Menentukan sumber gempa patahan dan subduksi megathrust

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian analisis bahaya gempabumi deterministik dengan pendekatan Peak Ground Acceleration PGA dari Patahan Musi dan Zona Siberut Megathrust terhadap Kota Bengkulu adalah sebagai berikut: 1. Kota Bengkulu berada pada ketinggian antara 2 meter hingga 66 meter diatas permukaan air laut dengan sudut kelerengan berkisar 0,34 hingga 12,51 . Site class C dan D yang termasuk dalam golongan tanah lunak dengan nilai V s30 213,24 ms hingga 437,37 ms 2. Jika sumber gempa dari Patahan Musi diperoleh percepatan tanah maksimum PGA batuan dasar antara 0,11 g hingga 0,16 g, dan percepatan tanah maksimum PGA permukaan antara 0,12 g hingga 0,18 g. Dan sumber gempa Zona Siberut Megathrust nila PGA batuan dasar antara 0,14 g hingga 0,16 g dan PGA permukaan antara 0,26 g hingga 0,33 g. Sedangkan jika kedua sumber gempa terjadi bersamaan, diperoleh nilai PGA batuan dasar antara 0,27 g hingga 0,31 g dan PGA permukaan antara 0,41 g hingga 0,49 g 3. Nilai amplifikasi untuk sumber gempa Patahan Musi antara 1,05 hingga 1,34, dan untuk sumber gempa Zona Siberut Megathrust antara 1,85 hingga 1,99. Sedangkan jika kedua sumber gempa terjadi bersamaan, diperoleh nilai amplifikasi antara 2,91 hingga 3,33 4. Derah dengan penyusun batuan lunak dengan nilai Vs30 yang rendah, PGA permukaan tinggi dan nilai amplifikasi tinggi merupakan daerah yang memiliki tingkat rawan bencana yang relatif tinggi dibandingkan daerah lainnya. Derah ini meliputi sebagian besar Kota Bengkulu, kecuali bagian Tenggara Kecamatan Gading Cempaka dan sebagian kecil Kecamatan Teluk Segara dan Muara Gading Hulu.

6.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian analisis bahaya gempabumi deterministik dengan pendekatan Peak Ground Acceleration PGA dari Patahan Musi dan Zona Siberut Megathrust terhadap Kota Bengkulu adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya dilakukan pula pengambilan data mikrotremor pada Kota Bengkulu untuk mengetahui nilai frekuensi natural dan V s30 2. Selain data mikrotremor, perlu dilakukan pula pengambilan data bor pada Kota Bengkulu untuk mengetahui jenis batuan penyusun.

Dokumen yang terkait

Analisis parameter gempa , b Value dan PGA di daerah Papua

3 14 70

ANALISIS BAHAYA GEMPABUMI DETERMINISTIK DENGAN MEMPERHITUNGKAN SITE AMPLIFIKASI PADA KOTA MAJALENGKA

5 36 86

ANALISIS ZONA BAHAYA GEMPABUMI BERDASARKAN METODE DETERMINISTIK DAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI KOTA PADANG SUMATERA BARAT

3 16 68

ANALISIS ZONA BAHAYA GEMPABUMI DENGAN PENDEKATAN PROBABILITAS PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) DAN Analisis Zona Bahaya Gempabumi Dengan Pendekatan Probabilitas Peak Ground Acceleration (Pga) Dan Geomorfologi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

1 2 15

PENDAHULUAN Analisis Zona Bahaya Gempabumi Dengan Pendekatan Probabilitas Peak Ground Acceleration (Pga) Dan Geomorfologi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

1 3 42

ANALISIS ZONA BAHAYA GEMPABUMI DENGAN PENDEKATAN PROBABILITAS PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) DAN Analisis Zona Bahaya Gempabumi Dengan Pendekatan Probabilitas Peak Ground Acceleration (Pga) Dan Geomorfologi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

3 24 16

ANALISIS POTENSI DAN RESIKO BAHAYA TSUNAMI DI SEPANJANG PANTAI KOTA BENGKULU MELALUI SIMULASI TSUNAMI.

0 0 19

MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION AND EARTQUAKE INTENSITY USING KANAI METHOD IN PACITAN SUBDISTRICT OF EAST JAVA.

0 0 2

DEAGREGASI BAHAYA GEMPABUMI UNTUK DAERAH

0 0 9

Pemetaan Mikrozonasi Berdasarkan Indeks Kerentanan Tanah dan Peak Ground Acceleration Menggunakan Metode Mikroseismik Pada Daerah Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 12