195 yang dapat ditempuh adalah dengan mengembalikan fungsi tanah sesuai
dengan kapasitasnya dengan program konservasi lahan.
Gambar 3.1 trasering sebagai salah satu bentuk konservasi
2.1 Pengertian Erosi
Erosi yang juga disebut sebagai pengikisan atau kelongsoran tanah adalah proses penghanyutan tanah oleh pengaruh kekuatan air dan
angin, baik yang berlangsung secara alami maupun sebagai akibat campur tangan tindakan atau perbuatan manusia. Sehubungan dengan
itu maka dikenal adanya erosi alamiah geological erosion dan erosi dipercepat accelerated erosion.
Erosi Alamiah Erosi alamiah adalah erosi yang berlangsung secara alamiah, yang terjadi
secara normal di lapangan. Erosi alamiah dapat dikatakan tidak menimbulkan musibah yang berarti bagi kehidupan manusia atau
keseimbangan lingkungan, dan kemungkinan kerugian pun hanya kecil. Hal ini disebabkan karena partikel tanah yang dipindahkan atau
terangkut seimbang dengan banyaknya tanah terbentuk di tempat terjadinya erosi.
196
Erosi Dipercepat
Erosi yang dipercepat adalah proses erosi yang kejadiannya dipercepat akibat tindakan atau perbuatan manusia yang bersifat negatif, atau
karena adanya kesa-lahan dalam pengelolaan tanah pertanian. Jadi dalam hal ini manusia membantu mempercepat terjadinya erosi
tersebut. Dengan kata lain, erosi dipercepat dapat diartikannya sebagai proses hilangnya lapisan tanah yang lebih cepat dari proses pemindahan
atau hilangnya bagian tanah karena erosi secara alamiah. Terjadinya perubahan pada tanah dan vegetasi penutup tanah dapat menimbulkan
terjadinya erosi permukaan tanah sheet erosion dan erosi alur rill erosion yang berubah menjadi erosi parit gully erosion.
Proses erosi melalui tahap-tahap sebagai berikut: a Pemecahan agregat atau bongkah tanah menjadi partikel-partikel
tanah yang berukuran kecil. b Pemindahan partikel tanah, baik dengan melalui penghanyutan oleh
air maupun karena kekutan angin. c Pengendapan partikel tanah yang terpindahkan atau terangkut ke
tempat-tempat yang lebih rendah atau di dasar sungai atau waduk. Erosi yang dipercepat seringkali menimbulkan dampak yang merugikan
bagi kehidupan manusia, terutama pada lingkungan yang telah mengalami kerusakan sebelumnya. Erosi seperti ini dapat menimbulkan
dampak kerugian yang sangat besar, seperti misalnya dampak kerugian akibat banjir, kekeringan, atau penurun-an produktifitas tanah. Erosi
yang dipercepat menimbulkan ketidakseimbangan, dimana bagian tanah yang terhanyutkan atau dipindahkan, jumlahnya jauh lebih besar
dibandingkan dengan pembentukan tanah di tempat yang lebih rendah. Selain itu, proses penipisan dan pengikisan lapisan tanah dapat terus
menerus terjadi. Jika kejadian erosi ini tidak segera dikendalikan, maka dapat menghilangkan lapisan tanah bagian atas, dan menyisakan lapisan
bagian bawah tanah yang kondisinya masih belum matang dan tidak subur untuk keperluan pertanian.
197 Lapisan tanah atas ini terbawa oleh aliran air, terutama pada saat terjadi
hujan. Membiarkan lapisan tanah atas terangkut ke tempat lain dari tempat asalnya, dapat dikatakan sebagai suatu tindakan pengelolaan
tanah yang tidak baik, meskipun endapan tersebut dapat menambah kesuburan tanah di tempat lain. Sebaliknya, tidak tidak jarang lapisan
tanah atas yang terangkut ikut membawa zat-zat kimia berupa pestisida, yang jika diendapkan di tempat tertentu misalnya di kolam ikan, hal ini
dapat merugikan. Maka ditinjau dari segi lingkungan, adanya erosi dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran atau perusakan lingkungan hidup, dan bahkan tidak jarang menimbulkan korban manusia, karena banjir dan longsor
yang menimpa tempat pemukiman. Banjir dan kekeringan dapat menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan, selain itu menurunkan
atau menghilangkan produktifitas tanah. Hal ini akan menyulitkan pemenuhan kebutuhan pangan penduduk.
Permasalahan tentang erosi, tidak dapat dipisahkan dari proses pengendapan atau sedimentasi. Pengendapan adalah proses
mengendapnya butir tanah yang telah terhanyutkan atau terangkut ke tempat yang lebih rendah, misalnya sungai, waduk dan dataran rendah
lainnya. Sedimentasi yang terjadi di sungai selain menyebabkan sungai menjadi dangkal, juga dapat mempersempit lebar sungai yang
disebabkan oleh proses pembentukan tanah baru. Jika lumpur tanah hasil erosi tersebut terus terhanyutkan bersama aliran air, maka
pembentukan tanah baru akan terjadi di muara sungai yang dikenal dengan pembentukan delta seperti yang banyak dijumpai pada sungai
sungai yang bermuara dipantai utara pulau Jawa. Sedangkan jika lumpur tersebut mengendap di dalam waduk, maka usia operasi waduk
terganggu atau berkurang akibat adanya sedimentasi.
2.2 Proses Terjadinya Erosi