individu yang tidak menginginkan timbulnya perilaku tersebut. Untuk menentukan seorang anak dikategorikan berperilaku agresif atau tidak, Bandura
1973 mengemukakan kriteria yang perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan agresif tidaknya suatu perilaku, yaitu
2.2.2.1. Kualitas perilaku agresif, derajat atau ukuran, tingkatan perilaku agresif terhadap korban baik berupa serangan fisik atau psikis, membuat malu,
merusak barang orang lain, 2.2.2.2. Intensitas perilaku, sering-tidaknya melakukan tindakan-tindakan yang
merugikan atau membahayakan korban, 2.2.2.3. Ada kesengajaan, dalam melakuakn tindakan agresif, ada niat yang
tersurat, sengaja melakukan perilaku agresif, 2.2.2.4. Karakteristik pengamat, yaitu orang yang memperhatikan perilaku
agresif yang dilakukakn oleh seseorang. Hal ini akan beragam karena akan ditentukan oleh jenis kelamin, kondisi sosial-ekonomi, etnis,
pengalaman perilaku agresif, 2.2.2.5. Pelaku menghindar ketika orang lain menderita sebagai akibat
perbuatannya, tidak ada perasaan bersalah atau berdosa, 2.2.2.6. Karakteristik si pelaku itu sendiri, misalnya faktor usia, jenis kelamin,
pengalaman berperilaku agresif.
2.2.4 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif Anak
Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk bertingkahlaku agresif, namun manifestasi dari tingkah laku agresif tersebut akan berbeda pada individu
yang satu dengan individu yang lainnya. Perasaan agresif yang terjadi pada manusia tidak dapat diamati secara langsung. Ketika perasaan ini muncul dan
tidak dicegah atau malah mendapat penguatan, maka akan timbul dorongan bagi individu untuk melakukan tindakan agresif.
Bentuk-bentuk agresif menurut Mulyono 1991: 267 adalah tingkah laku agresif yang dapat dilakukan secara :
2.2.3.1. Langsung-tidak langsung: agresi langsung ditujukan oleh perilaku dan ekspresi wajah, sedangkan tidak langsung dilakukan dengan
tenang-tenang untuk mencapai tujuan tertentu. 2.2.3.2. Aktif-pasif: agresi pasif ditunjukkan untuk melukai diri sendiri,
sedang agresi aktif ditujukan pada orang lain. 2.2.3.3. Fisik-verbal: agresi verbal dilakukan dengan menggunakan kata-
kata kasar, suka berdebat, menggunjing orang lain dan agresi fisik ditunjukkan dengan perilaku menyerang secara fisik dan menggunakan
benda. Bentuk-bentuk agresif lainnya dikemukakan oleh Medinus dan Johnson
Sarwono, 2002: 297 yang mengelompokkan perilaku agresif menjadi 4 kategori, yaitu:
2.2.3.1. Perilaku fisik, seperti memukul, mendorong, meludah, menggigit, meninju, memarahi dan merampas
2.2.3.2. Menyerang suatu objek yang dimaksud di sini adalah menyerang benda mati atau binatang Perilaku verbal yaitu menyerang secar verbal
atau simbolis seperti mengancam secara verbal, memburuk-burukkan orang lain, sikap menuntut
2.2.3.3. Melanggar hak milik atau hak orang lain. Dari penggolongan Patterson, Reid, janod dan Conger di bawah ini,
perilaku agresif pada anak dapat dibedakan atas 2 tingkatan yaitu : a. Perilaku agresif ringan minor
Dimana perilaku agresif minor lebih sulit dideteksi dan seringkali luput dari perhatian orang tua. Hal yang biasa dilakukan oleh anak seperti
merengek, melotot, menangis, menjerit-jerit tersebut mungkin tidak menjadi permasalahan bagi sebagaian orang tua, prilaku itu dianggap hal biasa saja.
Namun jika anak diatas 2 tahun masih mempertahankan perilaku seperti itu, berarti anak sudah bereaksi agresif ketika tidak senang terhadap situasi
tertentu. Sehingga jika orangtua tidak mengenali prilaku agresif dan tidak berusaha mengurangi atau menghentikannya, anak-anak akan memahaminya
sebagai suatu cara yang dibenarkan. b. Perilaku agresif tingkat ekstrim
adalah perilaku dimana anak bertindak pada agresivitas yang lebih serius. Bahkan dapat mengarah pada perilaku kriminal.
Patterson, Reid, janod dan Conger Kauffman, 1985 berhasil membandingkan interval terjadinya setiap jenis perilaku pada anak agresif dan
pada anak normal.
Tabel 2.2 Interval Perbandingan pada Anak Agresif dan Anak Normal
No Nama Perilaku
Deskripsi Interval Kemunculan
Dalam 120-180 Menit selama pembelajaran
Anak Normal
Anak Agresif
1 Mencela
Mencela perilaku orang lain dengan kata-kata atau
isyarat 2
7
2 Negatif
Mengatakan sesuatu yang isinya netral, tetapi cara
mengatakannya dengan nada suara yang negative
9 41
3 Tidak Patuh
Tidak mengerjakan hal yang diminta
11 20
4 Berteriak
Berteriak atau berbicara keras, jika dilakukan terus
menerus menjadi tidak enak didengar
18 54
5 Mengejek
Mengejek sehingga mengakibatkan situasi yang
tidak enak 20
51
6 Aktifitas Tinggi
Kegiatan yang membahayakan orang lain,
terutama jika dilakukan dalam jangka waktu yang
lama 23
71
7 Tindakan Fisik
Negatif Menyerang atau mencoba
menyerang orang lain dengan intensitas tinggi
yang dapat menyakiti 24
108
8 Mengeluh
Mengatakan sesuatu dengan nada suara tinggi,
mencerca 26
28
9 Destruktif
Merusak atau mencoba merusak barang
33 156
Sumber: Patterson, Reid, janod dan Conger Kauffman, 1985 Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk perilaku agresif pada anak
adalah perilaku menyerang secara fisik, seperti memukul, mendorong, menggigit, meninju, melempar, perilaku secara verbal, seperti mengancam,
memburuk-burukkan orang lain dan menggunakan kata-kata kasar, penyerangan terhadap suatu objek dan pelanggaran hak milik orang lain.
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PerilakuAgresif Anak