Jenis-Jenis sampah Cara Penanganan Sampah Penanganan Sampah

92 92 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA

2. Jenis-Jenis sampah

Sampah dapat dibedakan atas : a. Menurut mudah tidaknya dirusak mikroorganisme 1 Sampah organik: yaitu sampah yang mudah dihancurkan oleh mikroorganisme, misalnya sampah sisa bahan makanan dan sampah daun atau tanaman, 2 Sampah an-organik: yaitu sampah yang tidak mudah dihancurkan oleh mikroorganisme, misalnya sampah dari plastic, gelas, logam dan lain-lain. b. Menurut bentuknya: 1 Sampah basah garbage, seperti sisa makanan, dan sampah berasal dari bahan organik lainnya. 2 Sampah kering rubbish, seperti kertas, botol, kaleng, sisa pembungkus makanan dan lain-lain c. Menurut sifat kimianya: 1 Sampah organik, yaitu sampah yang mudah dibusukkan oleh mikroorganisme melalui proses fermentasi. 2 Sampah an-organik, yaitu sampah yang tidak mudah dirusak oleh mikroorganisme. d. Menurut sumbernya: 1 Sampah industri. 2 Sampah rumah tangga. 3 Sampah alam. 4 Sampah teknologi

3. Cara Penanganan Sampah

Langkah-langkah penangan sampah adalah : a. Pisahkan sampah menurut jenis sampahnya. b. Tempatkan sampah pada wadah-wadah terpisah sesuai dengan jenis sampah. c. Pindahkan sampah pada kontainer yang lebih besar. d. Buang sampah yang telah terkumpul ke tempat pembuangan akhir. Prinsip-prinsip sanitasi dalam hubungannya dengan penaganan sampah antara lain : a. Perlunya penyediaan kontainer sampah anti bocor, anti tikus, mudah dibersihkan, tahan lama dan tertutup b. Kontainer sampah dilengkapi dengan saluran air panas dan dingin untuk mempermudah proses pembersihan

4. Penanganan Sampah

Salah satu program sanitasi lain yang tak kalah penting adalah penanganan sampah. Cara penanganan sampah basah dan kering dapat dilakukan sebagai berikut: a. Sampah basah dan kering harus dimasukkan dalam kontainer terpisah, kuattahan lama, mudah dibersihkan, tertutup, bebas serangga dan tikus yang tidak bocor dan tidak menyerap cairan. 93 93 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SANITASI, HYGIENE DAN KESELAMATAN KERJA BIDANG MAKANAN 2 Sumber: jakarta.go.id Gambar 17. Tempat atau Kontainer Sampah SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA b. Kontainer disimpan di bagian luar, dan menggunakan sistem “dumpster compactor“ yang mudah dibersihkan, dengan penutup yang rapat, menggunakan pintu atau penutup, dan harus dalam keadaan tertutup saat tidak digunakan c. Kontainer yang kotor harus dibersihkan secara berkala untuk mencegah tertariknya serangga dan tikus. Fasilitas yang cocok, seperti air panas, detergen atau uap, harus tersedia dan digunakan untuk pencucian kontainer. Limbah cair yang berasal dari compacting atau saat pembersihan harus harus dibuang sebagai limbah. d. Sampah dan limbah dari tempat kerja harus dikumpulkan di daerah yang tidak menjadi lalu lalangnya tikus dan serangga. e. Ruang penyimpanan kontainer, konstruksinya harus mudah dibersihkan, bahannya tidak menyerap air, mudah dicuci, dan harus tetap bersih, anti serangga dan tikus dan cukup besar untuk menyimpan kontainer sampah. f. Sampah harus dibuang segera untuk mencegah berkembangnya bau dan menarik datangnya serangga dan tikus g. Jika sampah dibakar di wilayah kerja, harus dilakukan dalam tempat pembakaran listrik yang dikenal dengan istilah garbage incinerator untuk mencegah timbulnya asap yang menggangu lingkungan sekitar. 94 94 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA

5. Persyaratan dan Peletakan Tempat Sampah