Penelitian Ulfah Maria 2006 tentang “Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja”,
menunjukkan bahwa dari hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien korelasi F-reg=30,600 p0,01 dengan koefisien determinasi R
2
sebesar 0,377 maka hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu ada peran persepsi keharmonisan
keluarga dan konsep diri terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas merupakan berbagai upaya dan
bukti yang dapat memberikan gambaran bahwa kenakalan remaja dapat diatasi dengan layanan-layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling. Pada
penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengatasi kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa broken home dengan menggunakan konseling realita.
2.2 Kenakalan Remaja
Berkaitan dengan kenakalan remaja, akan diuraikan beberapa hal yang meliputi: 1 Pengertian Kenakalan Remaja, 2 Gejala Kenakalan Remaja, 3
Bentuk Kenakalan Remaja, 4 Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja, dan 5 Upaya Penanggulangan Kenakalan Remaja.
2.2.1 Pengertian Kenakalan Remaja
Beberapa ahli psikologi mengungkapkan berbagai pendapatnya mengenai pengertian kenakalan remaja. Kartono 2005: 6 mengungkapkan bahwa:
Kenakalan remaja
adalah perilaku
jahat dursila,
atau kejahatankenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit patologis
secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu
pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah- laku yang menyimpang.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kenakalan remaja merupakan tindakan yang timbul dikarenakan tidak adanya pengakuan dari lingkungan
sekitarnya seperti keluarga, teman dan masyarakat sehingga remaja merasa terabaikan kebutuhannya akan cinta dan kasih sayang kemudian mencari dan
memenuhi kebutuhannya akan pengakuan dengan berbuat perilaku yang menyimpang.
Menurut Sarwono 2004: 202, “kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum”. Senada dengan yang diungkapkan oleh
Sudarsono 2004:
11 bahwa
pengertian “kenakalan
remaja yaitu
perbuatankejahatanpelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja yang bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila, dan menyalahi norma-norma agama”.
Sama halnya dengan pengertian yang diungkapkan oleh Willis 2010: 90 bahwa:
Kenakalan remaja yaitu tindak perbuatan sebagian para remaja yang bertentangan dengan hukum, agama dan norma-norma masyarakat
sehingga akibatnya dapat merugikan orang lain, mengganggu ketentraman umum dan juga merusak dirinya sendiri.
Pengertian kenakalan remaja kemudian oleh Santrock 2003: 255 lebih diperinci pada “berbagai perilaku, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima
secara sosial seperti berbuat onar di sekolah, status pelanggaran melarikan diri dari rumah hingga tindakan kriminal seperti pencurian”. Beberapa pandangan
tersebut mengarahkan bahwa kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang terhadap hukum dan norma-norma yang dilakukan oleh remaja ataupun anak-
anak. Perilaku pelanggaran terhadap hukum ini tidaklah sama dengan perilaku
kejahatan ataupun tindak kekerasan lainnya yang menimbulkan hukuman pidana
bagi remaja seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Perbuatan orang dewasa sudah disadari oleh kesengajaan dan dipikirkan secara masak sehingga sarat akan
tanggung jawab. Sedangkan perbuatan yang dilakukan oleh remaja berada disuatu pihak dimana perbuatan tersebut tanpa disadari baik buruknya karena remaja
masih berada pada krisis dalam pencarian jati dirinya sehingga kesadaran akan tanggung jawab masih kurang.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang dari peraturan dan norma yang
dilakukan oleh remaja yang tidak dapat diterima secara sosial karena dapat menimbulkan kerugian pada diri siswa sendiri dan orang lain.
2.2.2 Gejala Kenakalan Remaja