F
HW
: Hanging wall flag F
RV
: Variabel reverse-oblique F
NM
: Variabel normal-oblique V
S30
: Kecepatan gelombang geser Chiou dan Youngs, 2008.
2. Sumber gempa subduksi interface Megathrust
Model sumber gempa subduksi interface Megathrust terdapat tiga fungsiatenuasi yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Geomatrix subduction Youngs dkk., SRL, 1997
Model untuk soil
21 dengan:
22 23
24 Model untuk rock
25 dengan:
26 27
28
Keterangan: M
: Momen magnitudo R
rup
: Jarak terdekat subduksi megathrust ke site H
: Kedalaman subduksi Douglas, 2011. b.
Atkinson-Boore BC rock and global source subduction. Atkinson dan Boore, 2003
29 dengan:
√ 30
31 ⁄
32 33
Keterangan: M
: Momen magnitudo D
fault
: Jarak terdekat subduksi megathrust ke site h
: Kedalaman subduksi Dengan beberapa site class untuk mengetahui variabel S
C
, S
D
dan S
E
, adalah sebagai berikut:
Class B: V
S30
760ms S
C
=0, S
D
=0, dan S
E
=0 Class C: 360msV
S30
760ms S
C
=1, S
D
=0 dan S
E
=0 Class D: 180ms
V
S30
360ms S
C
=0, S
D
=1 dan S
E
=0 Class E: V
S30
180ms S
C
=0, S
D
=0 dan S
E
=1 Douglas, 2011.
c. Zhao dkk., with variable V
S30
Zhao dkk., 2006
34 dengan:
35 Keterangan:
M
W
: Momen megnitudo x
: Jarak terdekat subduksi megathrust ke site h
: Kedalaman subduksi Variabel C
K
digunakan berdasarkan nilai V
S30
pada daerah tersebut, seperti dibawah ini:
Rock : 600msV
S30
1100ms gunakan C
1
Hardsoil : 300msV
S30
600ms gunakan C
2
Mediumsoil : 200msV
S30
300ms gunakan C
3
Softsoil : V
S30
200ms gunakan C
4
Jika V
S30
1100ms gunakan C
H
untuk variabel C
k
nya Douglas, 2011.
3. Sumber Gempa Benioff deep intaslab
Sumber gempa Benioff deep intraslab, untuk model sumber gempa deep background, adalah sumber gempa yang terjadi pada daerah penunjaman.
Seperti pada daerah penunjaman lempeng benua dan lempeng samudera. Adapun beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:
a. AB intraslab seismicity Cascadia region BC-rock condition. Atkinson-
Boore, Cascadia 2003
b. Geomatrix slab seismicity rock, 1997 srl. July 25 2006. Youngs et al.,
1997
c. AB 2003 intraslab seismicity worldwide data region BC-rock condition.
Atkinson-Boore, Wordwide 2003 Douglas, 2011.
3.8
Amplifikasi
Amplifikasi merupakan perbesaran gelombang seismik yang terjadi akibat adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan, dengan kata lain gelombang seismik akan
mengalami perbesaran, jika merambat pada suatu medium ke medium lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal yang dilaluinya. Semakin besar
perbedaan itu, maka perbesaran yang dialami gelombang tersebut akan semakin besar.
Daerah yang rawan kerusakan bangunan akibat getaran gempa ialah daerah yang permukaannya tersusun atas sedimen lunak gambut, pasir, pasir lanau dengan
batuan dasar yang keras. Karena pada geologi yang seperti ini, kontras perbedaan antara lapisan sedimen dan batuan dasar impedansinya besar. Nakamura 2000
menyatakan bahwa nilai faktor penguatan amplifikasi tanah berkaitan dengan perbandingan kontras impedansi lapisan permukaan dengan lapisan di bawahnya.
Bila perbandingan kontras impedansi kedua lapisan tersebut tinggi, maka nilai faktor penguatan juga tinggi, begitu pula sebaliknya besar perbedaan itu, maka
perbesaran yang dialami gelombang tersebut akan semakin besar. Kerusakan struktur bangunan akibat gempa dan intensitas goncangan tanah
selama gempa secara signifikan dipengaruhi oleh kondisi geologi dan kondisi tanah setempat. Batuan sedimen yang lunak diketahui memperkuat gerakan tanah