Dalam hal ini, hampir semua bidang studi dapat menggunakan metode problem based learning. Sehingga guru IPA sangat dianjurkan untuk
menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas
Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang bersifat
reflektif dan kolaboratif dan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VIIA yang MTs Negeri Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo semester 1 tahun pelajaran 20122013. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
metode problem based learning untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Tes merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengukur
pengetahuan siswa pada aspek kognitif mengenai mata pelajaran fisika. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dalam
bentuk pretest dan posttest soal pretest sama dengan soal posttest. Tes tertulis dinyatakan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan alternatif
jawaban a, b, c, dan d dengan skor benar bernilai 1 dan salah bernilai 0.
2.8. Kerangka Pikir
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SMK Negeri 10 Semarang, diketahui bahwa pembelajaran database kelas XI RPL kurang efektif.
Banyak peserta didik yang belum mencapai Kiteria Ketuntasan Maksimal KKM dan ketuntasan klasikal 85.
Salah satu penyebab prestasi belajar yang rendah adalah terkendalanya waktu yang bersamaan pada praktik kerja lapangan sehingga waktu siswa dalam
penguasaan materi yang kurang efektif. Hal ini di karenakan guru tidak memiliki metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan di dalam suasana
pembelajaran. Kurangnya waktu untuk penguasaan materi adalah salah satu penyebab
kurang efektifnya sebuah pembelajaran. Sedangkan pembelajaran dikatakan afektif jika siswa mampu menguasai materi belajar dalam waktu yang singkat.
Sebenarnya untuk siswa sendiri memiliki kualitas yang baik dalam mencerna saat menerima sebuah pembelajaran. Akan tetapi, dikarenakan kurangnya waktu
belajar, siswa tidak dapat memusatkan perhatiannya dalam mencerna saat menerima pembelajaran. Dalam observasi awal, cenderung siswa tidak terkontrol
sangat besar, dikarenakan siswa cenderung pasif, meskipun guru telah berupaya merangsang dengan berbagai pertanyaan dan juga adanya pemahaman yang
miskonsepsi terhadap materi yang diberikan. Oleh karena itu, guru harus memiliki metode pembelajaran efektif agar
bisa mengatasi kendala pada pembelajaran praktek dan dapat meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa.
Berdasarkan observasi awal yang telah diamati, salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan pada kelas XI RPL adalah dengan
pembelajaran integrated video tutorial based learning. Berikut ini adalah bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar:
Gambar. 1 Bagan kerangka Berfikir
Gambar. 1 Bagan Kerangka Berfikir
35
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian digunakan sebagai cara untuk dapat memahami obyek penelitian dan persoalan penelitian dapat terjawab. Dengan demikian metode
penelitian dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian objek yang dipilih agar dapat melakukan langkah-langkah yang tepat sehingga persoalan-persoalan dapat
terjawab.
3.1. Model Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan action research yang dilakukan di kelas classroom action research, karena penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu penelitian dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. Menurut Suharsimi
Arikunto 2003: 3, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencematan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut di berikan oleh guru atau
dengan arahan
dari guru
yang dilakukan
oleh siswa