9 Tanah adalah salah suatu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak
bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia dan
hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka
bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun sebagian besar akibat kegiatan manusia juga.
Meningkatnya kegiatan produksi biomasa tanaman yang dihasilkan kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman yang memanfaatkan
tanah yang tak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan tanah untuk produksi biomassa, sehingga menurunkan mutu serta fungsi tanah yang
pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Beberapa indikator yang memprihatinkan hasil evaluasi perkembangan kegiatan pertanian hingga saat ini, yaitu 1 tingkat produktivitas lahan
menurun, 2 tingkat kesuburan lahan merosot, 3 konversi lahan pertanian semakin meningkat, 4 luas dan kualitas lahan kritis semakin
meluas, 5 tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat, 6 daya dukung lingkungan merosot, 7 tingkat
pengangguran di pedesaan meningkat, 8 daya beli petani berkurang, 9 penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun, 10
kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat.
b. Pengertian Tanah
Ada banyak pengertian atau definisi tentang tanah yang berkembang di masyara-kat yang tentunya definisi tersebut sangat beragam disesuaikan
dengan kepen-tingan masing-masing. Tetapi definisi yang umum tentang tanah adalah sebagai berikut, yaitu tanah adalah akumulasi tubuh alam
10 bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian besar permukaan bumi, yang
mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada
kondisi topografirelief tertentu dan selama waktu tertentu. Dalam bidang pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media
tumbuhnya tanaman. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dari organisme vegetasi dan
hewan yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu, di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang
ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Dalam pengertian ini, ada dua variabel yang membedakan pengertian
tanah di bidang pertanian dengan bidang lainnya, yaitu kedalaman tanah dan ukuran partikelnya. Kedalaman tanah dalam pengertian pertanian
dibatasi pada bagian atas kulit bumi yang telah mengalami pelapukan atau adanya aktivitas biologi. Jika bagian yang telah mengalami pelapukan
adalah dangkal, maka bagian tersebutlah dipakai sebagai batas kedalaman tanah. Sebaliknya, jika bagian yang telah mengalami pelapukan sangat
dalam 4-6 m, maka tidak semua bahan lapuk tersebut disebut tanah, melainkan sampai kedalaman dimana terdapat aktivitas biologi. Pada
umumnya, pembahasan tentang tanah dalam bidang pertanian dibatasi pada kedalaman sekitar 2,0 m. Kedalaman ini jauh berbeda dengan
kedalaman tanah di bidang keteknikan yang dapat mencapai puluhan meter.
Berkaitan dengan ukuran partikelnya, para ahli pertanian membatasi tanah pada partikel berukuran 0,02 2 mm, dibandingkan dengan ahli
keteknikan yang juga tertarik pada ukuran yang lebih besar dari 2 mm seperti kerikil bahkan batu, atau pakar bidang keramik yang hanya
tertarik pada partikel yang berukuran 2 m. Jika kita membuat irisan tegak tanah dengan cara membuat lubang 1,0 x
1,5 m dengan kedalaman sekitar 2,0 m dan selanjutnya diamati pada penampang tegaknya, akan terlihat lapisan-lapisan dengan arah sejajar
permukaan kulit bumi yang relatif mudah dibedakan satu sama lainnya.
11 Lapisan-lapisan ini dalam ilmu tanah disebut horizon. Horizon tanah yang
berada diatas bahan induk disebut solum.
Gambar 1.2. Lubang pengamatan profil tanah Lapisan tanah bagian atas pada umumnya mengandung bahan organik
yang lebih tinggi dibandingkan lapisan tanah dibawahnya. Karena akumulasi bahan organik, maka lapisan tanah tersebut berwarna gelap
dan merupakan lapisan tanah yang subur sehingga merupakan bagian tanah yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Lapisan tanah ini disebut lapisan tanah atas top soil atau disebut pula
sebagai lapisan olah, dan mempunyai kedalaman sekitar 20 cm. Lapisan
tanah dibawahnya disebut lapisan tanah bawah subsoil berwarna lebih terang dan bersifat relatif kurang subur. Hal ini bukan berarti bahwa
lapisan tanah bawah tidak penting perannya bagi produktivitas tanah, karena walaupun mungkin akar tanaman tidak dapat mencapai lapisan
tanah bawah, tetapi sifat-sifat tanah seperti permeabilitas dan sifat-sifat kimia lapisan tanah bawah akan sangat berpengaruh terhadap lapisan
tanah atas dalam peranannya sebagai media tumbuh tanaman. Ada beberapa pertanyaan yang muncul bagi orang yang baru mempelajari
tentang tanah, yaitu tanah itu terbentuk dari apa? atau faktor-faktor apa
12 saja yang mempengaruhi pembentukan tanah dan bagaimana prosesnya.
Beberapa faktor alamiah menunjukkan bahwa tanah merupakan bagian dari kulit bumi yang mengalami proses pelapukan fisik dan kimia dalam
waktu yang sangat panjang. Proses-proses fisika dan kimia yang beragam dari setiap lokasi, menampakkan kondisi lingkungan tanah yang beraneka
ragam, seperti keadaan geomorfologi wilayah serta kondisi geologi dari bagian litosfer yang berada di atas permukaan air.
Perbedaan posisi bumi terhadap matahari secara langsung berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah yang dihasilkan. Berdasarkan letak bumi
terhadap matahari, maka bumi dibagi menjadi 4 zona iklim yaitu, tropis, sub tropis, dingin dan kutub. Ke-empat zona iklim tersebut akan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap proses pelapukan dan pembentukan tanah.
Walaupun tanah bagian dari kulit bumi, namun proses dan dinamika terbentuknya hanya berlangsung pada bagian atas yang mendapat
pengaruh luar seperti penyinaran, udara, maupun air, suatu kondisi yang memungkinkan kelanjutan kehidupan berlangsung.
c. Tanah Sebagai Tempat Hidup Organisme