Video Tutorial Based Learning

2. Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis.

3. Penyusunan laporan, dapat dilakukan dengan cara verbal, gravisi, victorial, audio, gerak dan model. 3. Tahap kulmunasi dilakukan dengan:

1. Penyajian laporan tertulius, oral, unjuk kerja, produk.

2. Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk. Tipe integrated keterpaduan memiiiki kelebihan, yaitu: 1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang. 2. Memotivasi siswa dalam belajar. 3. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalarn satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu megulang kembali materi yang turnpang tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

2.4. Video Tutorial Based Learning

Menurut Azhar 2006: 6 dinyatakan bahwa media pembelajaran mempunyai beberapa istilah di antaranya alat pandang dengar, bahan pengajaran instructional material, komunikasi pandang dengar audio visual communication, pendidikan alat peraga pandang visual education, teknologi pendidikan educational technology, alat peraga dan alat penjelas. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. National Education Associaton dalam Azhar 2006: 5 memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio- visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca. Peranan media dalam proses pembelajaran yang diungkapkan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005: 7 antara lain adalah: 1. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pengajaran. 2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar. 3. Sumber belajar bagi peserta didik, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari peserta didik baik individu maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnya. Menurut Azhar 2006: 12, mengungkapkan media pembelajaran yang baik pada umumnya memiliki tiga ciri utama, yaitu bersifat fiksatif, manipulatif dan distributif. fiksatif ditandai dengan kemampuan media untuk menyimpan, melestarikan atau merekonstruksi suatu peristiwa. Ciri manipulatif ditandai dengan kemampuannya untuk mentransfer beragam peristiwa dalam konteks atau waktu yang beragam dalam satu alur yang menarik dan tidak bertele-tele. Sedangkan ciri distributif ditandai dengan kemampuan media untuk menampilkan suatu hal atau peristiwa secara merata kepada siswa tanpa pengecualian dan dapat disajikan secara berulang-ulang tanpa kehilangan esensi dari hal yang hendak disampaikan. Semua sifat media pembelajaran yang baik tersebut dimiliki oleh media video. Oleh karena itu, penggunaan media ini sangat sesuai dalam proses pembelajaran. Untuk menghasilkan media yang menarik maka video pembelajaran dapat dikemas secara multimedia, yang mana menurut Sahat 2013: 4, multimedia merupakan penyajian informasi yang berupa teks, gambar dan suara secara bersamaan integrated sehingga menjadi efektif dan efisien. Multimedia dapat merangsang indra manusia juga dapat fleksibel menyesuaikan kemampuan kecepatan belajar seseorang, selain itu multimedia dapat mempermudah siswa untuk menyerap pesan yang akan disampaikan dan pesan tersebut sampai maknanya dengan jelas. Semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Oleh karena itu dengan pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Video tutorial berasal dari kata video dan tutorial. Menurut pendapat Jarice Hanson 1987: 23, pengertian video adalah sebagai berikut: “video is a unique form of visual communication that has been influenced by historical factors, technical development, and criticism given to other form of media. Defining video is difficult because we have been introduced to the medium through a number of related technologies – most of which grew from the develop ment of other form of media. The term „video‟ relates to a process, and can denote either the actual visual image. ” Sementara itu, menurut Cheppy Riyana 2007: 2 media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan- pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Sedangkan kata tutorial berarti: “1 Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar tutor untuk seorang siswa atau sekelompok kecil siswa; 2 pengajaran tambahan mela lui tutor” http:kamusbahasaindonesia.org. 15022015. Dalam pelaksanaan tutorial menurut Roscoe dan Chi dalam Ruseno 2010: 94, tutor memiliki kemampuan lebih dibandingkan tutee, tapi pada beberapa variasi tutorial jarak pengetahuan yang dimiliki antara tutor dan tutee minimal. Video tutorialtraining dapat diproduksi untuk menjelaskan secara detail suatu proses tertentu, cara pengerjaan tugas tertentu, cara latihan, dan lain sebagainya yang berguna untuk memudahkan tugas para trainer, instruktur, guru, dosen, manajer. Dalam proses produksi video ini, informasi dapat ditampilkan dalam kombinasi berbagai bentuk shooting video, grafis, animasi, narasi, dan teks, yang memungkinkan informasi tersebut terserap secara optimal oleh para penonton. Dari beberapa pendapat ahli di atas, hal ini dapat disimpulkan bahwa video tutorial adalah rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran sebagai bimbingan atau bahan pengajaran tambahan kepada sekelompok kecil peserta didik. Salah satu metode pembelajaran untuk mempersiapkan siswa berpikir kritis dan analitis, untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai Amir, 2010: 21 dalam metode problem based learning, sebelum pelajaran dimulai, siswa diberikan masalah-masalah. Masalah yang disajikan adalah masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata, semakin dekat dengan dunia nyata, maka akan semakin baik pengaruhnya pada peningkatan kecakapan pada siswa. Dari masalah yang diberikan ini siswa kemudian bekerjasama dalam kelompok, mencoba memecahkan masalah dengan kemampuan yang dimiliki, dan sekaligus mencari informasi-informasi baru yang relevan. Disini peran guru adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dalam mencari dan menemukan solusi dan sekaligus menentukan kriteria pencapaian proses pembelajarannya.

2.5. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRAKTEK PEMANGKASAN TEKNIK INCREASE LAYER PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DI SMK.

1 3 46

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING BERBATUAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKONOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 1 39

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI RPL B SMK Negeri 2 Karanganyar.

0 0 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AUDIO VIDEO I SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 1 141

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DESKTOP KELAS XI RPL SMK MA’ARIF WONOSARI.

0 3 259

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 181