guru pengajar yang akan melakukan pengajaran dengan memerapkan model pembelajaran Integrated video tutorial yang telah direncanakan dan disusun bersama peneliti, sedangkan peneliti sebagai kolaborator. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PTK ini menggunakan tindakan kolaboratif yaitu penelitian yang melibatkan orang lain yang berkompeten dibidang pendidikan untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan pembelajaran untuk bersama-sama menemukan dan merumuskan persoalan pembelajaran di kelas. Dalam konteks ini guru dapat berkolaborasi dengan peneliti, dalam hal ini melibatkan mahasiswa untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Dari kolaborasi ini akan muncul kesadaran kemungkinan perbaikan pembelajaran melalui PTK. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif oleh guru dan peneliti sebagai berikut: 1. Merencanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Integrated Video Tutorial. Perencanaan ini berupa: penentuan materi yang diajarkan, penentuan silabus, perencanaan RPP, perencanaan modul ajar, perencanaan tugas, perencanaan instrumen, dan perencanaan pembelajaran. 2. Melaksanakan pembelajaran, dimana guru sebagai pengajar dan peneliti sebagai kolaborator. 3. Guru dan peneliti melakukan pengamatan keterampilan psikomotorik dan sikap siswa selama proses pembelajaran. 4. Guru dan peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hasil dari refleksi akan dilakukan analisis data hasil belajar. Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian tindakan ini mengikuti pedoman dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart dalam Suharsimi Arikunto 2010: 54 yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun sebuah rencana to develop a plan untuk mengembangkan atau meningkatkan tindakan yang sudah dan sedang dilaksanakan. 2. Melaksanakan apa yang direncanakan to act to implement the plan. 3. Mengadakan pengamatan terhadap akibat dari tindakan yang dilakukan to observe the effects of action in the context in which it occurs. 4. Mengadakan refleksi berdasarkan atas akibat-akibat tindakan untuk membuat rencana tindak lanjut to reflect on these effects as basis for further planning, subsequent action and so on, through a succesion of cycles. Adapun alur penelitian PTK berupa rangkaian siklus, yaitu: Gambar. 2 Siklus PTK Gambar. 2 Siklus PTK Suharsimi Arikunto, 2010: 137 Berikut adalah penjelasan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap fase: 1. Perencanaan Merupakan persiapan yang dilakukan peneliti sebelum dilaksanakannya suatu tindakan. Pada tahap perencanaan ini, peneliti bersama guru mulai merancang mengenai proses pembelajaran Integrated Video Tutorial,meliputi: materi ajar,video tutorial, tugas, RPP, silabus, dan instrumen. 2. Pelaksanaan Merupakan kegiatan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat. Peneliti bertindak sebagai kolaborator bekerja sama dengan guru melaksanakan model Integrated video tutorial agar hasil pembelajaran dapat tercapai maksimal. 3. Pengamatan Merupakan kegiatan mengamati jalannya tindakan untuk mengetahui sejauh mana efek tindakan pembelajaran yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru mengambil data yang dinilai yaitu aspek psikomotorik dan sikap belajar siswa selama proses pembelajaran. 4. Refleksi Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dari hasil pengamatan dan hasil dari tes yang telah dilaksanakan kemudian dianalisa dan di simpulkan. Jika hasil belum bisa mencapai tujuan dari pembelajaran, maka perlu adanya rancangan untuk siklus berlanjut sampai siklus ke-n hingga tujuan dari pembelajaran tercapai. Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pra Siklus Tahap ini berupa persiapan sebelum memasuki Siklus I. Hal-hal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah : a. Uji coba soal kognitif b. Penjelasan tentang penugasan proyek per Siklus 2. Siklus I a. Perencanaan Tahap ini berupa rencana kegiatan peneliti untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari : 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok pembuatan tabel database 2. Merancang pembelajaran dengan model Integrated Video Tutorial yakni dengan membentuk kelompok belajar beranggotakan 3 atau 4 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 3. Menyiapkan video tutorial, Jobsheet, artikel dan berbagai sumber belajar lainnya yang digunakan sebagai sumber integrated video tutorial 4. Menentukan kolaborasi dengan guru dan teman sejawat sebagai partner penelitian. 5. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa selama proses pembelajaran Integrated Video Tutorial 6. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes untuk mengukur aspek kognitif siswa. b. Tindakan Tahap tindakan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan, yaitu realisasi pembelajaran Integrated Video Tutorial untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran database. Siklus ini dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pada Siklus ini dilaksanakan tahapan belajar sebagai berikut: 1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 siswa secara heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 1 orang terpandai di Kelas XI RPL 1. 2. Guru memberikan pengarahan pembelajaran tentang cara membuat dan mengisi tabel pada MySQL melalui satu paket folder video tutorial. 3. Siswa melakukan perencanaan tentang tugas yang akan di kerjakan yang terdapat dalam satu paket folder tutorial dengan berdiskusi kelompok 4. Siswa melakukan penyelesaian tugas yang diberikan dengan pengawasan oleh guru 5. Siswa melakukan presentasi sebagai bentuk komunikasi dan bertukar informasi tentang hasil diskusi masing-masing kelompok. c. Observasi Tahap observasi dilaksanakan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi yang dilakukan meliputi observasi keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi beserta panduan penilaian. d. Refleksi Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh pada Siklus I, yakni berupa: data kognitif, data keterampilan psikomotorik, dan sikap belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari ketiga data tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pada Siklus II. Pada tahap ini, siswa diharapkan mampu beradaptasi dengan pembelajaran kolaboratif Integrated Video Tutorial. Masalah-masalah yang timbul pada Siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada Siklus II. Sedangkan kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi. 3. Siklus II Pada Siklus II mirip dengan Siklus I. Siklus II merupakan perbaikan yang berdasarkan pada hasil refleksi pada Siklus I. a. Perencanaan Pada tahap ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada Siklus I. Rencana kegiatan yang dilakukan yaitu: 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok pembuatan relasi tabel pada tabel database yang telah dibuat siswa pada Siklus I. 2. Menyiapkan video tutorial, jobsheet, artikel dan berbagai sumber belajar lainnya yang digunakan sebagai sumber integrated video tutorial. 3. Menyusun tugas pembuatan relasi tabel yang harus dikerjakan oleh anggota kelompok pada Siklus I. Model dalam pembuatan relasi tabel adalah tabel database yang telah dibuat pada Siklus I. 4. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur keterampilan psikomotorik dan sikap siswa selama proses pembelajaran Integrated Video Tutorial. 5. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes untuk mengukur aspek kognitif siswa. b. Tindakan Pada siklus II ini merupakan implementasi dan perbaikan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahap refleksi Siklus I. Permasalahan yang timbul pada Siklus I diselesaikan pada Siklus ini. Tugas pada siklus II adalah pembuatan relasi tabel pada tabel database yang telah dibuat siswa pada siklus I yang dikerjakan berkelompok dengan video tutorial yang sudah disiapkan. Dan tugas dipresentasikan di depan kelas untuk bertukar informasi tentang hasil diskusi masing-masing kelompok. c. Observasi Tahap observasi dilaksanakan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi yang dilakukan meliputi observasi keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi beserta panduan penilaian. d. Refleksi Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh pada Siklus II, yakni data kognitif, data keterampilan psikomotorik, dan sikap belajar siswa. Pembelajaran kolaboratif Integrated Video Tutorial dapat diterima siswa sebagai pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar tersebut berupa: 1. Hasil kognitif siswa pada Siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil kognitif siswa pada Siklus I. 2. Hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus I. 3. Sikap belajar siswa pada Siklus II lebih baik dibandingkan sikap belajar siswa pada Siklus I atau paling tidak sikap belajar siswa pada Siklus II sama dengan sikap belajar siswa pada Siklus I. 4. Siklus Selanjutnya Apabila refleksi pada Siklus II belum menghasilkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa, maka penelitian akan dilanjutkan pada Siklus III dan seterusya. Penelitian akan terus berlanjut mencapai Siklus n sampai terjadi peningkatan pada prestasi belajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran. Prestasi belajar yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Hasil kognitif siswa pada Siklus n lebih tinggi yaitu ketuntasan klasikal menurut Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241 ≥ 85 siswa tuntas dibandingkan hasil kognitif siswa pada Siklus sebelumnya. 2. Hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus n lebih tinggi yaitu menurut Permendikbud 2014: 23, mencapai nilai optimum ≥ B baik dibandingkan hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus sebelumnya. 3. Sikap belajar siswa pada Siklus n lebih baik menurut Permendikbud 2014: 23, dengan mencapai nilai predikat ≥ B baik dibandingkan sikap belajar siswa pada Siklus sebelumnya atau paling tidak sikap belajar siswa pada Siklus n sama dengan sikap belajar siswa pada Siklus sebelumnya. Sedangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa adalah sebagai berikut: 1. Aspek psikomotorik 1. Siswa dapat membuat tabel database menggunakan aplikasi php my admin 2. Siswa dapat menggunakan tools yang ada dalam aplikasi php my admin pada SQL 3. Siswa dapat membuat dan membangun database sesuai ketentuan 4. Siswa dapat membuat tabel dan mahir pada pengisian tabel database 2. Aspek afektif 1. Siswa mampu bekerja dengan anggota kelompoknya dengan baik 2. Siswa mampu bersikap disiplin dalam mengerjaka tugas 3. Siswa mampu bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh ketua kelompoknya 4. Siswa ampu bersikap sopan dalam berkomunikasi 3. Aspek kognitif KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan oleh SMK N 10 Semarang adalah ≥ 75, sedangkan ketuntasan klasikal menurut Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241 ≥ 85 siswa tuntas.

3.2. Integrated

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRAKTEK PEMANGKASAN TEKNIK INCREASE LAYER PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DI SMK.

1 3 46

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING BERBATUAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKONOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 1 39

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI RPL B SMK Negeri 2 Karanganyar.

0 0 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AUDIO VIDEO I SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 1 141

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DESKTOP KELAS XI RPL SMK MA’ARIF WONOSARI.

0 3 259

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 181