Pengertian Model Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA

tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi yang tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memberi motivasi dan akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar, yang dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru yang akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

2.2. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan tteori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional dikelas Agus Suprijono, 2009: 45-46. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang dapat digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberikan petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran merupakan carateknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa model-model pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus, bermain peran dan lain sebagainya, yang tentu saja masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Metodemodel sangat penting perannya dalam pembelajaran, karena melalui pemilihan modelmetode yang tepat dapat mengarahkan guru pada kualitas pembelajaran efektif. Menurut Hamalik 2008: 127-130, model pembelajaran digolongkan menjadi empat model utama, yaitu: 1. Model pemrosesan informasi Information Procesing Models Menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data, menformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini memberikan kepada pelajar sejumlah konsep, pengetasan hipotesis, dan memusatkan perhatian pada pengembagan kemampuan kreatif. Model pengelolaan informasi ini secara umum dapat diterapkan pada sasaran belajar dari berbagai usia dalam mempelajari individu dan masyarakat. Karena itu model ini potensial untuk digunakan dalam mencapai tujuan yang berdimensi personal dan sosial disamping yang berdimensi intelektual. Adapun model-model pemrosesan terdiri atas: a. Model berfikir induktif, tujuan dari model ini adalah untuk mengembangkan proses mental induktif dan penalaran akademik atau pembentukan teori. Kemampuan- kemampuan ini berguna untuk tujuan-tujuan pribadi dan sosial. b. Model inkuiri ilmiah, tujuan dari model ini mengajarkan sistem penelitian dari suatu disiplin tetapi juga diharapkan untuk mempunyai efek dalam kawasan-kawasan lain metode-metode sosial mungkin di ajarkan dalam upaya meningkatkan pemahaman sosial dan pemecahan sosial c. Model penemuan konsep, model ini memiliki tujuan untuk mengembangkan penalaran induktif serta perkembangan dan analisis konsep. d. Model pertubuhan kognitif, tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan sosial moral. e. Model penata lanjutan, tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan efesiensi kemampuan pemrosesan informasi guna menyerap dan mengaitkan bidang-bidang pengetahuan. f. Model memori, tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengingat. 2. Model personal Personal Models Merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada proses pengembangan kepribadian individu siswa dengan memperhatikan kehidupan emosional. Proses pendidikan sengaja diusahakan untuk memungkinkan seseorang dapat memahami dirinya sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Model ini memusatkan perhatian pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga diharapkan menjadi lebih sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuanya. Adapun model-model personal terdiri atas: a. Model pengajaran non direktif, tujuan dari model ini adalah membentuk kemampuan untuk perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian, dan konsep diri. b. Model latihan kesadaran, tujuan dari model ini adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk eksplorasi diri dan kesadaran diri. Model ini menekankan pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi. c. Model sinetik, model ini bertujuan untuk mengembangkan pribadi dalam kreativitas dan pemecahan masalah kreatif. d. Model sistem-sistem konseptual, model ini bertujuan untuk meningkatkan kekompleksan dan keluwesan peribadi. e. Model pertemuan kelas, model ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri dan kelompok sosial. 3. Model sosial social family Merupakan model yang menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial. Inti dari sosial model ini adalah konsep sinergi yaitu energi atau tenaga kekuatan yang terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan menerapkan model sosial, pembelajaran diarahkan pada upaya melibatkan peserta didik dalam menghayati, mengkaji, menerapkan dan menerima fungsi dan peran sosial. Model ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, membimbing para siswa mendefinisikan masalah, mngeksplorasi berbagai cakrawala mengenai masalah, mengumpulkan data yang relevan, dan mengembangkan serta mengetes hipotesis, oleh karena itu guru seyogyanya mengajarkan proses demokratis secara langsung. Jadi pendidikan harus diorganisasikan dengan cara melakukan penelitian bersama cooperative inquiry terhadap masalah-masalah sosial dan masalah-masalah akademis. 4. Model sistem perilaku dalam pembelajaran behavioral model of teaching Model dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku. Melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah yang kecil dan berurutan. Dari beragam pernyataan mengenai model pembelajaran diatas menunjukkan bahwa berbagai banyak cara untuk menerapkan pembelajaran efektif dan efisien. Dengan demikian, melalui pendekatan-pendekatan tersebut diharapkan guru dapat memilih pendekatan mana yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam kondisi yang ada saat ini. Para guru harus bisa menyesuaikan dengan situasi didalam kelas dan suasana hati siswa dalam proses pembelajaran. Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh guru secara tepat dan kontinyu, proses pembelajaran dikelas akan dirasakan menyenangkan baik oleh guru maupun murid.

2.3. Pengertian Integrated

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRAKTEK PEMANGKASAN TEKNIK INCREASE LAYER PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DI SMK.

1 3 46

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING BERBATUAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKONOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 1 39

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI RPL B SMK Negeri 2 Karanganyar.

0 0 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AUDIO VIDEO I SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 1 141

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DESKTOP KELAS XI RPL SMK MA’ARIF WONOSARI.

0 3 259

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 181